Belakangan ini saya terusik dengan sebuah
kartun lama yang tiba-tiba muncul lagi di permukaan. Film ini dibuat sebuah
rumah produksi jepang bernama Studio Ghibli yang khusus membuat kartun-kartun
imajinasi. Nggak cuma imajinasi, Studio Ghibili juga menggabungkan perasaan
dalam kehidupan. Jadi satu paket komplit, yang nonton nggak cuma liat kartun
tapi juga bakalan liat tradisi, kebudayaan, kebiasaan sehari-hari, dan perasaan.
Dan salah satu kartun yang dibuat itu adalah Tonari No Totoro kalau di bahasa
Inggriskan Totoro my neighbor, alias Totoro tetanggaku. Film ini dibuat pada saat umur saya 2 tahun yaitu tahun 1988 :D
Perdana liat Totoro ini waktu iseng
pindah-pindah channel dan sampailah pindahan channel saya di Disney Channel.
Pas banget dengan menit pertama dimulainya cerita itu, dan saya langsung jatuh
cinta. Filmnya sederhana, bahasanya sederhana, gambarnya sederhana tapi bikin
maknyes yang nonton. Huhuhu.. baper deh.
Karena penasaran
saya mulai nyari di youtube, ternyata nggak ada. Terus searching dan akhirnya
dapat di sebuah situs dan saya beruntung dapat film ini dengan subtitle Indonesia,
jingkrak-jingkraklah saya, terlebih lagi Naqib suka dengan film ini.
Seenggaknya kalau dia nonton di saat jam-jam sibuk saya bisa fokus kerja
beresin rumah hehe.. filmnya seperti apa sih?
Baca juga : Ajarin anak bikin wayang yuk?
Baca juga : Ajarin anak bikin wayang yuk?
Jadi Tonari no totoro ini bercerita
tentang dua orang saudara yang bernama Satsuki dan Mei yang sangat lincah
banget, nggak ada capek-capeknya bergerak wkwk. Mereka baru saja pindah dari
kota bersama ayahnya, karena ibunya sedang dirawat di rumah sakit, nggak
dijelaskan juga sakit ibunya apaan. Tapi tujuan mereka pindah sepertinya agar
lebih tenang dan lebih dekat dengan tempat ibunya dirawat. Pada saat sampai Mei dan Satsuki sigap membereskan
perabot rumah, ketika membereskan barang-barang, Satsuki dan Mei menemukan
sejumlah makhluk kecil, berwarna hitam, berbulu tajam-tajam, beterbangan
kesana-kemari dan akhirnya menghilang di suatu sudut gelap. Bukannya
merasa takut, mereka malah mengejarnya dan menyebut mereka dengan susuwatari (makhluk
yang menghuni rumah kosong). Mei mengejar-ngejar dan kemudian
mendapatkannya dan memerkan pada orang dirumah. Tapi kemudian tangannya malah
hitam karena susuwatari tak ada di tangannya.
Mereka ini
menempati sebuah rumah yang sudah tua di kaki gunung di pinggir hutan . Tetapi
walaupun berhantu mereka menyenangi rumah baru mereka.
Baca juga : Ketika anak bersentuhan dengan Gadget
Baca juga : Ketika anak bersentuhan dengan Gadget
Suatu hari
ketika Satsuki harus bersekolah, Mei harus tinggal dengan Ayahnya dan bermain
sendirian. Mei yang tak mau mengganggu ayahnya bekerja kemudian bermain di
pekarangan rumah, tanpa sengaja Mei melihat dan mengikuti roh hutan (totoro)
dan menemukan sebuah jalan yang menghubungkan ke pohon besar di puncak gunung,
disana dia bertemu dengan raja totoro yang sedang tidur. Tapi bukannya takut,
Mei malah tertawa-tawa ketika Totoro menaruhnya di atas perutnya, dan mereka
berdua kemudian tertidur bersama.
Satsuki pun
pulang sekolah dan Mei menceritakannya dengan heboh kepada keluarganya, tidak
ada yang mempercayainya. Bahkan Satsuki mengatakannya pembohong. Sampai suatu
hari, ketika ayah mereka pergi ke kota dan belum kembali sampai menjelang
malam. Mereka berdua pergi ke pemberhentian bis untuk menjemput ayahnya karena
hari itu hujan turun, dan ayah mereka lupa membawa payung. Sekian lama
menunggu, dan bis-bis yang datang tidak membawa ayah mereka, membuat Mei
mengantuk dan tertidur di pundak Satsuki. Ketika hari mulai gelap, tiba-tiba
datang Totoro dan berdiri disamping mereka. Karena kasian melihat
Totoro yang terganggu dengan rintik hujan yang membasahi kepalanya,
Satsuki menyerahkan payung ayahnya untuk Totoro. Totoro yang bingung bagaimana caranya memakai payung
kemudian diajari oleh Satsuki tapi hanya dengan sebuah gertakan hujan kemudian
turun deras dan berhenti. Tak lama totoro berteriak ternyata teriakannya untuk
memanggil kendaraan pribadinya yang bernama Cat Bus. Kalau diliat mukanya saya
kok kayak ngebayangin kucing yang ada di Alice in The Wonderland ya wkwk…
Baca juga : Hiiiy mau aja dibohongin sama aplikasi :D
Baca juga : Hiiiy mau aja dibohongin sama aplikasi :D
Totoro
memberikan sebuah bungkusan sebagai balasannya yang isinya ternyata sebuah biji
yang dapat tumbuh menjadi pohon besar dalam semalam. Keesokan harinya, Satsuki
dan Mei menanam biji-bijian pemberian Totoro. Dalam surat untuk ibunya
Satsuki cerita, bahwa Mei setiap hari selalu menunggu, kapan biji-biji tersebut
akan mulai bertunas? Hingga pada suatu malam, mereka terbangun dan
menemukan Totoro besar dan 2 kawannya menari di sekitar petak kecil tempat
mereka menanam biji-biji tersebut. Satsuki dan Mei pun ikut bergabung
bersama Totoro dan menari bersama. Seiring dengan tarian mereka, di petak
kecil mulai tumbuh tunas-tunas tanaman yang makin lama makin besar dan besar,
dan menjadi sebuah pohon raksasa. Naqib pada bagian ini ikutan nari loh
wahaaha.., kemudian Totoro mengajak dua kakak beradik itu untuk menikmati malam
bersama. Paginya Satsuki dan Mei takjub tunasnya tumbuh seperti dalam mimpi
mereka.
Setelah
pertemuan itu, mereka menjadi berteman dengan Totoro dan mengalami berbagai
petualangan bersama. Di suatu siang saat mereka sedang asyik berkebun sebuah
telegram dari rumah sakit datang mengatakan bahwa ibu mereka bertambah sakit,
Satsuki meminjam telepon tetangganya dan mengabarkan tentang ibunya pada Ayah
mereka.
Ini loh rumahnya Satsuki yang diteliti tim riset studio Ghibli, sumber wikipedia |
Sang Ayah segera
pergi kerumah sakit, Satsuki dan Mei dititipkan ke tetangga sebelah. Tetapi
karena ingin memberikan jagung kepada ibunya, Mei nekat pergi sendiri ke rumah
sakit. Kehilangan Mei, membuat Satsuki panik. Seluruh penduduk membantu mencari
Mei, bahkan Mei dikira hilang di tengah danau karena seorang penduduk menemukan
sebuah sandal kecil milik anak perempuan dan Satsuki menyangkal itu bukan sandal
Adiknya. Kemudian karena belum mendapatkan kabar yang baik. Akhirnya Satsuki
pergi ke pohon besar diatas gunung, dan berharap untuk bisa menemukan. Totoro,
kemudian Totoro bersedia membantunya, dia memanggilkan Cat Bus yang hanya bisa
dilihat oleh mereka untuk mengantar Satsuki kepada Mei. Setelah itu, mereka
bersama-sama pergi ke rumah sakit untuk memberikan jagung kepada ibunya. Ibunya
seperti merasa melihat Satsuki dan Mei karena di Jagung tersebut tertulis,”Untuk
Ibu” Selesai.. HUaaaaa
Baca juga : Taman Pattimura
Film sederhana ini saya kasih nilai 5, karena penggambaran ceritanya detail banget. Hebat tim risetnya. Penggambaran Jepang tempo dulu, rumahnya, pakaiannya, kebiasaannya, dalaman rumahnya, bahkan kebiasaan di sekolah kayak sabet-sabetan lap, tending-tendangannya lucu dan unik. Gambarnya juga soft nggak bikin capek mata, liat berkali-kali juga tetep nggak ngebosenin.
Film sederhana ini saya kasih nilai 5, karena penggambaran ceritanya detail banget. Hebat tim risetnya. Penggambaran Jepang tempo dulu, rumahnya, pakaiannya, kebiasaannya, dalaman rumahnya, bahkan kebiasaan di sekolah kayak sabet-sabetan lap, tending-tendangannya lucu dan unik. Gambarnya juga soft nggak bikin capek mata, liat berkali-kali juga tetep nggak ngebosenin.
Soal perasaan, kisah ibu-anak, ayah-anak
dan kakak-beradik yang sangat dekat sekali. Hubungan kekerabatan dengan
tetangga, antara Satsuki dengan teman-temannya. Hubungannya yang membaik dengan
Kanta, tetangganya yang semula bermusuhan. Tetangganya yang perhatian si nenek tua.
Bahasanya juga sederhana, mudah
dipelajari, jadi saya tau sedikit-dikit bahasa jepang, seperti :
- Otoosan : Bapak
- Okaasan : Ibu
- Sensei : Guru
- Arigato Gozaimasta : Terimakasih banyak
- Konichwa : Selamat siang dan banyak lainnya
Yang kepingin banget nonton tapi nggak
bisa download bisa klik link ini Film Totoro, dan yang jatuh
cinta dengan lagu-lagunya bisa download disini Lagu-lagu
Totoro
Terimakasih
sudah membaca ulasan saya :D
duh.. gibli.
ReplyDeletetosan dulu lah, samaan kita.
mmg klo sudah studio gibli yg bikin, hasilnya luar biasa. gambarnya itu loh, ciiamikk.
totoro ini yg paling jdi kesukaan, trus si ponyo, trus yg manusia kerdil penjaga rumah tuw. duh lupa judulnya naon.
dan well.. kita seumuran ternyata.
#eh
Iya, next lagi nonton ponyo trus castle in The sky. Katanya keren juga ya
Deleteceritanya sederhana tapi menyentuh yak...nanti mau nonton ah. penasaran.
ReplyDeleteBanget mba. Menyentuh bngt dan ga bosenin
Deletesaya baru tahu ada film ini. di th 1988 saya sudah SMP hehe
ReplyDeleteWalah saya manggilnya Tante nih hehe.. Iya ini film lama bngt
Deletekayaknya saya pernah nonton ini. Coba saya lihat lagi, ah :)
ReplyDeleteHuum .. Nostalgia
Deleteaku juga suka banget tokoh Totoro ini,,, nyenengin,, udah nonton film2 Ghibli yang laen mbak? Bagus2 semua lho
ReplyDeleteBaru2 ini selesai download ponyo. Tp blm ditonton hee
DeleteSaya hanya pernah nonton sekilas kayaknya... gak pernah selesai. Jadi endingnya di jagung itu ya?
ReplyDeleteIya mba
Deleteternyata ada juga rumah aslinya..tapi fav film jepang saya masih doraemon :)
ReplyDeleteWkwkwk.. Itu film Dr saya kecil sampai saya punya anak kecil Nobita ttp anak SD wkwk
DeleteAnimasi lama yah. Tapi koq aku ga pernah nonton :D
ReplyDeleteTaunya doraemon doank aku mah. Hihiii...
Klo gtu jgn lupa nonton ya mba hee
DeleteBaru tahu kalo Totoro itu film buatan gibli. Selama ini saya tahunya itu karakter boneka yang sering dibawa jalan-jalan beberapa social media influencer. Salam kenal :)
ReplyDeleteWow iya kah?? :D pengen punya bonekanya deh hehe
Deleteayahnya ngesave film ini di fash disk dan anak2n demen banget muter ini berkali2 kita juga suka siih
ReplyDeleteAku yo suka mba, filmnya ga ngebosenin
Deletekalau gak salah beberapa bulan yang lalu nonton totoro gara - gara setelah nonton saint seiya, pengin nonton film anak yang jepang2 gitu :D
ReplyDeleteDoraemon juga Jepang hehe
Delete