Setelah berlelah-lelah sebab perjalanan yang panjang
kemarin dan terbayar dengan pemandangan yang indah, hari ini kami berencana
untuk mengeksplor desa Sawai lebih jauh lagi, eh ngomong-ngomong kalian sudah
baca kisah perjalanan saya belum? Kalau belum bisa dibaca disini,..
saya harap kalian jangan terucap “Ya ampun, perjalanannya, hayati lelah bang”,
:p
Pagi itu, dengan menyantap sarapan yang disediakan pak Ali,
kami ngobrol-ngobrol santai dengan Chandra, mas Topan dan Suamiku.
“Ih keren banget yah disini, kata si Chandra,”
“Ho’oh,” mas Topan menimpali
“Ini mah bener-bener perjalanan yang luar biasa.Waktu ke
Banda aja nggak habis-habis deh gue pamer sangking bangganya bisa ke Banda.
Seneng banget,” sahut
Chandra
“Iya yah, nggak ada habisnya kita nyeritain beginian,”
"Apalagi klo udah pindah dari Ambon cut, pasti beda
lagi ceritanya," sahut suamiku.
Percakapan tadi malam sebelum tidur kembali terngiang subuh
ini. Maklumlah kami anak Jakarta yang nggak pernah liat pantai sebiru ini sebelumnya.
Kalau mas Topan mungkin sering kali ya, karena beliau itu suka banget traveling
sampai main ke wakatobi katanya. Yah percaya daku, wong nyelem aja nggak pakek life jackets :D. Dan ternyata emang
bener kan? Pengalaman kali ini nggak ada harganya dibandingkan ongkos yang kita
keluarkan. Kalo kata orang Perancis mah, Wunderbaaar!! Dan pagi ini, pengalaman
kemarin bikin kita kembali terkenang, nggak nyadar juga sudah pagi lagi
gara-gara ingat perjalanan kemarin yang begitu panjang dan melelahkan.
Sawai, 7 April 2012
Halo sawai selamat pagi hihihi.. Pingin
liat matahari terbit deh, jadi pagi-pagi banget selesai shalat subuh saya udah
duduk di tepi dermaga. Yang lain? jangan ditanya, masih pada tidur, apalagi suamiku,
dingin-dingin begini mana bisa bangun pagi -__-..Begitu
keluar kamar, udara dingin menyeruak, brrrr..Tamu yang lain juga udah pada
ngumpul, rupanya mereka kepingin juga motret matahari terbit, iya sih emang
bagus. Saya? tentu saja nggak mau ketinggalan :p, mau lihat jepretan saya? ini
cuma pakai kamera hape, niih... :D
Ayo siap-siap jepret! Dikit lagi matahari terbit |
Kalau yang ini jepretannya Chandra, entah si babe-babe ini mo kemane pagi-pagi hari :D, mungkin
mereka ingin cari ikan
Cari ikan pak? |
Sebelum acara inti kami sarapan dulu, pagi ini sarapan
ang disediakan pak Ali adalah roti manis
dan teh hangat, panganan sederhana tapi cukup bikin kami kenyang. Saya teringat
susu ultra yang saya bawa dari rumah, ngga ngerti kenapa, kalo nggak minum susu
rasa gimana gitu kayak nggak ada tenaganya, kayak bukan sarapan hihi... Lalu suamiku,
Chandra dan mas Topan pergi sebentar, katanya sih kepingin beli camilan. Huwh,
ditinggal sendiri deh. Daripada bete, mending saya ngasih makan ikan-ikan aja
dari atas penginapan.
Berbekal roti manis sisa sarapan, saya mulai
menaburkan sedikit demi sedikit remah-remah roti. Satu-satu ikan-ikan pun mulai
berdatangan, makin lama makin banyak, Subhanallah cantik-cantik banget. Mereka
rebutan, hahaha.. lucu ^^,
lapar ya?
Saya pun akhirnya sibuk memberi makan ikan, lupa
dengan kepergian suami dan kawan-kawannya :D. Lelah berdiri, saya beralih ke
tepi dermaga, duduk di sana dan mulai memberi makan ikan lagi, ealaaaah ada
nemo. Si ikan orange belang-belang itu juga ikutan makan roti yang tak sebar,
senangnya :D/. Satu roti habis, roti berikutnya, roti.. eh ini kan buat bekal
nanti pas senorkeling. Tak kehilangan akal, saya ambil biskuit yang saya bawa
dari rumah dan dibuat jadi remah-remah juga, weeew.. ikannya doyan biskuit juga
ya.. keasyikan melihat ikan-ikan berenang, entah sudah berapa jam saya duduk di
sana memperhatikan mereka makan. Dan, sumpah hilang banget stressnya ^_^.. lupa
kalau saya punya detlen.
Nggak lama suami pun kembali, dan kami pun kemudian
bersiap untuk senorkeliiiiiiing horaaaaaay \:D/.. Pertama
kali kita berkunjung ke spot yang katanya bagus, heyaak.. merapaaaat.. ^^,
sebelum nyebur narsis dulu boleh kan, chesee :D
Saya jadi teringan status seorang teman, ‘Semakin
kita berpetualang, maka kita akan semakin mengagumi dan bersyukur akan ciptaan
Tuhan’, dan benar saja.. selama senorkeling saya tak henti-hentinya
memuji Allah, betapa Indahnya panorama di dalam laut, subhanallah..subhanallah..
terus..terus..terus.. subhanallah..merasa diri ini semakin kerdil. Kita hanya
manusia biasa dan hanya menumpang di bumi, apakah pantas alam yang begitu indah
ini dirusak. Bikin malu banget, udah numpang, ngerusak alam lagi ckckck ga tau diri
banget jadi manusia. Kadang suka gregetan sama orang yang nebang pohon sembarangan, memusnahkan hewan-hewan yang
dilindungi hanya untuk kepentingan pribadi seperti memperkaya diri atau hal
yang sepele aja misalnya buang sampah sembarangan. Yah, walaupun saya juga
kadang suka khilaf, tapi semenjak beberapa tahun belakangan ini, ketika memakan
atau meminum sesuatu sebisa mungkin sampahnya disimpan dulu dalam tas, lalu
kalau sudah ketemu tong sampah, bungkus-bungkus yang tadi dibuang. Begitu
terus, jadi edukasi nggak membuang sampah sembarangan. Soalnya saya merasa
bersalah banget kalo hal yang tersebut saya langgar
Pernah ketemu ibu-ibu bercadar di angkot, di sini di Ambon
juga. Beliau, bawa anak-anaknya, dan mereka sibuk makan duku di dalam mobil, ya
amplop enak banget buang sampah di luar jendela, ketika mobil penuh, dan ada
orang bergelantungan di pinggir pintu si anak bingung mau buang sampah di mana
lagi. Jadilah mereka seenaknya buang sampah di dalam mobil, saya kasihan banget
sama abangnya nanti kalau tau mobilnya yang semula bersih mendadak kotor.
Pingin banget negur si ibu tapi ntar apa kata orang, “Kok muslim saling
nyolot?” kalo nggak ditegur, tercorenglah wajah umat muslim, “Katanya muslim,
kebersihan sebagian dari Iman, pakai cadar lagi si ibu. Kok buang sampah sembarangan,”
ah gila, dilema khan T_T.. akhirnya saya cuma bisa melototin si anak songong
itu. *gregetan!
Mulai sekarang semenjak saya semakin faham, saya cuma cumpang
tinggal di bumi, saya sudah mulai ogah buang sampah sembarangan, dan mulai
memperhatikan lingkungan sekitar. Malu kali, udah numpang, semuanya gratis,
masih aja nggak terima kasih, pakek ngerusak alam. Beehh..
Yak lanjut, kita senorkelingan lagi. Saatnya mengabadikan
indahnya surga bawah laut ini, karena di setiap spot terumbu karangnya
beda-beda bentuknya. Indah dan cantik sekali.. God!
Huaa..coral-coralnya itu loh...masih perawan =^_^=
|
Oh ya pas senorkeling di
pulau yang tadi itu, nggak sengaja saya berdiri di atas terumbu karang yang
lebaaaar banget. Ya Allah ternyata patah pas saya berdiri diatasnya. Hiks.. di
lem pakai apa ya, merusak lingkungan saya ni.. parah..parah.. semoga terumbu
karangnya tumbuh lagi.. T_T, eh tapi kan saya nggak sengaja.. beda ama yang
melakukan dengan sengaja T_T. *mencoba ngeles
Sekarang saatnya menuju pulau radja,
kata si bapak kita mau makan ikan bakar gratis yang dibeli di tengah laut. Jadi
sistemnya kayak transaksi di pasar apung Banjarmasin gitu deh, belanja di tengah
laut. Ealah tapi sayang sungguh sayang si ikan ternyata belum nongol juga alias
belum ada satupun nelayan yang berhasil nangkep, yaah.. jadilah kita hanya
mampir di pulau radja. Dan taraaaa... si bapak mengganti si ikan dengan minum
kelapa gratis langsung dari pohonnya. Huaa.. kebetulan, saya sudah lapar ^_^,
kami makan kelapa berbutir-butir sampai kenyaaaang
Kelapa
yang kami santap, kurang lebih 10 biji jumlahnya, semua kita habiskan dengan
cepat, maklum laper :D dan Alhamdulillah terpuaskan rasa dahaga dan laparnya.
Oke, lanjut perjalanan. Sebelum meninggalkan pulau radja, mari kita berpose
dulu :)
Si cowok bertopi, berbaju hitam itu, suami saya :) |
Perjalanan
lanjut menuju ke pulau ora, di pulau ini tuh terdapat resort yang sewa
nginapnya 700rb semalam, wuiyh.. mahal ya. Maklum saja, resort yang satu ini
kamarnya betul-betul kayak hotel, ada air panas sama air dinginnya, trus
kamarnya yang super lega. Tapi itu nggak termasuk makan loh, mahal kan? Pemandangan
di sekitar pulau ora tak kalah Indahnya,
kata si cut, "Kalau di Jakarta pantai kayak gini sebelah mana ya?? :D"
|
Sekali lagi, jangan liatin orangnya tapi liatin lautnya.. |
Setelah
dari pantai ora, kami pun melanjutkan perjalanan kembali, kali ini kami
mengunjungi spot bernama air Belanda, nggak ngerti kenapa namanya itu, mungkin
yang nemuin orang Belanda kali. Di spot ini airnya dingiiiiiin banget, katanya
sih air yang dingin itu berasal dari mata air yang turun dari gunung dan
bercampur dengan air laut. Sumpah dingin banget, tapi si air dingin
berpindah-pindah, jadilah saya berenang hilir mudik pindah-pindah juga mencari
yang dingin-dingin hehehe.. Tapi ketika air mulai pasang saya memutuskan
naik, ombaknya nggak nahan, saya mabok. Saat itu pula turis-turis dari Jepang
mulai berdatangan.. *mereka berisik ya :p
Salah satu sudut air Belanda |
Karena
merasakan mabok yang tak terkira, selain belum makan *hanya makan buah kelapa*,
udara panas, dan ombaknya terlalu besar, saya mulai pengen pulang. Ya nggak
nikmat juga kali menikmati udara laut ketika perut kosong, ealah suami dan
kawan-kawannya malah sibuk foto-foto. Duh... pulaaaang..pulaaaang, laper
niiih..hiks.. T_T
Ayo kita pulaaaang, saya mulai mabok! |
Setelah puas foto-foto tiga sekawan itupun akhirnya balik
kandang juga. Bwahhh... kulit saya sampai terbakar,
makin eksotis deh. Apalagi suamiku kulitnya udah kayak kepiting rebus, hmmm
yummy! Nggak mau cerita ah bagaimana indahnya pulau ini, yang jelas indaaaaaah
banget! Sulit menjelaskan dengan kata-kata, yang jelas silahkan datang sendiri
ya. :p
Oh ya, di sawai ini selama 12 jam lampu
mati, dari jam 6 pagi sampai jam 6 sore, jadi jangan harap bisa ngecas baterai
hape pagi-pagi. Ketika adzan maghrib berkumandang, segera saja cas hape, tab, dan perkakas lainnya yang
berhubungan dengan listrik, karena jam segitulah listrik mulai nyala. Dan
akhirnya, semua orang yang sibuk berurusan sama listrik pada memanfaatkan
betul-betul ketika listrik nyala. Heboh deh hihihi..
Lalu di malam hari, selesai shalat
maghrib kami berempat kembali duduk di tepi darmaga, udara yang dingin bikin
merinding disko. Apalagi si bulan purnama nongol, bwaaah bulan yang cantik
sekali. Tak lama makanan nan lezat pun datang, soal makanan pak Ali juaraaaa,
servisnya cakep. Padahal baru juga makan, tapi masak rejeki ditolak hehehe..
lagipula perut udah berasa laper lagi. Eh karet banget yak.. kami pun segera
makan malam lagi.
Ngobrol-ngobrol sebentar, kami pun
tidur.. brrr dingin,.. *pssst si mas topan dan chandra sampe ketiduran di
dermaga, omaaaak.. >_<
Selamat malam sawai ^^ |
Saya bilang kita liburan nekat dan saya belum puas dengan
semua ini, karena besok kita wajib pulang, sebab senin suami dan kawan-kawan
masuk kantor. Tapi syukurlah sudah nyicipin Sawai daripada nggak sama sekali,
ah bagaimana kisah esoknya? Jangan lupa baca kelanjutannya ya.. disini
Ya ampun lautnyaaaaaaaa. Bikin mupeeenggg. Keren bangeeeet. Maluku memang kaya akan alamnya yang masih asri ya.. Keren..
ReplyDeleteIya mba, menurut saya ini masih setengah keindahan Maluku, karena ternyata ada lagi yang lebih keren lautnya dari ini
Deletewah pulau ora.
ReplyDeleteselalu mimpi ingin kesana :)
Mudah2an next time kesini ya mbak 😘
DeleteCakep bingiiit, moga samdeyy bisa merapat kesana aamiin...
ReplyDeleteAmiiiiin.. Teh 😘
Deleteaihhhh cantiknyahhhhh <3 <3 <3
ReplyDeletengeliat perkampungan pinggir pantainya aku jadi ingat palangkaraya, surga banget deh kalo ngeliat yg jernih2 gitu airnya :)
ReplyDeleteSurga dunia...😱😱
DeleteBanyak kok rumahh pinggir pantai, di Indonesia ini kan ya
MasyaAlloh bening bangeeet, sampai keliatan dr atas tumbuhan lautnya yaa. Duuh pengen ke Maluku. Kabulkan ya Alloh... 😇😇
ReplyDeleteAmiiiin.. Mak irits mampir ke sini ya ntar hihihi
DeleteHmmm...
ReplyDeleteNgefotonya juga profesional
Makasih ya pak 😛
Delete