Museum adalah sebuah tempat yang paling saya senangi untuk
didatangi. Iya, saya ini orangnya aneh. Ketika ibu-ibu seneng banget ngemoll,
belanja-belinji fesyen, ngomongin artis. Saya seneng banget datang ke Museum.
Saya suka ngeliat benda-benda bersejarah, barang-barang unik yang dimiliki
sebuah daerah, dan mengenal budaya Indonesia lebih dekat. Karena ini adalah
salah satu dari sekian banyak cara saya mencintai Indonesia. Panggil saya chauvinisme?
boleh.
Di Ambon ini ada sebuah Museum yang saya incer pengen banget
didatengin, tapi suami saya ogah jalan jauh-jauh, soalnya jaraknya agak
lumayan, sekitar 5 kilo dari pusat kota. Itu pusat kota, belum dari rumah kita
hehe.. Tapi, karena ini adalah detik-detik kepindahan kami ke Bekasi dan saya
terus merajuk pengen banget main ke sana, dengan pasrah suami saya pun menuruti
keinginan istrinya. Yes! Ya daripada ngidam pengen kesini lagi, tiket mahal
bo :p
Peta Maluku |
Di hari Sabtu yang mendung, motor kami melaju. Ndilalah,
baru sampai di tengah kota, hujan mengguyur, terpaksa kami mampir di salah seorang
teman yang memiliki toko busana muslim. Sayang ee sayang, orangnya nggak ada.
Ya sudah kita hanya numpang duduk saja. 15 menit berlalu, saya pun bilang, “Ayo
teruskan perjalanan” karena hujan sudah mereda dan mulai muncul matahari. Suami
meng-iyakan, kami lalu melanjutkan perjalanan. 500 meter mendekati museum hujan
turun lagi. Byuuuur, gerimis namun agak kencang, ya mendekati hujanlah.
“Bah ayo berteduh, kasihan Naqib”
“Nanggung dikit lagi” Ealah bener nggak sampe 5 menit kita
sudah sampai di lokasi.
Saat itu Museum tengah dikunjungi anak-anak yang sedang
study tour, agak ramai. Kami pun mengunjungi bangunan utama, namun kita disuruh
datang ke museum sebelah dulu, secara bayar untuk masuk ke museum ada disana
*ih ribet ya hihi*. Ya sudah akhirnya dengan bergerimis ria, kami mengunjungi
bangunan disebelah. Yang sepertinya ini adalah bekas bangunan kolonial,
bangunan Belanda kan khas banget ya. Nggak usah dikasih tau juga kita bisa
nebak. Tiket masuknya sekitar Rp.5.000an *saya lupa*,
Ini museum yang isinya sejarah Maluku, Belanda banget kan? |
Museum siwalima ini didirikan tanggal 8 November 1973 dan
diresmikan tanggal 26 Maret 1977. Awalnya museum siwalima hanya satu buah
yang hanya berisi benda-benda bersejarah, budaya dan adat dari Maluku, namun
seiring perkembangan Museum Siwalima
kemudian mendirikan museum kedua yang mengulas tentang kelautan. Ya ngertilah,
Maluku kan kota pesisir, udah gitu museum ini letaknya diatas bukit yang
langsung menghadap laut Banda. Ini ya, kalau nggak hujan dan hari cerah viewnya
masya Allah mantab banget. Lalu kenapa dinamakan Siwalima? Siwa berarti sembilan yang diambil dari kata Ulisiwa yang bermakna kumpulan 9 kerajaan di wilayah selatan Maluku, sedang kata lima yang berarti
lima diambil dari kata Patalima yang bermakna kumpulan 5 kerajaan di
wilayah utara Maluku. Masih bingung ya pasti kenapa
di Maluku banyak sekali kerajaan wkwk.. jadi setiap desa di Maluku ini dipimpin
oleh ketua adat yang oleh penduduk setempat dipanggil raja, itulah makannya
kenapa Maluku disebut tanah raja-raja. Nah sekarang, kita lihat yuk isi dari Museum Siwalima ini
apa aja.
Museum Siwalima II
Di museum ini, kamu akan lebih baper karena disini kita dapat membaca sejarah perjuangan Pattimura mulai dari dia bertemu dengan Belanda sampai kapt.Pattimura mengusirnya. Sayang lagi-lagi sayang saya nggak bisa lama-lama masuk ke museum ini karena Naqib ketakutan ngelihat patung kompeni wkwk, jadi masuk jepret-jepret-jepret dan baca hanya sekilas. Sedih, padahal saya betah banget loh lama-lama di Museum T_T
Isi dari Museum siwalima ini banyak mengulas sejarah Indonesia dari dimulainya manusia purba pertama hadir, artefak-artefak peninggalan sejarah, bangunan khas Maluku, senjata khas Maluku, pakaian adat dan banyak lainnya.
Kebanyakan koleksi sejarah dan budaya Maluku yang berada di museum ini berasal dari kabupaten Maluku Tenggara Barat, Maluku Barat Daya, dan Maluku Tengah.Beberapa koleksi keramik kuno China yang berasal dari zaman Dinasti Ming juga diperoleh dari kabupaten Maluku Tenggara Barat dan Maluku Barat Daya (Wikipedia). Lumayan menambah wawasan kita tentang tanah Maluku kan? Pasti..
Liat-lias isi museumnya nih |
Gubernur Maluku dari setiap periode kepemimpinan |
Sejarah perang Pattimura |
"Yok dek, kita ke Museum sebelah" |
Museum Siwalima I
Di bangunan ini, pengunjung akan disajikan diorama tentang laut. Mulai dari biota laut apa saja yang ada di perairan Maluku, sampai ada kerangka ikan paus biru yang pernah terdampar di perairan Maluku, panjangnya kurang lebih 19Meter *kayaknya sih segitu* bueeesaaaar, Naqib aja sampai takut nggak mau masuk, alhasil saya hanya berkeliling sendirian menikmati isi museum SEORANG DIRI, karena anak-anak yang study tour udah pada pulang *saya mengunjungi museum ini setelah mengunjungi museum yang ke II*. Selain itu di museum ini, dijelaskan pula ikan-ikan yang hidup di perairan Maluku, semuanya berjumlah 528, saya yakin sarjana perikanan juga nggak mungkin bisa hapal semuanya sangking banyaknya wkwk.. ada pula alat-alat yang dipakai untuk menangkap ikan, khas Maluku banget. Ada pula replika kole-kole, kapal kecil khas Maluku yang biasa dipakai untuk memancing ikan di laut. Puas berkeliling kita mengunjungi Museum yang ada disebelahnya
Liat-liat dalemnya museum, |
Syereeem... panjang banget yak |
Emak-emak juga pengen eksis kali :D |
Tapi jangan harap kamu bisa ketemu tempat jajanan, di lokasi
ini nggak ada tempat jajanan. Mungkin kalau mau jajan bisa keluar sedikit dan
menikmati jajanan pinggir laut, oh ya akses menuju museum ini juga nggak
terlalu sulit kok, karena Museum Siwalima terletak dipinggir jalan dan masih
dilewati jalur angkot. Jadi kalau kamu ke Maluku, jangan lupa mampir kemari ya.
Museum yang langsung menghadap laut, coool |
Museum
Siwalima
JL
Dr. Malaiholo, Taman Makmur, kEL NUSANIWE, Nusaniwe, Kota Ambon, Maluku
Telepon: (0911)
341652
Provinsi: Maluku
Duh anakku senang banget nii bisa main kesinii..
ReplyDeleteKlo yg suka museum pasti seneng teh maon kemari, klo yg ga suka pasti biasa2 aja 😉
DeleteKemarn beta mau ke sini eh malah udah tutup :(
ReplyDeleteKAyaknya su paleng lama seng ke sini
Hahahaa..su Talalu siang kapa, beta pi pagi2 jua kk 😅
Deletedi Ambon, jauhnya mba hehehehe tapi keren banget museumnya masih bagus
ReplyDeleteIya mba dirawat pemerintah setempat jdnya msh bagus hihihi..
DeleteKalo berkunjung ke suatu kota, saya suka penasaran sama Museumnya. Tfs ya semoga saya bisa berkunjung kesana heheh
ReplyDeleteKok kita samaan ya 😊
Delete