Saat pindah ke
Ambon usia Naqib belum genap 2 tahun. Saya pun harus kembali berjuang,
mempelajari semuanya sendirian. Bagaimana tidak, ketika di Bekasi air sangat
mudah didapat, di tempat baru ini air mengalir hanya 3 hari sekali. Ketika makanan
dan warung makan sangat dekat di Bekasi, di Ambon kami harus pergi dulu
menggunakan motor. Banyak hal-hal baru yang kemudian kami pelajari lagi padahal
2 tahun yang lalu saya pernah tinggal disini, tapi tentu saja belum ada bayi
jadi hidup tidak terlalu disiplin, termasuk kemudian mempelajari pola makan
Naqib. Biasanya saya hanya tinggal makan, sekarang saya harus mengolahnya
sendiri, tak jarang kami beli makan karena tukang sayur kadang tak lewat
sementara pasar sangatlah jauh.
Entah kami
kurang menjaga kebersihan, atau cara mencuci perabot dan sayur yang tidak
bersih suatu hari Naqib terkena diare. Sebagai ibu baru yang belum memiliki
pengalaman banyak seputar mengurus anak, apalagi tinggal di tanah rantau,
menangani anak diare tentu saja membuat saya panik. Saya harus bertanya pada
siapa, karena saya tidak berani menggunakan sembarang obat, mengingat Naqib
masih kecil, pasti pencernaannya masih sangat rentan.
Beruntung saya
juga memiliki tetangga-tetangga baik yang sudah seperti saudara, suatu hari
tetangga saya menangkap hal yang tidak wajar, “Bang Naqib kenapa tidak keluar
seharian ini?” sahut tetangga saya yang bernama mba Esti. Ya, dulu di tanah
rantau ritual sore kami adalah berkumpul di depan rumah dan saling bertukar
cerita, sementara anak-anak bermain dengan teman-teman sebayanya. Melihat Naqib
tidak keluar main dari pagi, membuat tetangga bertanya-tanya, “Naqib kena diare
mba” sahutku, “Saya bingung nyembuhin Naqib pakai apa ya? Mba punya resep
tradisional nggak? Saya nggak berani ngasih Naqib sembarang obat. Kalau Naqib
diarenya makin parah, mungkin besok kami ke dokter”
“Oh.. obat diare
mah mudah mba, dirumah ada kunyit?”
“Ada mba”
“Sini tak kasih
tau resepnya”
Apa saja penyebab Diare?
Sebelum membahas
resep ampuh diare yang diberikan tetangga saya, ada beberapa penyebab diare
yang saya rangkum selama saya menangani anak yang terkena diare diantaranya :
- Alat makan yang
tidak bersih
Saya mengakui,
ketika tinggal di Ambon saya tidak mencuci perkakas makan di air yang mengalir.
Mencuci di air mengalir hanya bisa
dilakukan ketika air menyala, selebihnya hanya dibasuh-basuh saja dan kemudian
dibilas kembali di ember yang bersih. Yang saya khawatirkan, ada bakteri e-coli
yang menempel di perkakas dan terbawa hingga ke perut dan menyebabkan anak
menjadi diare
- Makanan yang tidak
cocok
Sewaktu pindah,
banyak resep-resep baru yang saya pelajari, ketika sebelumnya hanya tinggal
makan, karena ibu saya yang memasaknya. Mungkin perut Naqib kembali belajar
mencerna bumbu dan rasa, atau mungkin masakan saya yang tidak enak he..
Sehingga ketika ada makanan yang tidak cocok (terlalu manis ataupun terlalu
asin) perutnya tidak bisa terima, karena pencernaannya masih sensitif
- Lingkungan yang
tidak bersih
Bisa saja saat
tubuhnya sedang tidak sehat, Naqib tertelan debu yang menempel sebab saya
kurang bersih dalam berbenah. Dan akhirnya Naqib terkena diare. Atau ketika
main di luar, tak sengaja Naqib memasukkan tangannya yang kotor ke mulut
Naqib saat sehat, lapangan merdeka Ambon |
- Stress
Diare pun bisa
timbul akibat stress sehingga mempengaruhi pola makan. Mungkin saat itu Naqib
masih adaptasi dengan lingkungan yang baru, lalu bisa saja karena tak betah
stress menjangkiti. Kita sebagai orangtua tak pernah mengerti bagaimana anak
kecil stress.
- Perubahan iklim
Perubahan iklim
yang sangat ekstrim rupanya bisa menjadi pemicu. Ambon terkadang memiliki iklim
yang tak jelas. Ketika panas cuacanya bisa sangat panas, saat musim hujan
cuacanya bisa sangat dingin sekali. Perubahan iklim pastinya mempengaruhi
kondisi tubuh, makanan yang panas jika lama terpapar udara luar akan membuat
rasanya menjadi dingin. Sedangkan saat makan butuh waktu lama untuk menyuap
anak, bisa jadi makanan dingin inilah yang membuat perut beradaptasi
- Obat-obatan
Ada beberapa
obat-obatan yang tidak cocok dengan kondisi perut anak ketika mengkonsumsinya,
dan ini pun bisa menyebabkan diare
kalau Naqib diare, ibu sediiih banget :( |
Bagaimana cara penanganan diare pada anak?
Selama Naqib
diare tentu saja saya melakukan banyak hal untuk meminimalisir tinja yang
keluar lebih banyak. Atau meminimalisir tubuhnya tak terhidrasi, sebab Saya
pernah mendengar kisah-kisah orangtua yang telat menangani diare anak-anaknya.
Ada yang beberapa anaknya sampai meninggal, ini tentu saja menjadikan pelajaran
bagi saya si orangtua baru.
Untuk itu ketika
anak terkena diare saya berusaha secepat mungkin mencari tau bagaimana
menanggulangi, nah berikut langkah-langkah yang saya lakukan agar anak tetap
fit selama diare :
- Setiap setengah
jam, Naqib saya beri air putih
Sebab diare,
tubuh akan mengeluarkan cairan lewat anus, maka asupan cairan harus lebih
banyak dari yang keluar. Tidak hanya melalui tinja tapi anak yang terkena diare
cenderung berkeringat. Jadi mengantisipasi hidrasi saya selalu mengingatkan
Naqib untuk selalu minum air
- Jika enggan minum
air putih, Naqib saya berikan jus/susu
Mungkin air
putih tak memiliki rasa sehingga anak cenderung tak suka. Kalau Naqib sudah
menolak minum air putih yang saya lakukan adalah membuatkannya jus atau membeli
jus kemasan (UHT) dengan rasa yang dia suka, tidak asam dan tidak memancing
sakit perut. Biasanya saya memberikannya rasa jambu atau leci. Jus yang manis
akan menambah energi untuk anak pula. Tak ketinggalan, susu pun saya berikan,
agar nutrisi tak hilang dan perut tetap terisi walaupun dia malas makan atau
menolak makan tak banyak
- Memasak makanan
berkuah
Selain
memberinya banyak air saya membuatkan makanan berkuah untuk Naqib. Agar cairan
tak hanya masuk dari minuman, tetapi dari makanannya juga. Selain itu makanan
berkuah juga lebih mudah dikunyah dibanding makanan dengan lauk kering. Ini
memudahkannya dalam mengkonsumi makanan
- Tidak memberinya
makanan yang memancing diare
Agar diarenya
tidak semakin kronis, saya tidak menambah-nambah hal yang membuatnya semakin
terkena diare. Makanan yang memancing diare biasanya makanan yang terlalu
masam, terlalu pedas, baunya tajam dan mengandung kafein. Selama Naqib diare
makanan yang saya berikan hanya berupa nasi lembut, telur, sup, untuk sayur
hanya bayam (karena daun bayam mengandung zat besi tinggi), ikan, daging atau
ayam. Saya pun tidak memberinya makanan yang bersantan dulu, karena konon
katanya santan dapat mencederai usus.
Saat sakit pun
saya berusaha agar nutrisinya Naqib tetap terpenuhi. Semakin baik nutrisi yang
masuk, tubuh akan punya antibodi yang kuat. Saya pun tidak memberinya makanan
yang mengandung MSG, jika ingin ngemil biskuit gandum adalah solusinya, karena
tinggi serat dan kaya akan protein.
- Sedia diapers yang
cukup
Karena Ambon
tidak lancar soal air, dan air saat itu hanya mengalir 3 hari sekali, untuk
mengantisipasi Naqib tak tahan menahan buang air besar, maka saya menyetok
diapers agak banyak. Terkadang mencret tak bisa ditahan keluarnya, nah daripada
saya ngomel-ngomel Naqib pup sembarangan diapers menjadi solusi sementara.
- Biasakan mencuci
tangan
Karena diare
menyangkut soal kebersihan, maka setiap habis main saya peringatkan Naqib untuk
selalu mencuci tangan. Selain itu anak-anak rentan memasukkan apapun kemulutnya,
karenanya saya pun mewanti-wanti, jangan memakan apapun yang bukan makanan.
- Memberinya ramuan
tradisional
Saya sebetulnya
agak takut memberikan obat kimia pada anak untuk penyakit-penyakit tertentu,
kecuali panas tinggi, cacingan, batuk dan pilek, diluar penyakit ini saya nggak
berani. Sebab saya tidak tahu obat yang bagus apa, nah daripada anak saya
dijadikan kelinci percobaan saya
mencobanya untuk memberikan obat tradisional, awalnya saya kasih jus
jambu biji, karena jambu biji dipercaya dapat menyembuhkan diare karena jambu
biji mengandung senyawa
astringents, senyawa ini membuat
perlindungan terhadap diare. menghambat pertumbuhan mikroba dan
menghilangkan lendir ekstra pada usus. Namun ternyata dengan jambu biji tak
mempan, dan saat itulah tetangga saya memberikan resep ampuh ini, resep yang berasal dari tumbuhan herbal yaitu KUNYIT dan bisa ditanam di depan rumah. Berikut bahan
dan cara membuatnya :
- Sediakan 2 buah kunyit sebesar ibu jari, cuci sampai
bersih
- Cara membuatnya : 1 buah kunyit dibakar (jangan sampai
gosong) setelah itu 2-2nya dikupas dan diparut, lalu disaring, airnya
langsung diminum, jangan ditambahkan apa-apa
1
kali meminum ramuan ini, Alhamdulillah frekuensi pup Naqib berkurang, 2 kali
meminum ramuan kunyit ini fesesnya mulai padat. Besoknya diare Naqib
menghilang. Resep ini pun menjadi andalan saya ketika Naqib diare, bahkan
ketika Naqib menunjukkan gejala diare saya sigap membuat ramuan ini dan diare
pun tak jadi. Kenapa kunyit bisa menghentikan diare dengan cepat? Setelah saya baca
ternyata kunyit mengandung bahan-bahan sebagai berikut :
Kunyit yang mempunyai nama latin Curcuma Longa ini mengandung senyawa
yang berkhasiat obat, yang disebut kurkuminoid yang terdiri dari
- kurkumin : Dikenal sebab sifat antitumor dan antioksidan
- Desmetoksikumin 10%
- Bisdesmetoksikurmin 1-5%
- Zat-zat bermanfaat lainnya seperti minyak atsiri yang
terdiri dari keton sesquiterpen, turmeron, tumeon 60%, Zingiberen 25%,
felandren, sabinen, borneol dan sineil
- Selain itu kunyit juga mengandung lemak 1-3%, karbohdrat
3%, protein 30%, pati8%, Vitamin C 45-55%, garam dan mineral yaitu zat
besi, osfor dan kalsium
Minyak
atsiri dan kandungan kurkumin yang terdapat dalam kunyit mampu mengobati
penyakit hepatitis, gangguan pencernaan, anti mikroba, anti kolesterol, anti
HIV dan anti tumor, diabetes mellitus, tifus, usus buntu, disentri, keputihan,
haid tidak lancar, dll, karena sebab dapat membunuh mikroba itulah kunyit mampu
menyembuhkan diare dengan cepat.
Alhamdulillah
tak butuh waktu lama menyembuhkan diare Naqib. Sejak saat itu saya selalu menyetok
kunyit dalam jumlah banyak dikulkas. Selain untuk bumbu penyedap, kunyit punya
banyak manfaat dan kegunaan untuk tubuh yang jika dikonsumsi secara rutin mampu
membuat badan sehat dan bugar.
Kenali tanda-tanda diare
Diare
jangan pernah dianggap sepele, sebab banyak kasus diare dapat menyebabkan kematian
jika tidak ditangani dengan serius, berikut adalah tanda-tanda diare pada anak,
sehingga kita sebagai orangtua bisa mengobatinya sedini mungkin :
- Feses
terlihat cair
Kalau
feses sudah tidak padat, dan agak cair keluarnya mungkin usus anak terinfeksi.
Sebaiknya bunda melhat pola makan dan jenis makanan apa saja yang dikonsumsi
anak
- Frekuensi
B.A.B yang tak wajar
Biasanya
orang normal B.A.B sehari satu atau dua kali, jika anak B.A.B lebih dari itu
mungkin anak terkena diare, mulai beri asupan air dan makanan yang bergizi,
jangan lupa sediakan resep parutan kunyit diatas
- Anak
terlihat lemas dan sering mengatuk
Jika dalam
sehari anak B.A.B sering, dan mulai terlihat lemas, bisa dipastikan anak
terkena diare. Beri ruang yang nyaman dan pelukan hangat agar anak terlihat
seperti dilindungi. Jangan lupa memberinya makanan lembut agar tetap ada asupan
untuk anak. Biarkan anak untuk lebih sering tidur agar memulihkan tenaganya
- Agak demam
Dalam beberapa kasus, diare dapat menyebabkan
demam. Selalu sedia obat penurun panas yang cocok untuk anak. Jangan pakaikan
anak dengan bahan yang tidak nyaman dan atur suhu ruang jika menggunakan
pendingin
Sungguh, menjadi
ibu baru di tanah rantau memberikan sebuah pengalaman berharga yang nggak bisa
saya lupakan, mak diare jangan dianggap sepele, atasi diare dengan tepat & benar agar tidak terlambat. Pengalaman ini saya bagi untuk pelajaran saya dan tentunya untuk emak-emak dirumah.
info kunyit : wikipedia
Namiera kalo diare mah biasanya pakai daun jambu klutuk yang muda. Ditumbuk aja.
ReplyDeleteTrus diapain? beda2 ya resep kita hihihi
DeleteKlo saya biasa klo anak diare dikasih pisang,katanya sih biar cepet padat pupnya. Minum air putih memang penting saat anak diare
ReplyDeleteSayangnya anak saya nggak suka pisang, gimana mak? :(
Deletewahh kalau diare itu benaran gak enak dehh..
ReplyDeletekasian juga kalau anak kecil yang kena ya.
Iyah, jadi lemes nggak bertenaga gtu
DeleteKeseringan kalau lagi ke luar kota itu salah makan bikin diare. Sering banget malah. Mungkin karena anak gak terbiasa dengan makanannya.
ReplyDeleteJadi harus siap-siap obat diare everywhere.
selain itu nggak bersih ya mak, kan sediiih
Deletewaduuhh harus selalu jaga kesehetan buat anaknya, supaya sehat selalu...
ReplyDeleteAmiiin... makasih om
DeleteSetuju, kebersihan harus dijaga. Baik lingkungan,maupun makanan/minuman anak.
ReplyDeleteCepat sembuh....:)
Makasih om :)
DeleteSaya bisa merasakan kepanikan saat Naqib kena diare. Untunglah ada tetangga yang punya resep ampuh.
ReplyDeleteIyah pakde, syukur Alhamdulillah bngt
DeleteNggak kebayang kalau sakit di tempat asing. Semoga sehat-sehat terus sekeluarga, Mbak. Untung ada yang baik hati ngasih resep, ya.
ReplyDeleteAmin, makasih banyak ya mbak Fifah
DeleteKasihan banget kalo si kecil diare, hrs gonta ganti diapers, belum lagi kalo ditambah iritasi, sdh perut sakit, kulit juga perih dan kemerahan
ReplyDeleteIya nih mba, untungnya saya nemu tetangga yang baik huhuhu
Deletemudah2an kita selalu sehat yaaa. kita aja kalo diare lemees, apalagi anak2..
ReplyDeleteAmin.. nggak tega juga lihatnya :(
Delete