Di Indonesia ini hanya ada 2 Banda, Banda Aceh dan Banda
Naira. Kalau Banda Aceh kita sudah tau kan ya letaknya ada di Sumatra sana.
Tapi Banda Naira apakah kalian tau letaknya dimana? Tenang saya juga baru tau
ada kepulauan Banda Naira setelah saya tinggal di Ambon. Saya tau ada laut
Banda sejak jaman sekolah dulu, tapi nggak tau kalau ternyata di atas laut itu ada
pulaunya. Dan tau perihal Banda Naira ini gara-gara suami saya yang ngajakin
piknik ke sana, dadakan!
baca juga : Kamu harus merantau gaes!
“Pulau ini yang menyebabkan bangsa Eropa datang kemari, dan
yang menyebabkan Indonesia dijajah berabad-abad” hah? Serius mas? *dulu sih
belum manggil abah karena belum ada Naqib kan hehe :p*, gara-gara ke Banda saya
jadi buka buku lagi, BUKU SEJARAH. Bahkan saya mendadak jadi demen sama sejarah
gara-gara Banda karena penasaran, beneran nggak sih Eropa datang gara-gara Maluku?
Dan menurut sejarah memang begitu, Banda Neira pernah menjadi
pusat perdagangan pala dan fuli dunia, karena Kepulauan Banda adalah
satu-satunya sumber rempah-rempah bernilai tinggi yang diburu VOC pada abad
ke-19. Tau nggak, dulu pada abad itu rempah-rempah setara emas harganya di
Eropa sana. Walah, di Eropa setara emas, pada masanya di negara kita bisa aja
dibuang-buang sangking banyaknya. *nyombong :p* itulah sebabnya bangsa Eropa
berbondong-bondong datang kemari untuk memiliki rempah-rempah kita yang
bernilai jual tinggi. *memejamkan mata, luar biasa Indonesia*.
Mohammad Hatta |
Dan di Banda pula tokoh
proklamator kita sempat diasingkan kemari oleh Belanda. Siapakah dia? Ya,
beliau adalah bung Hatta. Lalu mengapa bung Hatta diasingkan ke Banda oleh
Belanda? Aktifitas politiknya yang dianggap merugikan Belanda membuat beliau
diasingkan. Awalnya pak Hatta diasingkan ke Boeven Digul alias Papua, kemudian
beliau diasingkan ke Banda Naira dan terakhir di Sukabumi. Pak Hatta bersama
sahabatnya Sjahrir menyewa sebuah rumah yang akhirnya menjadi museum ‘Rumah
Pengasingan Bung Hatta’
Ruang tamu |
baca juga : Ini resort keren di Ambon
Buku-buku dan foto-foto |
Kamar tidur pak Hatta |
Memasukinya saya seperti
diundang bertamu kerumah bung Hatta tapi sayang pak Hattanya nggak ada T_T,
dengan bea masuk sekitar Rp.10.000 kita diajak berkeliling mengelana ke semua
ruang dimana ruangan tersebut dulunya dipakai pak Hatta selama diasingkan
Ada ruang tamu dengan
kursi-kursi kayu tempo doeloe yang di dindingnya banyak tergantung foto-foto
lama beliau selama masih menjabat sebagai wakil presiden. Ada foto beliau pula
dengan bu Rachmi yang cantik.
Meutia Hatta kecil, maknyes liatnya T_T |
Disebuah ruang kerja pak
Hatta, terdapat mesin ketik yang beliau pakai untuk menulis, kan pak Hatta suka
banget ya nulis. Mesin ketiknya masih terawat dengan baik walaupun berselimut
debu. Ada pula barang-barang pak Hatta seperti kemeja, sepatu, kacamata yang
parahnya lemari ini nggak dikunci. Sehingga saya bisa memegang benda bersejarah
itu dengan baik. Dan saya takut banget kalau barang-barang ini kemudian
dicolong oleh orang-orang nggak bertanggung jawab.
udah cocok belum jadi sekertarisnya pak Hatta? *muntah* |
Ada kacamata merek rodenstock *gaya eui*, kopiah, dan itu kayaknya surat dari bu Rachmi |
Halaman belakang |
konon katanya pak Hatta suka nampung air hujan disini |
Baju koko pak Hatta |
Sumur yang nggak tau masih bisa dipake apa nggak :p |
Dulu semasa pak Hatta
diasingkan, pak Hatta juga mengajar anak-anak Banda. Hal ini diperkuat dengan
adanya ruangan terpisah dibelakang rumah utama. Disana ada meja dengan papan
tulisnya, pak Hatta mengajar hal-hal yang ringan saja seperti membaca dll. Oh
ya, ada salah satu murid beliau yang kemudian malah diangkat menjadi anaknya,
namanya Des Alwi. Katanya pak Des ini murid paling bandel, makannya pak Hatta
penasaran. Eh besarnya malah jadi tokoh masyarakat disana. Pak Des juga
menelurkan beberapa buku sejarah tentang kepulauan Banda.
sudut kecil yang dipakai pak Hatta untuk mengajar |
Makannya dengerin bu guru!! kena hukum kan! |
Dulu di tahun 2011 rumah
pak Hatta dijaga oleh sepupunya pak Des Alwi yang bernama bu Emi, saya nggak
tau bu Emi masih hidup apa nggak sekarang soalnya saat itu beliau sudah sepuh
banget. Bu Emi tinggal tak jauh dari rumah pengasingan bung Hatta tersebut.
Bersama bu Emi |
8 Tahun di Banda tidak disia-siakan
oleh pak Hatta. Konon katanya, pak Hatta setiap sore sering berkeliling gunung
api Banda, menikmati keindahan alamnya dengan menggunakan kapal motor kecil. Kadang
pula senorkeling bersama sahabat-sahabatnya yang diasingkan, yaitu, Sjahrir,
Iwa Kusuma S, Dr. Tjipto. Pak Hatta juga suka mengajak anak-anak Banda
menyanyikan lagu Indonesia raya di pulau yang tak ada siapapun di dalamnya
*pulau tak berpenghuni*, menularkan semangat kemerdekaan untuk mereka, dalam
diskusinya dengan teman yang juga diasingkan pak Hatta sering mengencangkan
suaranya agar semangat patriotismenya didengar masyarakat Banda.
Pak Des Alwi ga pakai kacamata berwajah Arab |
Setelah selesai masa
pengasingan, pak Hatta diantar semua masyarakat Banda, mereka memenuhi
pelabuhan. Semua bersedih dengan kepergian pak Hatta yang kemudian lanjut diasingkan
ke Sukabumi.
Pak Hatta pulang T_T |
Rumah bung Hatta yang
sekarang saya datangi sudah lebih baik, sudah direnovasi. Dulu ya…duluuu saat
Belanda ada dan masih bertahan di Banda, rumah ini tidak layak huni, semacam
kandang yang ditinggali manusia, ini diperkuat pada sebuah gambar yang saya
lihat di dinding. Membayangkannya saja saya tak tega pak Hatta dibeginikan oleh
Belanda. Kejam emang Belanda!
Ya ampun ini rumah pak Hatta sebelum direnovasi loh, T_T |
Berkunjung ke rumah
peninggalan bung Hatta, saya tidak hanya merasakan perasaan beliau ketika
diasingkan. Tapi juga semangat kemerdekaan menyala di rumah ini.
Banda Neira terletak di kepulauan Maluku Tengah. Untuk bisa mencapai pulau ini ada pesawat perintis yang terbang 1x seminggu, dan kapal 3x dalam seminggu. Naik kapal sekitar 8 jam, naik pesawat kira-kira ditempuh 1 jam perjalanan.
Ambon, 17117 -postingan yang tertunda-
padahal liburan ke Banda udah dari tahun 2011 :p
nb : Makasih Chandra Kusuma W, yang mengabadikan beberapa foto
nb : Makasih Chandra Kusuma W, yang mengabadikan beberapa foto
suka dengan kisah-kisah sejarah seperti ini. mengingatkan akan sejarah. kita jadi bisa belajar sejarah. kalau tentang Bung Hatta saya punya bukunya. tapi lom selesai bacanya hehe.
ReplyDeleteO ya salam kenal mbak
Haii salam kenal jg ya mas. Makasih udh mampir 😂👍
DeleteMasya Alllah kaya ya wisata di Ambon, di Bengkulu juga ada rumah pengasingan rumah Bung Karno.
ReplyDeleteIya pernah dengar juga mak, pengen ke Bengkulu ah kapan2 😱😱
DeletePernah membaca tentang tempat pengasingan Bung Hatta di Banda Neira ini. Tapi baru tahu sekarang ada museum bekas tempat tinggalnya. Tempat tidurnya mirip tempat tidur yang ada di rumah tempat kelahiran Bung Hatta di Bukittinggi :)
ReplyDeleteIya skrg rekam jejaknya dimuseumkan 😂👍
DeleteDimanapun beliau diasingkan, bukunya selalu numpuk ya.. Al fatihah..
ReplyDeleteBung Hatta penulis dan penikmat buku tentunya teh
Deletewow keren, kalau aku ke sana pasti akan aku kunjungi , aku suka museum dan cerita yanga da di sana dana sku suka membayangkan hal dulu yang terjadi
ReplyDeleteSama bu, saya juga suka bngt datang ke museum hehe
DeleteEh, padahal saya orang Minang, dan baru tahu kalau Bung Hatta pernah diasingkan ke Ambon, tepatnya di Banda Naira itu. Kurang baca sejarah saya kayaknya hehe
ReplyDeleteIya tuh kamuuu.. Selain di Ambon pak Hatta juga diasingkan di papua loh, tau nggak
Deleterumahnya masih bagus lhoo itu,
ReplyDeletemirip2 rumah perjanjian linggar jati di kuningan
Ini udh direnovasi mak heheh.. Wajar bagus 😂😂
DeleteAku pengen banget kak sebenernya jalan-jalan keliling Indonesia. Pengen mendalami seluk beluk Indonesia.
ReplyDeleteTapi kendala tetap di uang. Pengen punya sponsor ya tapi belum ada yang mau :( *jadi curhat*
Banyakin nulis tema traveling mudah2an banyak yg ngasih kamu job
DeleteSedih y mba perjuangan mereka habis2an sampe harus diasingkan tapi kondisi sekrang justru saling terpecah krn segelintir kepentingan org.
ReplyDeletesuka sam tmpt2 bersejarah gini
Huum sedih bgt ama kondisi skrg 😞
DeleteMereka ga inget sejarah apa?
Kapan aku bisa mengunjungi tempat2 bersejarah seperti ini? Pengen sekalian ajari anak2. :)
ReplyDeleteDi tempatmu apa ga ada mba?😊
DeleteCuma 10rb ya mak? Duh, nggak sebanding sama yg didapat ini pengalamannya... Suatu saat aku juga pengen kesini :')
ReplyDeleteAmiiiin. .mudah2an besok heheh
DeletePaling menyenangkan memang kalau jalan2 ke tempat wisata sejarah ini. Apalagi sejarah tokoh proklamator negeri ini. Bung Hatta itu mengajar juga ya, ada meja kursi murid2nya. Tiketnya 10 ribu tapi ongkos kesananya mantap juga. Semoga ada kesempatan untuk menjejak ke timurnya Indonesia :)
ReplyDeleteMantab emang ongkos ke Ambon. Lalu terbang lagi ke Banda hehe
DeleteKeren sekali mbak sudah berkunjung ke Banda Niera.
ReplyDeleteYa,mumpung deket dr Ambon hehe
DeleteAssalamu'alaikum mbak Amanda. Saya suka sekali pengalaman mbak singgah di Banda dan pengasingan bung Hatta. Namun alangkah baiknya seperti kursi jangan diduduki. Karena umurnya yang sudah tua dan takutnya kalau rusak. Terima kasih
ReplyDeletewaalaikumsalam.. duh berat saya paling berapa sih, masak duduk disitu aja bisa ambrol T_T
DeleteKeren👍
ReplyDelete