dok : kompasiana |
Ketika dapat
materi ini saya seperti tertohok, betapa ternyata mungkin saya adalah salah
satu manusia yang masih tidak perduli lingkungan. Padahal saya sudah berusaha
mengamankan lingkungan sebisa mungkin seperti menyimpan sampah lalu membuangnya
sampai ketemu tong sampah lagi. Tapi ternyata untuk menjaga lingkungan nggak
cukup sampai di situ saja, masih banyak hal yang harus diperhatikan demi
menyelamatkan lingkungan. Tapi saya yakin, sedikit banyak yang saya lakukan
bisa menyelamatkan lingkungan walaupun hanya 0,01%nya saja.
Syir Asih Amanati, Program Manager, Greenation
Foundation dalam materinya untuk
peserta Danone Blogger Academy di gedung cyber 2 mengatakan, bahwa saat ini
sampah-sampah di dunia sudah mencapai titik kritis, kalau tetap dibiarkan
manusia akan makan sampahnya sendiri. Mengerikan,
Kenapa demikian?
Ketika kita
membuang sampah sembarangan, tidak dipungkiri akan termakan oleh mahluk hidup
misal ayam, ikan, bebek dll, hewan-hewan ini kan makan apa saja yang ada di
lingkungan, emang dia ngerti makanan enak. Nah hewan-hewan ini kemudian
dipotong kan? siapa kemudian yang mengkonsumsi kalau bukan kita? Dan ini kalau
dibiarkan kitanya bukan tambah sehat malah nambah sakit T_T.
Waktu acara
berlangsung mbak Syir memutarkan kami sebuah video singkat tentang sampah,
bahwa di sebuah lautan luas ditemukan penyu yang susah sekali bernafas,
ternyata setelah dikeluarkan benda tersebut dari hidungnya dengan paksa dan sampai
berdarah-darah penyu ini menyimpan sedotan di dalam hidungnya, ini artinya
sampah-sampah yang kita buang sem-ba-rangan entah akan melukai siapa nantinya.
Sumpah, saya kalau ingat ini rasa lemes banget, nggak tega ngeliat penyu ini
sampai nangis-nangis. Lihat video di bawah ini
Soal sampah juga
ternyata ada tragedi yang memilukan di Indonesia, tepatnya pada tanggal 21 Feb
2005 di TPA Leuwigajah, Cimahi, Jawa barat terjadi longsor dan sampah-sampahnya
menenggelamkan dua desa serta menewaskan 156 warga, duh ngebayanginnya ini
sampah jadi longsor, pasti susah sekali untuk cari korban. Semenjak peristiwa yang
memilukan itu diputuskan Hari Peduli Sampah Nasional oleh pemerintah sebagai
upaya mawas diri kepada masyarakat, agar tidak membuang sampah sembarangan atau
minimal memanfaatkan sampah tersebut dengan sebaik mungkin. Karena, di
Indonesia, sampah terbuang 120.000 ton sehari, bagaimana kalau seminggu,
sebulan, setahun, akan jadi apa sampah-sampah yang terbuang itu, kalau kita
tidak mengupayakan penanggulangannya?
Selain sampah, ada pula hal-hal yang dapat menyebabkan
pencemaran lingkungan dan sebetulnya ini sepele sekali, apa sajakah?
Asap pembakaran sampah
Kadang bingung
ya, mau buang sampah tapi nggak diambil-ambil sama petugasnya, buang sampah
sembarangan bisa menyebabkan dampak pencemaran air, tanah dll, akhirnya ya udah
dibakar sajalah. Tapi ternyata, membakar sampah juga merupakan salah satu
pencemaran lingkungan. Membakar sampah juga ternyata ada undang-undangnya dan
bisa menyebabkan kurungan penjara, tapi sayang banget untuk yang satu ini
beberapa kepala daerah kurang gesit dan kurang perduli. Akibatnya ya, masih
banyak orang yang membakar sampah, -_-;
Asap rokok
Asap rokok juga
salah satu yang menyebabkan polusi udara. Bahkan puntung rokok yang masih
tersisa dan tidak dihabiskan butuh 10-12 juta tahun untuk mengurainya. Nah,
serba salah kan? Ngerokok bikin sakit, nggak dihabiskan mencemari lingkungan.
Ya mending nggak usah merokok ya gengs.. demi udara sehat dan jiwa yang sehat
juga
Asap kendaraan
Jakarta adalah
salah satu kota yang menempati urutan stress no 6 di dunia. Ini karena apa?
Banyaknya volume kendaraan di jalan. Selain macet, buangan asap kendaraan ini
memicu polusi udara, mungkin bisa dibilang Jakarta ini penyumbang polusi terbesar
se-Indonesia. Lagian kenapa sih pada nggak mau pakai kendaraan umum? Kan selain
mengurangi volume kendaraan, polusi udara sedikit menurun. Tapi fenomena ini
lucu, banyak penduduk Jakarta yang ngeluh macet, polusi tinggi, tapi mereka
masih aja suka bawa kendaraan sendiri, ini konyol nggak sih :D?
Sampah makanan
Perhatikan
diagram dibawah? Pernah nggak membuang makanan? Jujur? Saya pernah, ketika saya
lelah-lelah memasak, ternyata pak suami bawa makanan dari luar entah itu sisa
rapat atau undangan. Ini mau nggak mau makanan yang ada dirumah kan jadi nggak
kemakan, dan itu akhirnya terbuang. Antara nyesek dan sedih sebenernya pas
ngebuang sisa makanan, mengingat masih banyak saudara-saudara kita yang tidak
bisa makan. Tapi yang paling miris sih kalau datang ke undangan, banyak
manusia-manusia serakah ngambil makanan banyak tapi nyatanya yang dimakan sedikit
atau tersisa. Sampah makanan yang dibuang ini ternyata kalau dikumpulkan bisa
untuk memberi makan daerah yang kekurangan bahan pangan. T_T… sedih banget kan.
dok : kompasiana |
Dan masih banyak
lagi lainnya hal remeh-temeh yang dapat menyebabkan polusi lingkungan dan masih
bisa kita cegah agar tidak merajalela polusinya. Pertanyaannya, sudahkah kita
memulainya dari diri sendiri? *plak*
Sebenarnya kita bisa kok menanggulangi sampah agar
tidak banyak menumpuk dirumah dan minimal cara ini bisa menyelamatkan
lingkungan dengan sangat sederhana, diantaranya :
- Remind dan
Repeat/Mengingat dan Mengulang
Jika kita punya
kebiasaan baik, terus ingat. Misalnya menyimpan sampah di tas, lalu kalau sudah
ketemu tong sampah buang. Ingat ini terus, jangan sampai khilaf dan akhirnya
malah buang sampah sembarangan, atau kemana-mana bawa kotak nasi buat jajan
yang kita incer, meminimalisir sampah plastik.
- Reduce/Kurangi
Bergabung/mendirikan
gerakan peduli lingkungan, Membuat Zero Waste Event, Pemakaian kertas print dan
tulis bolak-balik, Membawa Tempat Minum dan Makan, Makan di Tempat, Tidak Pakai
Sedotan/Membawa Sedotan Guna Ulang Sendiri, Menghabiskan makanan, menggunakan
Saputangan, Jalan kaki/membonceng/Kendaraan Umum, Mencabut charger jika telah
penuh terisi, menasehati teman, dan banyak lainnya yang bisa kita terapkan
dalam kehidupan sehari-hari, hal ini diharapkan dapat mengurangi sampah-sampah
yang tidak diinginkan
- Refuse/Menolak
Menolak saat
ditawarkan menggunakan sedotan, jadi kalau minum pada wadah lansgung aja
dihirup hahaha, tidak menggunakan stereofoam, jadi misalnya beli bubur bawalah
wadahnya sendiri. dll
- Reuse/Gunakan Lagi
Pilah sampah
sesuai tempatnya (misalnya sampah kering dan sampah basah), sumbangkan barang
yang tidak terpakai agar masih bisa digunakan. Mungkin bagi kita tidak berguna
lagi, tapi bagi sebagian banyak orang, sampah ini bisa saja bermanfaat
- Recycle/Daur Ulang
Membuat bank
sampah, menjadi nasabah bank sampah, berkolaborasi dengan UKM untuk pengolahan
sampah menjadi bahan seni dan fundraising.Sampah-sampah
yang tidak terpakai tapi masih bisa digunakan bisa dikumpulkan di bank sampah,
mana tau bisa menghasilkan nilai seni
- Replace/Gantikan Membuat inovasi usaha eco
sociopreneur dari berbagai sumber
daya
- Recovery/Perbaiki Menanam kembali atau membetulkan
barang yang rusak kembali agar bisa digunakan (jika masih bisa bernilai
guna)
5 sektor yang dapat membantu menanggulangi masalah
sampah
- Pemerintah pusat
dan Pemerintah Daerah
Pemerintah pusat bekerja sama dengan Pemerintah
Daerah bisa menerapkan kebijakan-kebijakan terkait sampah, misalnya jangan
membakar sampah di depan rumah, karena ternyata membakar sampah ini bisa
menyebabkan polusi lingkungan. Dalam hal ini pemerintah harus tegas menindak
yang melanggar.
- Tokoh Masyarakat
Tokoh masyarakat bisa mengedukasi masyarakat karena
biasanya tokoh masyarakat paling disegani. Tapi kalau tokoh masyarakatnya jorok
ya pasti bakalan ditiru juga sama masyarakat sekitar. He…
- Media Massa
Media massa, misal blogger, koran, majalah bisa
menulis terkait sampah dan dampaknya bagi lingkungan dan ini diharapkan bisa
menyentuh para pembaca untuk peduli terhadap lingkungan
- Sektor Swasta
Sektor-sektor swasta bisa mulai memikirkan bagaimana
caranya mengelola sampah menjadi sesuatu yang menguntungkan atau minimal
mengedukasi masyarakat agar peduli terhadap sampah
- Masyarakat Sipil,
NGO, dan Komunitas
Komunitas dapat bekerja sama dengan warga setempat
untuk membentuk sebuah wadah atau komunitas peduli lingkungan, bank sampah
misalnya. Dimana sampah-sampah yang terkumpul bisa menjadi barang layak pakai
lagi.
Jika kita bisa
berupaya sadar diri dan saling mengingatkan antara sesama dan jaringan
pemerintah daerah, Insya Allah masalah sampah ini bisa tertanggulangi sedikit
demi sedikit. Semangat gengs!
aduh kok sedih banget sih itu penyu jadi tertampar sudahkah juga aku peduli lingkungan kadang hal-hal kayak gini kita anggap ga penting jutsru punya dampak yang besar dikemudian hari y mba :)nice reminder buat aku baca ini
ReplyDeleteYa mba sama2 saling mengingatkan 😬🇯🇵
DeleteDuh, apalagi yg tinggal di pulau kecil kayak saya mbak. Terasa miris setiap air laut surut melihat onggokan sampahnya. Rajin dikumpulkan pun, warga yg membuang sampah ke laut dengan santainya malah lebih banyak. :-(
ReplyDeleteBener-bener butuh kesadaran dari diri sendiri, malah baiknya sejak sedini mungkin, jd ga kebiasaan hingga dewasa buang sampah sembarangan.
Betul bngt kita perlu aware masalah ini dan jangan capek mengedukasi masyarakat ❤✌
Deletebutuh semacam startup sih kalau menurutku, ini era digital soalnya
ReplyDeleteTergantung pribadinya menurutku :)
Deletesampah..sampah tapi aku tetap gak ngerti sih ujungnya semua yg di recycle akan jd sampah,spertinya ajakan menggunakan sedotan, menggunakan brg2 plastik yg harus terus digalakkan, tp era modern semua ingin simple juga tantangan. kek org dl sampahnya dikit, krn makan pake daun kalo beli pecel, skr mah pake styrofoam hh
ReplyDeletehhhh... jaman sekarang klo pake daun dianggap ndeso, padahal disitulah nikmatnya :D
DeleteAku jg mulai mengurangi konsumsi plastik dg masukin semua belanjaan ke dam tas & nggak pake sedotan, kalo makan jg pasti dihabisin & lbh milih clean eating. Semua mulai dari diri sendiri.
ReplyDeleteSetuju, suka banget sama komennya :)
DeleteMengerikan emang sampah ini ya mbak, di tempatku Aceh Selatan tempat wisatanya berdampingan dengan sampah-sampahnya karena tidak dikelola dengan baik dan benar.
ReplyDeleteWaduh, tempat wisatanya jadi bau sampah ya kakak.. serem bngt
Delete