Mukidi, Mukidi, Mukidi. Semua orang
mulai memperbincangkan siapa Mukidi. Saya aja penasaran sama nama Mukidi. Lalu heboh
mencari nama Mukidi di Google search, tapi nggak kunjung ketemu sama sosok yang
pas. Nggak ada orangnya, nggak ada wujudnya, penasaran dan terus cari tau. Ternyata
nama Mukidi hanya diangkat sebagai tokoh untuk lucu-lucuan aja, iya orangnya
nggak ada, cuma fiksi doang. Kalaupun kemudian ada nama Mukidi di dunia ini,
pastinya bukan dia yang diperbincangkan *jieeee yang punya nama Mukidi udah geer
aja tuh jadi tokoh viral, pisss mas*
Dan berikut ini contoh-contoh joke ala
Mukidi yang banyak saya terima di medsos, baik W.A maupun FB..
Mukidi bernostalgia..
Ketika pulang kampung bersama, Mukidi dan istri
melewati pepohonan hijau di alam pegunungan. Sesampainya di kaki bukit, mereka
pun berhenti sejenak. Mukidi berkata pada istrinya...
"Dik, dulu ingat gak kita pernah mendaki bukit
ini... "
"Iya aku juga ingat... Duuh jadi sedih kalo mengingat
peristiwa itu" kata istrinya.
"Lho ini nostalgia... Kok malah sedih...?"
kata mukidi heran.
Mukidi melanjutkan cerita... "Terus aku ketemu
orang tua berjenggot... dia bilang awas jangan
sampe nginjek kodok ya... kalau sampai nginjek kodok,
nanti bakalan nyesal... Karena akan
dapat pasangan jelek... Ingat itu"
"Aku ingat betul kata-katanya... jadi aku
hati-hati... Aku sama sekali gak nginjek KODOK...
makanya aku dapat istri cantik kayak kamu dik... "
Istrinya langsung menangis.. "Tapi aku nginjek,
Mas"...
Mukidi mati di
arab
Mukidi lagi melancong ke Arab, seperti orang Indonesia
yang lainnya ia juga ikut tour naik onta. Tapi onta di Arab tidak seperti onta
di Indonesia, ketika Mukidi bilang :
"Duduk" onta langsung duduk.
Namun lain kejadiannya, onta di Arab, walaupun Mukidi
sudah bilang :
"Duduk, sit..sit, jongkok, diuk" .... sang onta tetap berdiri, dan akibatnya Mukidi tidak bisa naik.
"Duduk, sit..sit, jongkok, diuk" .... sang onta tetap berdiri, dan akibatnya Mukidi tidak bisa naik.
Pawang Onta (PO) : "Bilang Assalamualaikum, baru
onta duduk"
Mukidi : "Asalamualaikum" langsung onta
duduk, Mukidi naik, onta langsung berdiri lagi..
Mukidi : "Jalan.. jalan.." onta tetap diam.
Dipukul pukul punggungnya, onta tetap tidak mau jalan.
PO :"Bilang Bismillah "
Mukidi : "Bismillah"
Onta jalan, Mukidi senang jalan naik onta dengan Pawang
Onta berjalan di sampingnya.
Tak lama kemudian Mukidi bertanya : "Pawang..
gimana cara nyuruh ontanya lari ya?"
PO : "Bilang aja Alhamdulilah"
Mukidi : "Alhamdulilah" ... dan ontapun
berlari.
Mukidi senang sekali,
saking senangnya Mukidi bilang lagi "Alhamdulilah..", dan si onta berlari tambah kencang,
dan si Pawang Onta makin ketinggalan. Ketika Mukidi sudah jauh si Pawang Onta
baru ingat, belum memberi tahu caranya onta berhenti. Dari jauh PO berteriak
:"Kalo mau berhenti bilang Innalillahi.." Karena sudah jauh Mukidi
tidak mendengar Dan si onta terus berlari dengan kencang... sampai akhirnya di
kejauhan Mukidi melihat di depan ada jurang yg sangat dalam. Mukidi ketakutan,
dan mencoba menghentikan onta :
"Stop, stop, stoooop, stooop, oop, oop..!!"
Onta tetap berlari, jurang sudah terpampang di depan
mata.
"Mati gue!"... kata Mukidi, tahu dia akan
jatuh kejurang & mati.
Dalam kepanikannya dia berteriak : "Innalillahi..!!"
sambil memejamkan mata pasrah...
Ciuuuuut onta berhenti, dan ketika Mukidi membuka mata dia melihat
persis di tepi jurang. Saking senangnya tidak jadi mati Mukidi berteriak
: "Alhamdullilah!" Ontapun lari lagi....dan
PLUNG!!! tamat. (wes ojo mbahas mukidi meneh yoooo...wis matek.)
PLUNG!!! tamat. (wes ojo mbahas mukidi meneh yoooo...wis matek.)
Mukidi lagi,
Contoh mendapat ijin dari istri:
Mukidi : mah, gaji ku kan 15 juta sebulan, gimana kalo
yang 10 juta buat kamu, yg 5 juta buat simpenan ku
Istri : Boleh juga pak e
Istri : Boleh juga pak e
setelah 2 tahun ....
Istri : kalo ga salah pak e punya simpenan kan ?
Mukidi : Iya, kan aku udah ijin
Istri : liatin dong simpenan mu udah berapa
sorenya Mukidi bawa simpenannya berikut anaknya yg baru
berumur 2 tahun
Istri : Apaaaaa!!!!!
Itu hanya beberapa dari puluhan broadcast tentang joke Mukidi
yang saya terima, lucu-lucu dan seger banget. Dan kayaknya lebih baik ngeshare
joke-joke semacam ini daripada ngeshare konten yang bikin panas dan emosi yang
belum tentu asli sesuai beritanya.
Namun kalian juga perlu tahu. Siapa pencipta nama Mukidi ini.
Dia ini adalah bapak Soetantyo Moechlas, warga Banyumas, Jawa Tengah yang
kini berdomisili di Jl. Pembangunan I no 1 Jatibening I Bekasi 17412. *waaaah orang Bekasi ternyata si
bapaknya* Kenapa pakai nama Mukidi? Jadi si bapak yang panggilan akrabnya Yoyok
ini kan bekerja sebagai product manager
di sebuah perusahaan dan dia memakai nama Mukidi untuk materi dalam
presentasinya. Ya semacam ice breaking biar nggak tegang-tegang amat. Iya,
Mukidi itu cuma tokoh fiksi seperti yang saya sebutin di atas. Sama kayak nama
Benyamin, Kabayan atau lainnya. Asli saya dan mungkin beberapa orang sempet
heboh nyari, siapa iki Mukidi. Ealah ternyata cuma fiksi :D
Fakta unik izin ambil gambar ya :) |
Tapi apa benar Mukidi ini ada sesuatu di
balik konspirasi Yahudi? Ya nggak adalah, apa hubungannya Mukidi sama Yahudi,
Mukidi dimana, Yahudi dimana -_-‘. Kalian aja yang nggak baca sampai habis
tulisan ini. Itu kan cuma judul keleus, makannya kalau ngeliat content web,
baca sampai habis beritanya. Jangan liat judul doang heboh langsung di share. Gemes? sama saya juga gemes sama orang yang tukang ngeshare judul doang tanpa baca isi berita *tos!* Biarin aja antara judul dan isi nggak nyambung, emang sengaja banget saya, biar kalian baca pesan yang ada di akhir tulisan ini.
Jadilah
pembaca yang bijak dan teliti dalam melihat berita, jangan gampang terpancing emosi karena cuma lihat judul, baca, teliti dan kroscek jika kalian membaca sebuah berita baru di share. Jangan gara-gara berita yang kalian share ini malah memecah belah persaudaraan. Kebiasaan sih, salam damai *tersenyum penuh
kemenangan* pisss….
Sumber :
web liputan6
Memang ngehits banget ya Mbak, pak Soetantyo Moechlas itu eh maksudnya Mukidi. Tapi entah kenapa lawakan dari tahun 2012 baru ngehits sekarang berkat kekuatan dari grup WA. Bahkan sekarang saya memfollow seniman dari Bekasi tersebut. Ini baru. Ini fresh dan masyarakat kita butuh sesuatu yang fresh dan sosok yang membumi.
ReplyDeleteloh mbak, Mukidi ini fiksinya pak soetantyo :D
Deleteiya medsos sekarang ini kejam, berita baik dan buruk sama ngehitsnya :D
Ember setuju pisan sama pesannya mbak, belom dibaca liat jdulnya uda langsung nyinyir berbumbu pedas ealah hahaha,,,judulnya emang bullyable y mba :D
ReplyDeleteWahahaha uasem bullyable :D wuahahahahha
DeleteKalo saya justru tahu sosok Mukidi ini bukan dari internet, tapi dari koran yang saya baca di tukang cukur rambut. BARU KEMARIN, LAGI. Haha.
ReplyDeleteNah, tadi malem langsung deh Searching di google cerita-ceritanya. Kocak abis!! Walaupun ada sebagian yang bergaya Abu Nawas.
Haha ini judul postingannya apa bae, Teteh Amanda mah. Jadi jember gue dah (eh bener kan 'jember'?) Haha. Ehh, emang ada ya orang yang langsung maen share2an gitu aja, saking noraknya? Ckckck.
Ada Son, dan itu ramai di timeline saya. makannya saya gemesssssss
Deleteahahaha endingnya bikin gemeusss, nih..
ReplyDeleteBtw, seminggu terakhir bertanya2 tentang Mukidi, akhirnya terjawab di sini ;p
Yeeees, berhasil menumpas rasa ingin tahu yeaaay
DeleteEmm judul ini akan heboh jika di Medsos apalagi FB, pasti yang klik banyak hehe ..
ReplyDeleteHahaha.. udah aku share ke Medsos dan emang langsung jad viral :D
DeleteBuahahahaa ,orang zaman sekarang. Eh saya pun kadang demikian, kalo dapat share dari grup baca sekilas doang wkwkwk.
ReplyDeleteSeperti kemarin, ada teman yang share sesuatu. Bilangnya mo pamitan beribadah, saya pikir mo naik haji...kan lagi musim tuh. Eh ternyata pamitan beribadah solat jumat wkwkwk kena deeeh.
Jangan2 baca blog ini juga cuma sekilas lagi :p :p gpp mba yg penting mampir :D
Delete