Tuesday, 8 May 2012

Sawai - Ini looh..salah satu surga bawah lautnya Maluku ^^, (hari 2)


Setelah berlelah-lelah sebab perjalanan yang panjang kemarin dan terbayar dengan pemandangan yang indah, hari ini kami berencana untuk mengeksplor desa Sawai lebih jauh lagi, eh ngomong-ngomong kalian sudah baca kisah perjalanan saya belum? Kalau belum bisa dibaca disini,.. saya harap kalian jangan terucap “Ya ampun, perjalanannya, hayati lelah bang”, :p
Pagi itu, dengan menyantap sarapan yang disediakan pak Ali, kami ngobrol-ngobrol santai dengan Chandra, mas Topan dan Suamiku.
“Ih keren banget yah disini, kata si Chandra,”
“Ho’oh,” mas Topan menimpali
“Ini mah bener-bener perjalanan yang luar biasa.Waktu ke Banda aja nggak habis-habis deh gue pamer sangking bangganya bisa ke Banda. Seneng banget,” sahut Chandra
“Iya yah, nggak ada habisnya kita nyeritain beginian,”
"Apalagi klo udah pindah dari Ambon cut, pasti beda lagi ceritanya," sahut suamiku.



Percakapan tadi malam sebelum tidur kembali terngiang subuh ini. Maklumlah kami anak Jakarta yang nggak pernah liat pantai sebiru ini sebelumnya. Kalau mas Topan mungkin sering kali ya, karena beliau itu suka banget traveling sampai main ke wakatobi katanya. Yah percaya daku, wong nyelem aja nggak pakek life jackets :D. Dan ternyata emang bener kan? Pengalaman kali ini nggak ada harganya dibandingkan ongkos yang kita keluarkan. Kalo kata orang Perancis mah, Wunderbaaar!! Dan pagi ini, pengalaman kemarin bikin kita kembali terkenang, nggak nyadar juga sudah pagi lagi gara-gara ingat perjalanan kemarin yang begitu panjang dan melelahkan.


Sawai, 7 April 2012

Halo sawai selamat pagi hihihi.. Pingin liat matahari terbit deh, jadi pagi-pagi banget selesai shalat subuh saya udah duduk di tepi dermaga. Yang lain? jangan ditanya, masih pada tidur, apalagi suamiku, dingin-dingin begini mana bisa bangun pagi -__-..Begitu keluar kamar, udara dingin menyeruak, brrrr..Tamu yang lain juga udah pada ngumpul, rupanya mereka kepingin juga motret matahari terbit, iya sih emang bagus. Saya? tentu saja nggak mau ketinggalan :p, mau lihat jepretan saya? ini cuma pakai kamera hape, niih... :D

Ayo siap-siap jepret! Dikit lagi matahari terbit

Sawai pagi hari.
Kalau yang ini jepretannya Chandra, entah si babe-babe ini mo kemane pagi-pagi hari :D, mungkin mereka ingin cari ikan

Cari ikan pak?

Sebelum acara inti kami sarapan dulu, pagi ini sarapan ang disediakan pak Ali adalah  roti manis dan teh hangat, panganan sederhana tapi cukup bikin kami kenyang. Saya teringat susu ultra yang saya bawa dari rumah, ngga ngerti kenapa, kalo nggak minum susu rasa gimana gitu kayak nggak ada tenaganya, kayak bukan sarapan hihi... Lalu suamiku, Chandra dan mas Topan pergi sebentar, katanya sih kepingin beli camilan. Huwh, ditinggal sendiri deh. Daripada bete, mending saya ngasih makan ikan-ikan aja dari atas penginapan.
Berbekal roti manis sisa sarapan, saya mulai menaburkan sedikit demi sedikit remah-remah roti. Satu-satu ikan-ikan pun mulai berdatangan, makin lama makin banyak, Subhanallah cantik-cantik banget. Mereka rebutan, hahaha.. lucu ^^, lapar ya?
Saya pun akhirnya sibuk memberi makan ikan, lupa dengan kepergian suami dan kawan-kawannya :D. Lelah berdiri, saya beralih ke tepi dermaga, duduk di sana dan mulai memberi makan ikan lagi, ealaaaah ada nemo. Si ikan orange belang-belang itu juga ikutan makan roti yang tak sebar, senangnya :D/. Satu roti habis, roti berikutnya, roti.. eh ini kan buat bekal nanti pas senorkeling. Tak kehilangan akal, saya ambil biskuit yang saya bawa dari rumah dan dibuat jadi remah-remah juga, weeew.. ikannya doyan biskuit juga ya.. keasyikan melihat ikan-ikan berenang, entah sudah berapa jam saya duduk di sana memperhatikan mereka makan. Dan, sumpah hilang banget stressnya ^_^.. lupa kalau saya punya detlen.



Nggak lama suami pun kembali, dan kami pun kemudian bersiap untuk senorkeliiiiiiing horaaaaaay \:D/.. Pertama kali kita berkunjung ke spot yang katanya bagus, heyaak.. merapaaaat.. ^^, sebelum nyebur narsis dulu boleh kan, chesee :D


Sumpah bening banget air lautnya, rasanya sayang kalau dibuat nyebur atau pipis disitu. Kalah beningnya sama air kolam renang, tapi klo dirasain ya tetep aja rasa air laut -__- *ya eyalah ini kan dipantai dul.

Saya jadi teringan status seorang teman, ‘Semakin kita berpetualang, maka kita akan semakin mengagumi dan bersyukur akan ciptaan Tuhan’, dan benar saja.. selama senorkeling saya tak henti-hentinya memuji Allah, betapa Indahnya panorama di dalam laut, subhanallah..subhanallah.. terus..terus..terus.. subhanallah..merasa diri ini semakin kerdil. Kita hanya manusia biasa dan hanya menumpang di bumi, apakah pantas alam yang begitu indah ini dirusak. Bikin malu banget, udah numpang, ngerusak alam lagi ckckck ga tau diri banget jadi manusia. Kadang suka gregetan sama orang yang nebang pohon sembarangan, memusnahkan hewan-hewan yang dilindungi hanya untuk kepentingan pribadi seperti memperkaya diri atau hal yang sepele aja misalnya buang sampah sembarangan. Yah, walaupun saya juga kadang suka khilaf, tapi semenjak beberapa tahun belakangan ini, ketika memakan atau meminum sesuatu sebisa mungkin sampahnya disimpan dulu dalam tas, lalu kalau sudah ketemu tong sampah, bungkus-bungkus yang tadi dibuang. Begitu terus, jadi edukasi nggak membuang sampah sembarangan. Soalnya saya merasa bersalah banget kalo hal yang tersebut saya langgar


Pernah ketemu ibu-ibu bercadar di angkot, di sini di Ambon juga. Beliau, bawa anak-anaknya, dan mereka sibuk makan duku di dalam mobil, ya amplop enak banget buang sampah di luar jendela, ketika mobil penuh, dan ada orang bergelantungan di pinggir pintu si anak bingung mau buang sampah di mana lagi. Jadilah mereka seenaknya buang sampah di dalam mobil, saya kasihan banget sama abangnya nanti kalau tau mobilnya yang semula bersih mendadak kotor. Pingin banget negur si ibu tapi ntar apa kata orang, “Kok muslim saling nyolot?” kalo nggak ditegur, tercorenglah wajah umat muslim, “Katanya muslim, kebersihan sebagian dari Iman, pakai cadar lagi si ibu. Kok buang sampah sembarangan,” ah gila, dilema khan T_T.. akhirnya saya cuma bisa melototin si anak songong itu. *gregetan!
Mulai sekarang semenjak saya semakin faham, saya cuma cumpang tinggal di bumi, saya sudah mulai ogah buang sampah sembarangan, dan mulai memperhatikan lingkungan sekitar. Malu kali, udah numpang, semuanya gratis, masih aja nggak terima kasih, pakek ngerusak alam. Beehh..

Yak lanjut, kita senorkelingan lagi. Saatnya mengabadikan indahnya surga bawah laut ini, karena di setiap spot terumbu karangnya beda-beda bentuknya. Indah dan cantik sekali.. God!

Huaa..coral-coralnya itu loh...masih perawan =^_^=


Oh ya pas senorkeling di pulau yang tadi itu, nggak sengaja saya berdiri di atas terumbu karang yang lebaaaar banget. Ya Allah ternyata patah pas saya berdiri diatasnya. Hiks.. di lem pakai apa ya, merusak lingkungan saya ni.. parah..parah.. semoga terumbu karangnya tumbuh lagi.. T_T, eh tapi kan saya nggak sengaja.. beda ama yang melakukan dengan sengaja T_T. *mencoba ngeles


Ini yang namanya Chandra

Ini si tukang jepret kita, saya suka foto ini, natural :) biru banget, kontras antara langit dan laut


Sejauh mata memandang yang terlihat air yang betul2 bening

Sekarang saatnya menuju pulau radja, kata si bapak kita mau makan ikan bakar gratis yang dibeli di tengah laut. Jadi sistemnya kayak transaksi di pasar apung Banjarmasin gitu deh, belanja di tengah laut. Ealah tapi sayang sungguh sayang si ikan ternyata belum nongol juga alias belum ada satupun nelayan yang berhasil nangkep, yaah.. jadilah kita hanya mampir di pulau radja. Dan taraaaa... si bapak mengganti si ikan dengan minum kelapa gratis langsung dari pohonnya. Huaa.. kebetulan, saya sudah lapar ^_^, kami makan kelapa berbutir-butir sampai kenyaaaang

Kasian orang-orang kelaparan wkwk

Nemu bintang laut yang unyuuuu banget.. rasanya geli, kayak dijalanin cacing :~










Kelapa yang kami santap, kurang lebih 10 biji jumlahnya, semua kita habiskan dengan cepat, maklum laper :D dan Alhamdulillah terpuaskan rasa dahaga dan laparnya. Oke, lanjut perjalanan. Sebelum meninggalkan pulau radja, mari kita berpose dulu :)

Si cowok bertopi, berbaju hitam itu, suami saya :)
Perjalanan lanjut menuju ke pulau ora, di pulau ini tuh terdapat resort yang sewa nginapnya 700rb semalam, wuiyh.. mahal ya. Maklum saja, resort yang satu ini kamarnya betul-betul kayak hotel, ada air panas sama air dinginnya, trus kamarnya yang super lega. Tapi itu nggak termasuk makan loh, mahal kan? Pemandangan di sekitar pulau ora tak kalah Indahnya,

kata si cut, "Kalau di Jakarta pantai kayak gini sebelah mana ya?? :D"


Penginapan segini banyaknya sepi tau, mungkin belum komersil kali ya...


Sekali lagi, jangan liatin orangnya tapi liatin lautnya..
Setelah dari pantai ora, kami pun melanjutkan perjalanan kembali, kali ini kami mengunjungi spot bernama air Belanda, nggak ngerti kenapa namanya itu, mungkin yang nemuin orang Belanda kali. Di spot ini airnya dingiiiiiin banget, katanya sih air yang dingin itu berasal dari mata air yang turun dari gunung dan bercampur dengan air laut. Sumpah dingin banget, tapi si air dingin berpindah-pindah, jadilah saya berenang hilir mudik pindah-pindah juga mencari yang dingin-dingin hehehe.. Tapi ketika air mulai pasang saya memutuskan naik, ombaknya nggak nahan, saya mabok. Saat itu pula turis-turis dari Jepang mulai berdatangan.. *mereka berisik ya :p


Salah satu sudut air Belanda

Karena merasakan mabok yang tak terkira, selain belum makan *hanya makan buah kelapa*, udara panas, dan ombaknya terlalu besar, saya mulai pengen pulang. Ya nggak nikmat juga kali menikmati udara laut ketika perut kosong, ealah suami dan kawan-kawannya malah sibuk foto-foto. Duh... pulaaaang..pulaaaang, laper niiih..hiks.. T_T



Ayo kita pulaaaang, saya mulai mabok!
Setelah puas foto-foto tiga sekawan itupun akhirnya balik kandang juga. Bwahhh... kulit saya sampai terbakar, makin eksotis deh. Apalagi suamiku kulitnya udah kayak kepiting rebus, hmmm yummy! Nggak mau cerita ah bagaimana indahnya pulau ini, yang jelas indaaaaaah banget! Sulit menjelaskan dengan kata-kata, yang jelas silahkan datang sendiri ya. :p
Sesampainya di penginapan saya langsung mandi dan shalat, bwah seger! Setelah itu makan dan zzzz... saya pun tidur sebentar. Tapi nggak bisa, habis kulit saya panas, kayaknya terbakar banget deh hiks.. jadilah saya malah sibuk duduk-duduk saja di depan darmaga.


Oh ya, di sawai ini selama 12 jam lampu mati, dari jam 6 pagi sampai jam 6 sore, jadi jangan harap bisa ngecas baterai hape pagi-pagi. Ketika adzan maghrib berkumandang, segera saja cas  hape, tab, dan perkakas lainnya yang berhubungan dengan listrik, karena jam segitulah listrik mulai nyala. Dan akhirnya, semua orang yang sibuk berurusan sama listrik pada memanfaatkan betul-betul ketika listrik nyala. Heboh deh hihihi..
Lalu di malam hari, selesai shalat maghrib kami berempat kembali duduk di tepi darmaga, udara yang dingin bikin merinding disko. Apalagi si bulan purnama nongol, bwaaah bulan yang cantik sekali. Tak lama makanan nan lezat pun datang, soal makanan pak Ali juaraaaa, servisnya cakep. Padahal baru juga makan, tapi masak rejeki ditolak hehehe.. lagipula perut udah berasa laper lagi. Eh karet banget yak.. kami pun segera makan malam lagi.

Ngobrol-ngobrol sebentar, kami pun tidur.. brrr dingin,.. *pssst si mas topan dan chandra sampe ketiduran di dermaga, omaaaak.. >_<



Selamat malam sawai ^^


Saya bilang kita liburan nekat dan saya belum puas dengan semua ini, karena besok kita wajib pulang, sebab senin suami dan kawan-kawan masuk kantor. Tapi syukurlah sudah nyicipin Sawai daripada nggak sama sekali, ah bagaimana kisah esoknya? Jangan lupa baca kelanjutannya ya.. disini

13 comments :

  1. Ya ampun lautnyaaaaaaaa. Bikin mupeeenggg. Keren bangeeeet. Maluku memang kaya akan alamnya yang masih asri ya.. Keren..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya mba, menurut saya ini masih setengah keindahan Maluku, karena ternyata ada lagi yang lebih keren lautnya dari ini

      Delete
  2. wah pulau ora.
    selalu mimpi ingin kesana :)

    ReplyDelete
  3. Cakep bingiiit, moga samdeyy bisa merapat kesana aamiin...

    ReplyDelete
  4. aihhhh cantiknyahhhhh <3 <3 <3

    ReplyDelete
  5. ngeliat perkampungan pinggir pantainya aku jadi ingat palangkaraya, surga banget deh kalo ngeliat yg jernih2 gitu airnya :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Surga dunia...😱😱
      Banyak kok rumahh pinggir pantai, di Indonesia ini kan ya

      Delete
  6. MasyaAlloh bening bangeeet, sampai keliatan dr atas tumbuhan lautnya yaa. Duuh pengen ke Maluku. Kabulkan ya Alloh... 😇😇

    ReplyDelete
    Replies
    1. Amiiiin.. Mak irits mampir ke sini ya ntar hihihi

      Delete
  7. Hmmm...
    Ngefotonya juga profesional

    ReplyDelete

Terimakasih sudah meluangkan waktu untuk membaca catatan saya, semoga bermanfaat ya ^^
Mohon komennya jangan pakai link hidup, :)