Hari masih pagi
ketika kami mendarat di Jogja waktu itu. Jum’at 17 November ini kami ke-20
peserta Danone Blogger Academy diberikan kesempatan jalan-jalan ke
Jogja, lanjut menjelajah Kleiten (baca :
Klaten wkwk) dan berakhir di Solo. Berhubung hari pertama ini ada kunjungan ke
beberapa tempat di Jogja, maka kami mampir dulu di kota pelajar ini.
Sebelumnya, di
bandara Soekarno Hatta, kami ke-20 peserta diberi nasi dengan ayam kriuk khas
warung cepat saji. Karena saya nggak biasa sarapan terlalu pagi, dan perut ini
biasanya cuma sarapan roti, akhirnya ayam tersebut saya berikan ke suami yang
tengah mengantar saya, biarlah ayam kriuk tadi jadi sarapannya. Selain itu kata
panitia kita akan mampir sarapan sebelum kunjungan, jadi cocoklah, mending saya
sarapan di Jogja aja, bisa gagal ini program diet dalam waktu yang berdekatan
sarapan nasi dua kali. Dan tibalah saya di Jogja dengan keadaan perut lapar,
pas banget. Konon katanya kita akan mampir di soto daging yang melegenda di
Jogja. Soto pak Marto.
Sesampainya di
lokasi saya langsung mencari tempat duduk, berhadapan dengan mbak Chika dan
bersebelahan dengan mbak Nisa saya memesan soto daging dan segelas teh panas,
perut saya memang ajaib, nggak bisa makan berat dan harus minum yang manis,
kalau air putih berasa nggak nampol. Sambil berbincang dengan mak Uli yang
duduk tak jauh dari saya, saya melihat sekeliling banguan, dari segi interior
rumah makan ini tetap mempertahankan ke-eksotisan warung makan sederhana,
bangku-bangku kayu dengan ruangan semi terbuka tanpa AC, bagian dapur juga
dibiarkan terbuka sehingga kita bisa melihat aktifitas para pramusaji meramu
soto daging dalam mangkuk-mangkuk beling
bacem-baceman, anyone? |
Di atas meja tersedia
kerupuk, ada pula tempe dan tahu bacem, juga sate telur puyuh. Berhubung saya
nggak suka yang berbacem-bacem, tidak sampailah makanan tersebut sampai ke
lidah. Ada pula telur puyuh yang kandungan kolesterolnya mak, aduhai besar kali
dan katanya kapasitas tubuh manusia dewasa hanya boleh menyantap dua butir
sehari, lebih dari itu warning! saya
tidak menyentuh telur puyuh juga. Karena dalam satu tusuk terdapat 4-5 telur
puyuh, nah bahaya kali kan?
Sederet artis yang pernah mampir makan di sini |
Tidak lama
kemudian, soto saya datang. Nyaaam…pas bangeeet perut lagi lapar dan badan
dalam keadaan sedikit meriang sebab mata kurang tidur. Jadi soto pak Marto ini sebenernya sederhana,
komposisinya hanya nasi, kol, tauge, daun bawang, tomat, bawang putih goreng
yang dicacah dan tentu saja daging. Dan rasanya sumpah, enak banget. Apa karena
saya lagi lapar, seolah makanan ini terasa enak? Tapi beneran, mungkin kalau
saya tidak lapar, soto pak Marto ini tetap enak, lah buktinya saja pengunjung
yang sarapan di tempat itu buanyak. Nah, kalau nggak enak mana mungkin rame
kan?
nah ini penampakan sotonya |
makan yang banyak ya gengs! kita mau keliling Jogja, foto : nah ini lupa punya sapa. . |
Nasi yang
disajikan agak pera dan kuahnya tidak terlalu asin. Kalau ingin menambah selera
bisa ditambah kecap dan sambal juga makan dengan bacem-baceman tadi, beberapa
teman ada yang tidak habis. Sudah dipastikan mereka pasti habis sarapan ayam
kriuk, jadi selera makannya hilang. Sembari berbincang dengan mbak Chika dan
Gilang perihal keaktifan saya di dunia blogging saya betul-betul menikmati soto
tersebut. Rasaya kalau datang lagi ke Jogja pengen mampir dan pesan dua mangkok
:D masya Allahnya soto ini murah, hanya 12 ribu per mangkok, pake acara kenyang
lagi. War byasah banget kan?
gila.. harganya ga kuat, murah banget |
Mungkin yang
tinggal di Jogja nggak asing dengan soto pak Marto, karena cabangnya ada di
mana-mana, tapi… buat kamu yang akan dan mau mengunjungi Jogja, jangan lupa
mampir di soto pak Marto ini, dijamin nagih.
Soto pak Marto
Cabang Tamansari
Jl.Janti No.336
(Depan JEC)
Jogjakarta
Yang baca jadi lapar haha... wah belum nyoba sini...
ReplyDeleteHihihi.. silahkan kenyang dengan membaca saja hehe
Delete