Siapa yang nggak sedih dengan Hastag diatas? |
Kemarin pas gue lagi siap-siap
ingin tidur, sekitar jam 2 siang (WITA) suami nggak sengaja nyetel salah satu
stasiun TV Swasta. Dan matanya terbelalak melihat fenomena yang ada didalam TV.
“Bom?”
“Hah”
“Itu bom liat apa? 2 orang
sudah tewas. Ngeri banget”
“Dimana itu?” ikutan tegang.
“Di Sarinah” gue langsung
keinget bokap yang suka ngantor di Thamrin. Beliau ini memang ngantor di
Manggala, cuma untuk urusan tetek bengeknya kantor pasti mampir di kawasan Thamrin. Aduh mudah-mudahan papi nggak
apa-apa ya.
Gue pun tidur dan kayanya nggak
tenang, karena Jakarta lagi nggak aman. Sore hari gue telpon nyokap dan
Alhamdulillah bokap nggak lagi ke Thamrin. Syukur deh.
Lalu Whats App mulai ramai
orang membincangkan ini, satu-satu mulai men-share kejadian tadi pagi. Gue
sebenarnya rada gimana ya sama orang yang dulu-duluan men-share berita penting
ke medsos, apakah niat mereka tulus membantu memberikan info, atau malah ingin
menambah follower. Ah nggak ngerti deh, itu cuma dia dan Tuhan yang tau.
Mudah-mudahan sih beneran tulus biat sharenya.
Dan suasana makin haru ketika
gue buka medsos, dimana-mana orang mengeluarkan rasa empatinya melalui gambar,
maupun status, hastag-hastag yang kemudian seperti menjadi tranding topic
dimana-mana #PrayForJakarta, #SaveJakarta, entah kenapa kemudian hastag semacam
itu diributkan. *gue bingung
“Jangan pakai hastag itu,
kesannya kita lemah. Dan hastag semacam itu bisa bikin rupiah melemah. Bikin yang
super duper berani melawan teror, semacam #KamiTidakTakut #JakartaBerani, dll”
kicau seorang teman di Facebook.
Oke.. gue sebagai golongan
darah AB nggak mau ikut-ikutan bikin sedih, gue nggak mau ikutan memperkeruh
kondisi dan cukup berdoa semoga korban-korban yang berjatuhan diterima amal
ibadahnya oleh Allah. Dan keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran.
Sumpah gue sedih, dan sedih gue cukup gue aja yang merasakan.
Bisa jadi ini berkat hastag kalian broh! |
Kemudian Negara api menyerang..
Ebuseeeet!!! Ini serius,
kondisi sedih kemarin sudah berubah menjadi sebuah lolucon yang tadinya bikin
prihatin malah pengen bikin ngakak. Entah ini cara bangsa kita untuk tegar atau
memang sebuah kearifan lokal yang memang sudah membudaya.
Kayak misalnya,
Baku tembak yang terjadi itu
kan ngeri banget ya, gue mah ngerinya kalau orang-orang itu ada yang kena
sasaran salah tembak, kok bisa-bisanya orang-orang pada nontonin ramai-ramai,
polisi aja ngumpet ini yang nonton malah masang badan. Berasa nonton proses syuting
gitu mungkin?
Maklum pak kita punya nyawa dewa |
Lain lagi, seperti sebuah
kewajiban. Dimana ada trending topic orang-orang berlomba-lomba datang ke
tempat itu dan memasukkannya ke medsos. Seperti yang kita lihat, pasca bom
meledak orang malah ramai selfi di tempat itu. Gue mah takut kalau ternyata
terorisnya masih berkeliaran, terus ngeluarin bom lagi. Itu aja sih. Aduuuu
kenapa kalian malah selpiiiih wkkwkwkwk..
Kamu jadi ngetop kan gara-gara nyelpih? :D |
Buset si Ibu |
Banyak orang broooo... sayang kalau nggak dimanfaatin |
Siapa suruh ke Indonesia? :D |
Dan kondisi ini membuat banyak orang kreatif bermunculan |
Sampai ada yang sempet-sempetnya bikin hikmah |
Ada lagi yang bikin ngakak..
rupanya para netizen ini beneran gagal fokus. Nggak memperhatikan berita yang
terjadi tapi malah sibuk memperhatikan polisi-polisi yang menerjang si tukang terror.
Nah sepertinya ada seorang polisi ganteng yang konon bernama Rino Soedarjo tapi
ternyata salah nama, wkwkwk.. dan nama aslinya itu Teuku Arsya Khadafi. Dan mas
ini kemudian menjadi perbincangan heboh netizen soal stylenya yang branded abis
dan ketampanannya yang bikin netizen klepek-klepek. Bahkan ada hastag baru bertuliskan
#kamiNaksir untuk menyikapi keberadaan si Resmob Metro ini. Gue sampe mikir,
mungkin mas ini pakai susuk 7 rupa sebelum bertugas sampai netizen bisa bikin hastag yang konon katanya
mengalahkan hastag #KamiTidakTakut. Ah gila ya, beneran semua gagal fokus
dengan aksi teror ini.
Sampai-sampai wartawan asing ngomong, “Orang Indonesia itu nggak takut terror. Buktinya teroris berkeliaran malah ditontonin”
Pak gimana ya perasaan istri anda, suaminya jadi inceran banyak perempuan? |
Tuh kan dimanfaatin pedagang wkwk |
Sampai-sampai wartawan asing ngomong, “Orang Indonesia itu nggak takut terror. Buktinya teroris berkeliaran malah ditontonin”
Mungkin yang neror bisa saja
sedikit dongkol, “Gila! Gue mau neror malah dibullying” yah ini seperti
mendarah daging kayaknya proses bully membully di Indonesia nggak bisa hilang
dari tangan-tangan kita. Dan untungnya kali ini sasarannya tepat. SI TUKANG
TEROR. Tapi sumpah, setelah sedih kemarin gue ngakak mulu nggak berhenti-henti.
Karena ternyata banyak banget orang gagal fokus.
Bagaimanapun kita harus
mengapresiasi mereka-mereka yang terlihat konyol ini. Karena kekonyolan mereka
sudah menghibur perasaan sedih kita semua dan membuat kita bersatu walaupun
dengan cara yang nggak banget. Dan nyadar nggak sih? secara nggak sengaja
kekonyolan ini membuat semangat baru dikalangan kita-kita. Bahwa kalau ada
terorisme nggak usah panik, sikapi aja dengan meme dan seolah nggak terjadi
apa-apa. Hal ini seperti angin segar buat kita, pertahankan saja kearifan lokal
yang konyol ini, mudah-mudahan bangsa kita bisa lebih kuat dengan cara yang
berbeda walau terlihat menggelikan wkkwkwk…
Gagal fokus kan lo? Makannya jangan datang ke Indonesia |
Yah, kalau kamu datang ke Negara lain dan
mendapati teror. Kamu nggak akan nemu hal-hal ajaib seperti di tanah airmu
sendiri. Inilah Indonesia negeri yang selalu gagal fokus. I LOVE INDONESIA.
muaaah...
Wkwkwkwk gileeee indonesia
ReplyDeletehebat kan Indonesia? wkwkwk
DeleteHahahah, Indonesia negeri yang selalu gagal fokus #ngena banget mbak :D
ReplyDelete#LOVEindonesia
Hahahaha :D
Delete