Sudah baca kisah perjalanan saya ke Benteng Nassau, sebuah
Benteng yang penuh catatan kelam pembangunannya karena sebuah dendam? Kalau
belum boleh baca disini
Sekarang, mari kita melongok sebuah benteng kembali di Banda
Neira, bernama Benteng Belgica. Benteng ini tepat berada di depan Benteng
Nassau. Dibandingkan benteng Nassau, Belgica sangat terawat, bahkan masuk ke
benteng ini dikenakan tarif dan hanya buka di jam-jam tertentu saja. Waktu kami
ke Banda, berkali-kali pengen ke Benteng Belgica, tapi selalu tutup, lupa deh
gimana kisahnya, kayaknya dulu kalau mau masuk kemari kami sampai menghubungi
warga setempat, izin pengen masuk gitu wkwk.. setelah izin barulah benteng di
buka. Boleh puas keliling, karena bukanya nggak pasti, jadi daripada
gedor-gedor warga setempat lagi, kita puaskan keliling Belgica hari itu.
Oke baiklah, bagaimana sejarah benteng ini berdiri mari kita
tanya mbah Wikipedia yang lebih pintar, secara saya nggak tau kisahnya ya bo,
Benteng Belgica pada awalnya adalah sebuah benteng yang dibangun oleh bangsa Portugis pada abad 16 di Pulau Neira, Maluku. Lama setelah itu, di lokasi
benteng Portugis tersebut kemudian dibangun kembali sebuah benteng oleh VOC atas
perintah Gubernur Jendral Pieter
Both pada tanggal 4 September
1611. Benteng tersebut kemudian diberi nama Fort Belgica, sehingga pada saat
itu, terdapat dua buah benteng di Pulau Neira yaitu; Benteng Belgica dan Benteng Nassau. Benteng ini dibangun
dengan tujuan untuk menghadapi perlawanan masyarakat Banda yang menentang
monopoli perdagangan pala oleh VOC.
Bagian dalam benteng, banyak ya ruangannya? |
Pada tanggal 9 Agustus 1662,
benteng ini selesai diperbaiki dan diperbesar sehingga mampu menampung 30 – 40
serdadu yang bertugas untuk menjaga benteng tersebut.
Kemudian pada tahun 1669,
benteng yang telah diperbaiki tersebut dirobohkan, dan sebagian bahan
bangunannya digunakan untuk membangun kembali sebuah benteng di lokasi yang
sama. Pembangunan kali ini dilaksanakan atas perintah Cornelis Speelman. Seorang insinyur
bernama Adriaan Leeuw ditugaskan untuk merancang dan
mengawasi pembangunan benteng yang menelan biaya sangat besar ini. Selain
menelan biaya yang sangat besar (309.802,15 Gulden), perbaikan kali ini juga
memakan waktu yang lama untuk meratakan bukit guna membuat pondasi benteng
yaitu sekitar 19 bulan. Biaya yang besar tersebut juga disebabkan karena banyak
yang dikorupsi oleh mereka yang terlibat dalam perbaikan benteng ini. Akhirnya
benteng ini selesai pada tahun 1672.
'
mamak satu ini kenapa paling banyak gaya :p |
Benteng Belgica dari kejauhan |
Sepuluh tahun kemudian komisaris Robertus
Padbrugge ditugaskan untuk
memeriksa pembukuan pekerjaan tersebut, tetapi ia tidak berhasil dalam tugasnya
tersebut. Hal ini dikarenakan banyak tuan tanah yang beranggapan bahwa biaya
tersebut tidak terlalu besar jika dibandingkan dengan hasilnya, sebuah benteng
yang hebat dan mengagumkan. Karena hal tersebut, Padbrugge menghentikan
penyelidikannya.
Walaupun benteng tersebut dikatakan sangat
hebat dan mengagumkan, tetapi masalah bagaimana untuk mencukupi kebutuhan air
dalam benteng masih juga belum terpecahkan. Setelah menimbang-nimbang apakah
akan menggali sebuah sumur atau membuat sebuah bak penampungan air yang besar
atau membuat empat buah bak penampungan air yang lebih kecil, akhirnya
diputuskan untuk menggali sebuah sumur di dekat benteng dan menghubungkannya
dengan sebuah bak penampung air berbentuk oval yang dibuat di tengah halaman
dalam benteng.
menghadap langsung gunung api banda |
Pada bagian depan menghadap laut Banda |
Pada tahun 1795, benteng ini dipugar oleh Francois van Boeckholtz—Gubernur Banda
yang terakhir. Pemugaran ini dilaksanakan juga di beberapa benteng-benteng lain
sebagai persiapan untuk menghadapi serangan Inggris. Satu tahun kemudian,
tepatnya pada tanggal 8 Maret 1796, benteng Belgica diserang dan berhasil
direbut oleh pasukan Inggris. Dengan jatuhnya benteng ini, Inggris dengan mudah
dapat menguasai Banda. Pada tahun 1803 dilaporkan, setiap kali ada satu kapal
yang berlabuh, diadakan upacara band militer setiap jam 5 pagi dan jam 8 malam
di benteng Belgica dan Nassau. Setiap hari Kamis dan Senin dilakukan pawai
militer pada jam 6.30 pagi. Pergantian jaga dilakukan setiap pagi, siang dan
malam pada kedua benteng tersebut, sehingga hampir setiap jam masyarakat yang
tinggal dekat kedua benteng tersebut dapat melihat parade militer dan
mendengarkan musik dari band militer. Benteng Belgica telah dicalonkan untuk
menjadi Situs Warisan Dunia
UNESCO sejak tahun 1995.
Yah lagi-lagi Portugis kalah sama Belanda hehehe.. di Benteng
Belgica saya masih dapat melihat banyak ruangan yang terdapat di dalamnya.
Datang siang-siang ke Benteng ini hawa horror menyelimuti, karena banyak
ruangan yang bentuknya luas dan lebar, bahkan kalau kita masuk ke dalam salah
satu ruangannya, itu terlihat sangat gelaaaap dan sumpek, kelelawar sepertinya banyak
hidup di benteng ini. cocok untuk area uji nyali.
ini sih katanya ruang rapat |
lorong masuk benteng |
Benteng Belgica ini memiliki dua
“battery” bertumpuk. Pada bagian atas benteng terdapat 5 menara (bastion). Pada
1824, benteng ini pernah difungsikan sebagai penjara. luas benteng ini
sekitar 5.270 meter persegi dengan ketinggian 30 meter dari permukaan laut. Karena
Benteng Belgica ini berada di atas perbukitan maka kita bisa melihat dengan
puas seluruh area Banda Naira. Oh ya, kalau dilihat dari atas benteng ini berbentuk
segi lima, oleh karena itulah Benteng Belgica pernah dijuluki The Pentagon of Indonesia. Disini pula terdapat meriam sisa penjajahan tentara Belanda, katanya sih masih bisa difungsikan.
foto yang saya ambil di rumah budaya Banda |
Di bagian depan benteng, terdapat taman
dengan bunga-bunga segar menghiasi area halaman. Bahkan jika kita naik ke
bagian atas benteng, kita dapat dengan jelas melihat kokohnya gunung api banda,
kalau sunset apalagi, bagus banget berdiri di sini *tapi horror menyergap mau?*
Posisi benteng juga sangat terjangkau, karena Banda hanyalah
kota kecil, kita cukup berjalan kaki jika ingin mengunjungi benteng ini. Catat
: di Banda nggak ada angkot ya, semuanya dijelajahi dengan berjalan kaki. Jadi jika
kamu mengunjungi Banda, siapkan fisik dan stamina.
Untuk mengunjungi Banda, terdapat penerbangan 1x seminggu
atau kapal laut 3x seminggu
sumber :
Wikipedia
Bandanaira.net
Foto : Pribadi & minta sama Chandra Kusuma W *makasih Chan*
Belum pernah ke tempat2 beginian euy.. bikin merinding ga mba? Kalo malem iya kali ya, hihi
ReplyDeleteMerinding sih, apalagi klo inget sejarahnya. Tambah horor deh hihi 😈😈
DeleteBagus juga.. bisa buat foto honeymoon ya #eh
ReplyDeleteGalfok hahah 😛😛
DeleteDi sana da akses kendaraan umum ga mbak?
ReplyDeleteNggak ada mba, kan udah saya tulis diatas tuh 😒😒
Deletekalo naik angkot ada enggak.... atau naek taksi
ReplyDeleteNggak ada mbaaak.. Kan udah saya tulis diatas 😒😒😒😒😒😒😒😒😒😒😒
DeleteBagus banget pemandangannya, duh kapan bisa kesitu wkwkw.. Engga pernah keluar pulau
ReplyDeleteNabung, biar bsa kesini, ok 😉
DeleteAkh, keren bgt itu bentengnya ! Saya tuh srg lg suka bgt 'jelajah' semoga next bisa yak kesitu...heheh Hehehe
ReplyDeleteAmiiin.. Moga bisa kesini ya next time 😱
DeleteCantik pemandangannya.
ReplyDeleteKalau jarang kendaraan umum, udaranya pasti segeer yaa, mba..
*terbayang-bayang sejarah jaman penjajahan sambil menikmati keindahan alam Banda.
Jangan dibayangin mba, jaman Belanda mah mereka kejam. Horor 😬
DeleteBenteng Belgica masih tetap bagus ya dari tahun ke tahun. Jadi ingat dlu sibuk berpose di sana sejak usia 10 tahun. Hihiii
ReplyDeleteIya kakaaa... Skrg mungkin lbh bagus krn sering dipugar
DeleteBagus banget Mbak bentengnya. ALhamdulillah masih berdiiri kokoh ya :D
ReplyDeleteIya mba syukurnya itu. Skrg masuk kawasan heritage d Maluku
Deletebenteng bagus ya mbak terawat. Duh jadi inget benteng pendem di ngawi yang banyak rusak. padahal masih kokoh berdiri lah. Boro-boro ada taman dan suasana yang bersih dan dipugar begitu. Itu benteng di ngawi kagak dipugar-pugar, cuma wacananya aja yang ditempel di gerbang masuk. Ribet urusan birokrasinya antara Dinas Pariwisata dan milik TNI AD.
ReplyDeleteWilayah maluku dan sekitar sering kali yang dikenal hanya wisata laut ya... Dengan postingan benteng ini, bahwa sejarah masa perjuangan Indonesia perlu dipromosikan.
Iya sebenernya banyak banget wisata sejarah mengingat Maluku ini tempat persinggahan VOC pertama kalinya sebelun datang ke Batavia 😬
DeletePengen kesana jadinya. Jadi tau sedikit sejarahnya setelah baca ulasan mba Amanda. Pemandangan sekitanrnya juga bagus ya. Semoga nanti bisa ke sini. :)
ReplyDeleteAmiiiiiin... Nanti main sinih ya 😬
Deletemasuk ke benteng2 gini aku jg serem mba... untung yaaa aku g punya kemampuan melihat makhluk halus hahahaha ;p... kebayang kalo bisa, pasti bnyk bgt itu..
ReplyDeletega abis pikir, itu arsitek bentengnya sblm membangun benteng apa ga dipikirin dulu masalah air yaa ;p.. udah jadi baru kepikiran..
Kerasa kok mba aura mistisnya, spooky banget haha.. Bayangin aja klo kesana malem2 pasti horor
Delete