Beranda saya yang meredup, kemudian muncul lagi kehebohan-kehebohan baru. Hadeeh.. ada apa lagi ini sih? Seneng banget toh yo ribut-ribut hee... Owalah ternyata, ada kesalahan fatal yang dilakukan perusahaan Sari Roti pada pengumuman yang mereka keluarkan. Apa sih yang mereka katakan? Selengkapnya baca dibawah ya :
Baca juga : Lihat lapangan paling keren di Ambon
Dari surat pernyataan di atas,
saya menarik benang merah.
Kalau dari pihak sari roti
pasti mikirnya :
Aksi ini dikaitkan dengan Ahok
yang menistakan agama. Ahok orang politik, pasti aksi ini ditunggangi
kepentingan politik untuk menggulingkan Ahok. Sesimpel itu.
Kalau saya dari pihak umat islam pengen ngomong :
1. Aksi ini sungguh murni
dari hati, panggilan nurani. Kami ingin berdoa untuk negri, karena kami pikir
Indonesia semacam ditunggangi pihak asing. Banyak yang ingin merebut Indonesia
dengan segala macam kecantikan yang dimiliki. Nah kami pasti pengen dong berdoa
yang baik-baik agar Indonesia ini utuh ditangan pemiliknya, ini ibarat kita
punya kerajaan, rakyat hidup bahagia dalam lingkungan kerajaan tersebut, lalu
ada kabar berita bahwa kerajaan tersebut mau direbut paksa karena kita punya
kekayaan yang nggak dimiliki kerajaan lain, wajar nggak sih kalau kita sebagai
rakyatnya kepingin banget melindungi kerajaan tersebut agar kerajaan lain nggak semena-mena
sama kita. Doa kita sederhana kok, kita pengen menghargai para pahlawan yang
sudah berjuang memerdekakan bangsa ini dengan keringat, airmata dan darahnya.
2. Kita seneng sari roti
meng-apresiasi kegiatan kita di kalimat awal, tapi sungguh pak ini bukan
ditunggangi kepentingan politik, serius. Coba tanya deh ama peserta yang
dateng, walaupun mereka pasti ada orang-orang politik, tapi kami meninggalkan
atribut itu. kita murni tulus datang, lillahi ta’ala berdoa untuk Indonesia
yang lebih baik, serius. Nggak lihat ya kemarin, ada nggak yang orasi bawa-bawa
partai, atau bawa bendera partai, pakai kaus partai, nggak ada kan? Kita datang
murni panggilan jiwa berdoa untuk Indonesia.
Sikap yang saya sayangkan dari pihak Sari roti :
- Mengatakan
aksi ini terlibat kepentingan politik. Ini adalah tulisan yang
sangat fatal. Hanya dengan 3 kata ini aja jutaan umat islam yang ikut aksi
dengan tulus dan tanpa embel-embel politik dan organisasi tentu saja akan
marah. Ya kayak semacam, kita ngasih sesuatu yang paling indah ke orang
terus ada yang nyeletuk, “Lu pasti ada maunya ya, ngasih-ngasih begituan”
pasti kesel kan? pastilah, saya juga kesel kalau udah tulus ngasih orang
diomongin gitu
- Sebaiknya
tidak mengucapkan hal-hal yang negatif ditengah perasaan kami yang lagi
sakit hati begini. Tidak bisakah hanya berkata, “Mohon maaf yang ada di
lapangan saat itu bukan murni pihak dari sari roti yang membagikan
melainkan seorang konsumen yang membelinya dan membaginya secara gratis”. Dengan pernyataan yang
begini,saja, kami sudah maklum kok kalau Sari roti nggak ikut ambil bagian
dengan kami. Membuat kata-kata yang tidak semestinya malah akan membuat
citra perusahaan bisa jatuh. Serius, apalagi kita lagi bete banget.
Sikap yang sangat saya sayangkan dari pihak umat Muslim :
- Ada
yang menganjurkan, “Seandainya Sari roti mau bohong sedikit aja, aman
posisinya” loh kok malah ngajarin bohong sih, ini pemikiran yang gimana ya
wkwk.. dangkal banget -_- coba gini logikanya, seandainya kamu nikah,
terus beberapa bulan kemudian istri kamu hamil. Ternyata yang istrimu
kandung bukan anakmu tapi anak selingkuhanmu, terus temen-temen yang
perempuannya bilang “Nggak usah bilang, pasti suamimu nyangka itu anakmu,
biar posisimu aman”, kalau kamu ada di posisi dibohongin gimana. Kamu
terus aja menikmati kebersamaan anak dan membesarkannya dengan penuh
bahagia, lalu terjadilah sesuatu hal yang tiba-tiba mengatakan kalau itu
bukan anakmu.
- Kamu
: Umat Islam
- Istri
: Sari roti
- Teman-teman
perempuan : Sesama umat islam
- Anak
: Produk sari roti
Sumpah saya nggak habis pikir, sesama umat islam kok bisa-bisanya
nyuruh bohong. -_-! Dengan kejujuran yang diberikan Sari Roti saya salut,
daripada dia bohong dan main belakang itu lebih menyakitkan lagi bukannya? :D
marah sih boleh, tapi mikir juga dong logikanya. Mikir yang lurusnya aja,
kenapa kemudian Allah membuat skenario semua ini? pasti pada tau jawabannya kan?
Baca juga : manfaat pijat bayi
Ada yang memaki, reaktif yang berlebihan. Apa iya Rasulullah ngajarin ini. Kalau marah ya marahlah yang elegan, bikin surat pembaca atau bikin tulisan kayak saya ini, sebarin ke semua orang. Jaman udah millennium kok pikiran masih ketinggalan di jaman batu. Plis, stop marah-marah di media sosial, tulis, tulis, tulis, bagikan di blog, surat pembaca dan banyak lainnya tuliskan dengan argument-argumen yang mendasar kenapa kamu kesal dan apa seharusnya yang wajib dilakukan oleh pihak yang bersangkutan. Itu aja, kalau kamu marah-marah emang pihak Sari Roti baca, nggak kali :p
- Kalau
memang ikhlas nggak usah ikhlas disebut-sebut, berkaca pada surat
Al-Ikhlas yang tidak ada kata Ikhlas di dalamnya. Cukup bilang, “Kami
nggak suka dengan sikap Sari Roti mengatakan ini ditunggangi kepentingan
politik, sangat berbahaya jika diucapkan ditengah perasaan umat islam yang
sedang sensitif” udah cukup, jangan sebut-sebut lagi lah, “Kami ikhlas nih
shalat kemarin, bla..bla..bla..” yang kayak gini malah bisa melunturkan
keikhlasan atau malah jadinya ria nyebut-nyebut ikhlas. :p
Lalu dengan semua ini apakah
saya akan memboycote Sari Roti? Syukur Alhamdulillah di Ambon nggak ada sari
roti. Boro-boro ada sari roti, wong Indomaret aja nggak ada :p
Ambon soalnya udah punya
produk lokal yang sangaaaaaat sangat menghargai karya dalam negri, disini ada
produk dalam negri bernama Mutiara, Hilyah atau yang paling kualitas super
Sarinda. Roti-roti ini enak banget, tiap hari saya sarapan dengan roti ini,
makan dua tangkup kenyang pakai meses, keju, telur dadar atau daging asap.
Udah gitu aja, saya cuma pengen
jadi penengah aja kok. Pihak Sari Roti nggak semestinya ngomong begitu dan
pihak umat islam nggak semestinya memaki dengan kasar juga. Reaktif boleh,
tapiiiiiii jangan sampai kemarahanmu membuat citra umat islam semakin buruk. Itu aja.
Ambon, 071216
Tapi sari roti enak. :v
ReplyDeleteIbuku ga doyan sari roti hahah.. Katanya rasa pengawet
DeleteAku kok malah kasihan sama sari roti, ya? :'D
ReplyDeleteIya mungkin sama pekerja2nya ya.. Yg jdi bakul keliling. Ama perusahaanya ga kayaknya
DeleteAku memilih berpositive thinking saja
ReplyDeleteIya lbh baik drpd ikutan nyinyir. Jd penengah aja mbak
DeleteApa mungkin perasaanku yang kurang peka, ya?
ReplyDeleteLah mboh mba hehe
DeleteApapun itu. Semoga Indonesia jadi negara yang lebih damai. Aamiin
ReplyDeleteAmiiiiiiiin
Deleteasal jangan pedagang kelilingnya yg diperlakukan gak baik sama sari roti akibat gerobaknya bertuliskan 'gratis'
ReplyDeleteIya..ya mufah2an pedagangnya ga sakiti :(
DeleteBerharap Indonesia damai lagi ya Allah.
ReplyDeleteSalam,
Syanu.
Amiin...
DeleteSalam
amanda
Semoga Indonesia ini damai dan selalu saling menghormat antar agama, aamiin
ReplyDeleteAmiiiiin...
DeleteAdaaa aja, yang buat rame ya...
ReplyDeleteKadang saya berpikir, lebih baik nggak tau. Dengan nggak tau, kayaknya lebih tenang :)
Pengennya, tp gimana ya kita punya banyak temen dan karakter. Susah juga pengen ngeles Dr semua ini, ditimeline kebaca trus
DeleteAiih jadi pingin ke Ambon :) hebatt ya sampe ga ada indomart disana mbak.. salut untuk pemerintahannya yang menjaga ekonomi rakyat hehehe maaf saya komen yang ini aja hihii .. salam kenal ya mbak
ReplyDeleteBukannya ga ada, Indonesia ini pembangunannya nggak rata mba wkwk wajar klo Indomaret tumbuh subur di Jawa disini engga
DeleteKomentarnya sangat tendensius soalnya..jadi wajar menimbulkan kecaman..botol aqua aja dipakai banyak orang gak pake komentar..
ReplyDeleteItu aja sihh
Wkwkwk.. Bener..bener
DeleteBetul. Seperti ketakutan dianggap pro 212.
DeleteBetul. Seperti ketakutan dianggap pro 212.
DeleteIni yg keren sempet heboh di TT brapa waktu lalu tho..
ReplyDeleteSaya mah makan roti nya aj mba. Gk ikut hebohnya. Pake nutela sm keju meletet enak wkwkwk
Udah nggak makan sari roti aku mbak, lah wong disini ga ada. Makan yg ada aja jdnya :D
DeleteKomentar yang keren.
ReplyDelete😌
DeleteSariroti rela kehilangan pelanggannya untuk menunjukkan keberpihakannya, ma umat muslim juga rela kehilangan roti pavoritnya untuk tunjukkan keberpihakannya Bela Al-Qur'an sebagai pedoman hidup
ReplyDeleteSaya sih ga takut kehilangan sari roti, lah disini emang nggak ada sari roti. Aku kudu piye wkwk 😸😸
Deleteeh, nulis ini juga.
ReplyDeleteNamanya perusahaan pasti perlu ya melakukan klarifikasi, cuma bahasanya mbutuh dipermak. Repot lah kalau masuk ke SARA ini
Huum perlu, tp kyknya dia salah timing buat memposting hehe 👹👹
DeleteSari roti emang enak, keluargaku paling suka roti. Tapi kalau umat dan ulama tersakiti dengan klarifikasinya aku cari roti lain. Memang kasihan tapi umat islam sekarng harus punya sikap jangan berada ditengah-tengah.
ReplyDeleteIya mba, terimakasih sdh mampir
Delete