Atraksi Wheel Of Death Lemaskan Dengkul Penonton

Sepulang dari Mall Pondok Indah, dengkul saya masih terasa lemas, jantung saya terasa mau copot, tangan saya keringat dingin dan sekujur tubuh terasa gemetaran. Apa sebab? Habis ngeliat hantu? Atau habis dilabrak orang di Mall? Nggak sih Wkwk, tepatnya habis ngeliat sirkus. Cemen banget ya saya, ngeliat sirkus aja sampe keringat dingin. 

Masalahnya dua pemain sirkus asal Amerika Selatan, Rigoberto Ismael Cardenas dan Christopher Bastian Cardenas beratraksi di atas roda berukuran raksasa dengan panjang 9 meter dan tinggi 15 meter, tanpa alat bantu dan tanpa alat pengaman, ini sungguh ya, walaupun saya yakin mereka terlatih banget dan pasti sudah latihan berkali-kali dari kecil dan mengadakan pertunjukan berkali-kali pula selama belasan tahun, saya tetep saja khawatir mereka jatuh dan terluka. Itulah kenapa namanya Wheel Of Death, bukan Wheel of Life, ya atuh kalo mereka tergelincir dikit aja bisa celaka kan? Gilaa… bener-bener ekstrim banget, saya saja mengabadikan mereka dalam video sambil tutup mata, entahlah itu hasilnya bagus apa enggak. Yang jelas saya nggak berani melihat langsung atraksi mereka, nah begitu sampai rumah dan memastikan mereka masih hidup, saya berani melihat ulang video yang sudah saya rekam. Itupun masih sambil teriak-teriak sangking jantungannya. Waduh, bener-bener payah dah saya ini lemah jantung banget :D.

Saya dan para Blogger berada di belakang lokasi pertunjukan Whell Of Death, foto : Amallia Sarah

Dua kakak beradik yang saya panggil cowok Despacito ini, sudah bermain sirkus sejak usia 11 tahun, mereka mengawali karir pertamanya sebab turunan bakat dari sang Ibu. Rigo dan Chris adalah generasi ke 5 pemain sirkus dari Santiago, Amerika Selatan. Nah bayangin aja, berarti ibunya, bapaknya, adiknya, kakaknya, dan saudara-saudaranya adalah pemain sirkus, itu tuh ya pasti mereka suka kumpul keluarga di dalam area latihan sirkus sepanjang hari hehe... Seru ya, satu keluarga pemain sirkus semua :D.

Rigoberto Ismael Cardenas (kiri) dan Christopher Bastian Cardenas (kanan), foto : Amallia Sarah

Chris sang kakak sendiri sudah bermain sirkus selama 14 tahun, dulu dia berpasangan dengan kakak perempuannya, tapi 4 tahun terakhir posisi tersebut digantikan oleh Rigo sebab kakaknya telah menikah. Kepiawaian The Cardenas Brother dalam akrobatik dari atas roda raksasa sudah dikenal oleh dunia. Keduanya kerap hadir di Sirkus Hippodrome yang sangat bergengsi di kota London, dan di seluruh Amerika Selatan, termasuk Peru, Argentina, Chilled dan Brazil. Sengaja nih, saya nggak input videonya disini, biar kalian penasaran dan datang langsung ke PIM

Penonton berteriak riuh rendah saat menonton atraksi mereka

Atraksi akrobatik yang sangat menantang adrenalin ini masih bisa kalian lihat di area Main Atrium Pondok Indah Mall 2 Jakarta Selatan setiap hari Selasa-Kamis, pukul 19.00 atau Jumat-Senin, pukul 16.00 dan 19.00. Menurut pak Eko Dewanto, General Manager PIM, mumpung liburan sekolah belum usai nih, hayo atuh nonton atraksi ekstrim di PIM. Oh ya, kamu tau nggak? PIM ini sampai dapat rekor MURI loh sebagai Mall pertama di Indonesia yang menampilkan pertunjukan Wheel Of Death, wah manteb yah.. Tingginya minat pengunjung untuk melihat atraksi sirkus memancing pak Eko bukan Rio Dewanto untuk berfikir, “Duh, atraksi apalagi yah, yang menarik dan sangat bisa menghibur pengunjung PIM” akhirnya pak Eko berinisiatif  menampilkan Wheel Of Death ini di PIM sebab terinspirasi acara televisi yang pernah dia tonton.

Main bricks sambil diawasi orangtua, bisa bangeeet

Selain aksi Wheel Of Death yang sangat menegangkan dan berbahaya dan dapat ditonton secara gratis ditengah-tengah Mall, pengunjung yang bawa anak juga dapat mencoba permainan asah kreativitas Blocks Playground pada area yang sama dengan membayar tiket sebesar Rp.50.000/anak. Di area ini anak-anak dapat bermain sekaligus belajar berimajinasi. Ada berbagai macam busa dengan berbagai macam bentuk tersedia bagi anak-anak untuk mengasah kreativitasnya. Busa-busa ini dapat ditumpuk, disusun dan disambungkan hingga berbentuk sesuatu sesuai imajinasi anak. Btw, busa-busa ini berbentuk lego, tapi ukurannya lebih besar dan empuk. Nah seru tuh kalau anak-anak main balok-balokan dengan teman-teman sebaya yang ikutan main. Permainan Blocks Playground ini dimulai sejak tanggal 21 Juni hingga 15 Juli 2018 di area Main Atrium Pondok Indah Mall 2, soo… jangan sampai ketinggalan nonton dan bermain ya gengs.