Apa yang ada di
pikiran kalian jika sampah-sampah yang sudah masuk tempat sampah bisa bernilai
tinggi harganya jika di daur ulang. Pasti wow banget kan? Pertanyaan lain
adalah, kok bisa ya? Nah sama, saya pikir dulu sampah-sampah yang sudah dibuang
itu nggak akan bisa bernilai guna, dan nggak bermanfaat lagi, ternyata
sampah-sampah tersebut bisa disulap menjadi barang-barang rumah tangga bahkan
baju atau tas.
Di daerah
Klaten, tepatnya desa Karanglo Polanharjo terdapat sekumpulan ibu-ibu PKK yang
mengubah sampah menjadi barang yang bernilai jual. Ibu-ibu PKK ini
memberdayakan warga sekitar untuk bersatu-padu mengumpulkan sampah-sampah yang
nantinya bisa diubah menjadi barang yang bermanfaat. Ketika peserta Danone Blogger Academy kunjungan ke
Klaten, kita diberi kesempatan untuk berkunjung dan melihat langsung aktifitas
ibu-ibu ini dalam mengolah sampah menjadi barang bernilai guna. Kita juga
diajarkan cara membuatnya loh..
ibu-ibu ini menyambut kami heboh |
Jadi setiap
warga di daerah Karanglo dikasih beberapa plastik yang fungsinya berbeda-beda,
ada yang untuk sampah kering, sampah basah, pecah belah dll, dan warga harus
memasukkan sampah sesuai label plastik yang dikasih, misalnya sampah kering
isinya bungkus-bungkus permen, biskuit dll, sampah basah isinya sisa-sisa
masakan,, dipilah-pilah dan jangan disatukan. Agar nanti, ketika dikumpulkan di
Bank Sampah ‘Rukun Santoso’ ini para pengrajin tidak susah lagi untuk memilah
mana sampah kering dan mana sampah basah.
nah ini setiap warga dikasih ini |
Nah, setelah
semua sampah warga terkumpul, pengrajin Bank Sampah ‘Rukun Santoso’ mencuci
bersih semua sampah, lalu kemudian dijemur sampai kering. Setelah itu mulai deh
ibu-ibu berkreasi mengubah sampah-sampah ini menjadi barang yang bernilai guna.
Bank sampah ‘Rukun Santoso’ ini merupakan program Corporate Social
Responsibility (CSR) yang dilakukan Danone dalam rangka mengurangi dampak polusi
lingkungan. Selain peduli terhadap lingkungan, tentu saja komunitas ini salah
satu upaya memberdayakan warga Karanglo agar lebih produktif dan membantu
perekonomian warga. Ya kan daripada ngumpul-ngumpul nggak jelas, mending
memberdayakan potensi. Dan Bank Sampah ‘Rukun Santoso’ sendiri sudah berdiri
kurang lebih hampir 2 tahun, diresmikan pada tanggal 16 Maret 2015. Oleh Presiden
Direktur PT.Tirta Investama, Charlie Victor Henricus Capetti.
serius, nyimak.. |
Menurut
penuturan salah satu ibu, ada satu barang yang permintaannya sangat tinggi
bahkan mereka sampai kewalahan membuatnya, yaitu tas. Nah, waktu kami kunjungan
ke pabrik AQUA, kami masing-masing peserta Danone
Blogger Academy dikasih tas yang bentuk dan warnanya boleh dipilih sendiri.
Karena saya sangat cinta warna biru, maka saya memilih tas warna ini.
tasnya cantik-cantik ya... |
Setelah saya
perhatikan bentuk tasnya, sepintas memang tidak terlihat kalau tas tersebut
terbuat dari sampah, tapi jika diperhatikan betul-betul kita akan melihat potongan-potongan
kertas/plastik pembungkus makanan yang dikumpulkan dalam pola-pola kain. Harga
satu buah tas ini senilai Rp.40.000. Tidak hanya dibikin tas dalam beraneka
bentuk rupa, untuk, ibu-ibu ini juga membuat aneka dompet dalam berbagai
ukuran.
Konon katanya,
tas-tas ini sudah mulai di eksport ke luar negri, tau sendiri kan orang-orang
bule itu seleranya ajaib, sudah pasti barang-barang ini diminati banget.
Yang luar biasa,
selain dibikin barang-barang untuk fashion, sampah-sampah ini dibuat beraneka
macam bros, tempat tissue, pajangan meja, lukisan dinding, bahkan wayang. Dan
wayang-wayang hasil olahan sampah sampai dibuat sebuah pertunjukan seni, tapi
anak-anak warga tentunya berlatih terlebih dahulu ya.
Bunga-bunga dari plastik |
lukisan dinding, ini syantik banget |
kotak tissue yang dipelitur |
Tidak jauh dari
Bank Sampah ‘Rukun Santoso’ terdapat Outlet mini yang menjual semua hasil
olahan sampah yang terkumpul warga, harga-harganya pun murah meriah dan nggak
begitu menguras kantong. Nah kalau kamu main ke Klaten, jangan lupa untuk
menyempatkan diri main kemari ya :)
dari sampah menjadi bernilai jual ya, semoga tidak terkendala masalah pemasaran ya mbak..
ReplyDeletesalam kenal dari sinizam(dot)com
Sejauh ini sih nggak terkendalaa sih malah mereka kewalahan katany krn permintaan tinggi
DeleteIh lucu-lucu sekali warnanya. Yang pasti kegiatan tadi membuat ibu-ibu punya kegiatan yang berguna. Itu akan meningkatkan rasa percaya diri mereka. Salam kenal :)
ReplyDeleteBetul sekali, sangat bermanfaat untuk ibu2 yang tengah menganggur hihihi
DeleteSelain bisa menanggulangi dampak sampah terhadap lingkungan juga bisa menggerakkan ekonomi meskipun dalam skala kecil. Perbuatan dan gerakkan yang berdampak sosial luar biasa. Ibu2 hebat dan sangat menginspirasi. Salute!
ReplyDeleteSayapun terinspirasi dari ibu2 yg sangat kreatif ini mas
DeleteWah., mantap ya mbak, kreatif banget. (y)
ReplyDeleteIyah, sangat.. sangat kreatif
Deletebagus juga ya, ibu-ibu jadi memiliki kegiatan dari sampah. Ibu-ibu menjadi kreatif dan bagus bagus ya hasilnya
ReplyDeleteIya mba, banyak bngt hasilnya, saya takjub liat kreatifitas ibu2 ini
DeleteIni sebelumnya orang dari danone nya ngajarin ibu2 ini dulu membuat segala kerajinannya ya mba.. Aku prnh dulu ada tugas bikin kerjainan dr batang2 bekas gini, tp ntah tanganku ga piawai ama prakarya, jdnya agak berantakan wkwkwkw.. Ga layak dijual intinya kalo bikinanku :D
ReplyDeleteiya mbak, dirimu cuma piawai jalan2 aja :D
Delete