Salah satu pemberitahuan yang disampaikan kepada kita oleh Nabi Muhammad saw. tentang Akhir Zaman adalah sebagai berikut:
Kota-kota besar akan hancur hingga seakan-akan belum pernah ada sebelumnya. (Al-Muttaqi al-Hindi, Al-Burhan fi ‘Alamat al-Mahdi Akhir az-Zaman)
Kehancuran kota-kota besar yang dibicarakan dalam hadis ini mengingatkan akan kehancuran yang kini ditimbulkan dari perang dan berbagai bencana alam. Senjata-senjata nuklir yang dikembangkan secara mutakhir, pesawat terbang, bom-bom, rudal-rudal, dan senjata-senjata modern lainnya, telah mengakibatkan kehancuran yang tak terperikan. Senjata-senjata mengerikan ini telah mendatangkan suatu tingkat kehancuran yang tak pernah terlihat sebelumnya. Sungguh, kota-kota besar yang menjadi targetlah yang paling terpengaruh oleh kehancuran ini. Kehancuran yang tiada taranya pada Perang Dunia II adalah satu contoh dari hal ini. Dengan penggunaan bom atom dalam perang dunia terbesar, Hiroshima dan Nagasaki benar-benar hancur lebur. Hasil dari aksi pemboman besarbesaran, ibukota-ibukota Eropa dan kota-kota penting lainnya menderita kerusakan yang sangat parah. The Encyclopedia Britannica menggambarkan kerusakan yang mengakibatkan kondisi memburuknya kota-kota Eropa selama Perang Dunia II:
Hasil penghancuran besar-besaran ini telah mengubah banyak wilayah Eropa menjadi lengang dan sunyi: kota-kota hancur lebur atau menjadi santapan badai api, daerah pinggiran kota hangus dan menghitam, jalan-jalan penuh lobang dampak dari ledakan granat atau bom, rel-rel tidak berfungsi lagi, jembatan-jembatan hancur atau putus, pe-labuhan-pelabuhan dipenuhi dengan kapal-kapal yang tenggelam dan miring. “Berlin,” kata Jenderal Lucius D. Clay, deputi gubernur militer zona AS di Jerman pascaperang, “ketika itu seperti kota mati.”3
Singkatnya, kehancuran yang belum pernah terjadi sebelumnya yang diakibatkan oleh Perang Dunia II seluruhnya cocok dengan apa yang digambarkan di dalam hadis Nabi Muhammad saw.
Sebab lain kehancuran kota-kota besar adalah bencana alam. Adalah sebuah fakta statistik bahwa era dimana kita hidup di dalamnya telah melihat peningkatan baik dalam jumlah maupun keseriusan peristiwa bencana alam. Dalam sepuluh tahun terakhir, bencana-bencana yang diakibatkan oleh perubahan-perubahan iklim adalah sebuah fenomena baru. Sebuah produk sampingan dari industri yang berbahaya dan tak dikehendaki adalah pemanasan global. Industri secara berangsur-angsur telah mengganggu keseimbangan atmosfir bumi, meningkatkan perubahan iklim. Tahun 1998 adalah tahun terpanas di muka bumi ini dari catatan-catatan yang pernah ada.4 Menurut informasi dari American National Climate Data Center, jumlah terbesar bencana-bencana yang berhubungan dengan cuaca terjadi pada tahun 1998.5 Contohnya, Badai Mitch telah disebut-sebut oleh sejumlah pengamat sebagai bencana alam terburuk di dunia yang pernah melanda Amerika Tengah.6
Dalam salah satu hadis, diungkapkan bahwa, pada Hari Kiamat, kota-kota besar akan dimusnahkan seakan-akan mereka tidak pernah ada. Pada satu abad yang lalu, banyak kota-kota dihancurkan dengan cara tertentu. Tidak ada yang lain kecuali terdapat dua contoh di sini yang cukup dapat menggambarkannya. Kota Hiroshima setelah peristiwa bom atom (di atas), dan beberapa kota di Chechnya. (Inset)
Dalam beberapa tahun terakhir ini, angin topan hurricane, badai, angin topan, dan bencana-bencana lain yang seperti itu telah menimbulkan efek destruktif pada benua Amerika serta sekian banyak tempat lain di dunia. Di samping itu, banjirbanjir telah mengakibatkan longsoran-longsoran lumpur, yang melanda pusat-pusat populasi tertentu. Lebih jauh lagi, gempa bumi, gunung berapi, dan gelombang pasang juga telah mengakibatkan kerusakan yang sangat besar. Dengan demikian, semua kehancuran yang melanda kota-kota besar ini, yang diakibatkan oleh bencana-bencana tersebut adalah sebuah tanda penting dalam masing-masing kasus.
Acapkali abad ke-20 diidentikkan dengan abad banyaknya bencana. Banyak kematian diakibatkan berbagai bencana alam seperti gempa bumi, angin topan, dan banjir, sementara banyak lainnya yang disebabkan oleh perang sipil, berbagai konflik dan kecelakaan yang dahsyat baik di laut maupun di udara. Dan keadaan ini tetap tidak berubah hingga di memasuki awal tahun di abad ke-21 ini. Kehancuran kota-kota dan binasanya para penduduknya menjadi jelas, menurut hadis, sebagai tanda-tanda Hari Kiamat.
Para ahli menegaskan bahwa bencana alam yang buruk adalah angin topan Hurricane bernama Mitch yang terjadi di Amerika Tengah pada 1998.
diambil dari sebuah msg di fb..
artikel yang bagus :)
ReplyDelete