Sebagai orangtua tentunya kita
ingin anak tumbuh menjadi anak yang tanggap, tangguh dan penurut. Semua ini
tidak akan tercapai jika kita sebagai orangtua tidak mau mengajarkan beberapa
kedisiplinan sejak dia masih kecil, ibaratnya, yang namanya manusia tentunya
belajar semua ilmu kedisiplinan sejak masih kecil, agar dimasa dewasa ia akan
terbiasa dengan semua yang ia lakukan semasa kecil, apa akibatnya jika
kedisiplinan tidak diajarkan sejak kecil, manusia akan hIdup berantakan dan
semaunya saja. Jika memiliki kesalahan pun karena tidak diajarkan semenjak
kecil, anak akan menganggap hal tersebut biasa. Lalu apa saja kedisiplinan yang
perlu diajarkan pada anak sejak dini?
1.
Menabung/mengelola keuangan
Pada dasarnya anak-anak itu kan
nggak ngerti uang ya, orangtuanya lah yang mengenalkan *ups*, misalnya pada
saat ke warung anak yang diem aja biasanya ditawarin orangtua, “Adek mau apa?”
diam-diam tanpa sadar kita sudah mengenalkan uang pada anak, bahwa benda yang
ada di warung harus dibeli dengan uang kalau nggak pakai uang, dia nggak akan
punya barang tersebut. Anak-anak itu pun sebenernya nggak ngerti transaksi yang
dilakukan orangtuanya ya kan? Karena kita terus mengajarkannya jajan, tanpa
kita sadari, akhirnya lambat laun anak mulai mengerti jajan, nah fatalnya
orangtua iya-in aja apa maunya anak. Ada kalanya orangtua nggak pegang duit
kecil, dan kalau anak sudah nangis, terpaksalah anak dibeliin dengan duit gede.
Bahayanya suatu hari nanti kalau anak
pengen macem-macem, ya pakai aja senjata nangis kan akhirnya dibeliin :D
Apa bahanyanya? : Anak-anak
yang tidak diajarkan disiplin dalam mengelola keuangan ia akan bingung jika
pada saat dewasa menerima gaji, uanganya akan sia-sia saja terbuang untuk
beli-beli sesuatu yang nggak penting, sebab dari kecil pikirannya sudah jajan-jajan
dan jajan, istilahnya kalau nggak jajan tuh nggak enak, kalau nggak ngeluarin
duit pun nggak biasa. Bahaya lainnya kalau sudah terbiasa tidak bisa bijak
menggunakan uang, jika suatu hari dia tidak punya uang, ia akan rela berhutang
pada siapa saja untuk menutupi gaya hidupnya. Ini kan ngeri banget ya?
Solusi : Jangan
pernah mengenalkan uang pada anak, atau kalau nggak tega dengan mata anak yang terus menatap panganan di warung, jangan
dibiasakan kenal kata ‘jajan’, nanti dia terbiasa, kalau nggak jajan nggak
enak. Belikan saja diam-diam tanpa sepengetahuan anak, yang penting dirumah ada
panganan. Ajarkan anak juga untuk menghargai makanan yang dia punya dirumah,
bunda-ayah bisa beli banyak camilan untuk keperluan hari-harinya, atau bunda
bisa bikin kue untuk menyetok camilan harian
Disiplin dalam bermain perlu dilakukan |
2.
Merapikan mainan sehabis bermain
Anak-anak terbiasa menghamburkan
barang, yah kita maklum sih namanya juga anak-anak, semuanya ingin dimainkan
jadi semua barang yang dia punya dihamburkan. Namun disela-sela bermainnya kita
bisa mengajarkan anak untuk tetap disiplin agar rumah rapi. Misalnya jika ia
sudah menghamburkan satu kotak, maka ia harus merapikan kotak yang lainnya yang
telah ia berantakin sebelumnya *tentunya dibantu ibu atau ayahnya* sebelum membuka
kotak yang lain. Atau kalau ingin anak mainkan semuanya, bunda tetap berikan sounding “Boleh dimainkan semua, tapi
jangan lupa dirapihkan ya nak”, karena kita tidak bisa juga melarang begitu saja keinginan anak untuk asyik bermain,
ini sama saja menghambat kreatifitasnya loh bun. Nah, selepas anak main
stimulus, “Adek rapiin mainan yuk, nanti kalau mainan dibiarkan berantakan kotor
loh, nanti cepet rusak gimana?”, Acara bantu-bantu merapikan ini mengajarkan
anak juga bahwa membuat rumah rapi itu juga penting. Yang terbantu kita juga
loh bun misalnya lagi cape banget, anak akan kasihan melihat ibunya lelah dan
dia akan dengan sendirinya punya kesadaran merapikan mainan.
Apa bahanya? :
anak-anak yang tidak diajarkan kedisiplinan dalam merapikan sendiri mainannya,
jika ia besar, ia akan meletakkan barang semaunya, berantakan dan terbiasa
melihat rumah dalam keadaan kotor juga berantakan. Jika dia menikah nanti maka
melihat rumah kotor ya sudah pasrahkan saja, dibersihkan seadanya yang penting
rumah ga kotor-kotor banget. Kalau dia laki-laki dia akan ogah membantu
istrinya merapikan rumah, kalau dia perempuan merapikan rumah nggak begitu
dianggap penting dalam kesehariannya.
Solusi : Kalau
bapaknya Naqib (suami saya) agak sedikit mengancam sama anak, “Awas kalau nggak
mau rapiin mainan sendiri, nanti abah bakar mainannya!” nggak bagus juga
sebenernya hihihi, tapi ini sedikit boleh dilakukan kalau ibu-ibu dirumah sudah
kehabisan kesabaran haha.. atau
merapikan berdua dengan orangtua akan menambah keakraban antara orangtua dan
anak, anak akan mengerti bahwa rumah akan terlihat rapi jika dibersihkan. Kadang-kadang
orangtua pun perlu menunjukkan wajah lelah dalam merapihkan rumah atau sedikit
mengeluh agar anak punya empati membantu orangtuanya
3.
Mengembalikan barang yang bukan punya miliknya
Terkadang kalau anak main ke
tempat keluarga atau teman sebayanya suka minjem barang apapun itu bentuknya,
ya mainan, ya baju, ya komik, alat olahraga apalah pokoknya yang menurut anak
menarik dan dia nggak punya dirumah. Daripada beli mungkin nggak dikasih izin
sama orangtuanya hehe.. Sebagai orangtua yang melihat ada benda bukan punya
anak dirumah sebaiknya anak ditanya dulu dan diajarkan untuk mengembalikan
barang yang bukan miliknya, ajarkan sesuatu yang bukan dipunya jangan lantas
menjadi hak milik. Dulu, saya inget banget waktu kecil, pinjem komik punya
temen, eh komiknya rusak, ibu saya ngomel-ngomel lantas mengganti kerusakan
komik tersebut, nggak cuma itu, komik yang rusak dibalikin juga ke temen saya,
waaah menang banyak banget kan temen saya itu. Akhirnya semenjak saat itu saya
nggak mau pinjam barang orang, takut rusak dan akhirnya saya kudu ganti, untung
saat itu uang jajan saya nggak dipotong, bahaya kan kalau sampai saya
kehilangan uang jajan juga hehe...
Selain itu meminjam barang harus
dengan persetujuan pada yang si empunya, ya kalau dia nggak terbiasa izin dia
akan main ambil aja dan main pakai apa yang bukan punyanya. Malu banget kan
kalau anak nggak punya etika :D?
Apa bahaya? : anak
yang tidak diajarkan mengembalikan barang yang bukan punya miliknya akan merasa
bahwa barang yang dia pinjam adalah miliknya. Bahayanya suatu saat dia
berhutang, misal pinjam duit, karena ngerasa nggak bertanggung jawab pada uang
tersebut ya nggak dibalikin.
Solusi : Jika anak
meminjam barang dalam bentuk apapun dari orang lain tekankan padanya, “Ini
bukan barang kamu, boleh pinjam tapi harus dikembalikan ya nak?” orangtua juga
harus mengingatkan, tapi kalau orangtuanya nggak punya kedisiplinan, cuek, dan
menganggap barang orang itu bukan kewajiban dibalikin ya sama aja dong :D,
siapa yang bisa ngajarin anaknya disiplin kalo gitu? hihihi.. Latih juga ingatan
anak untuk selalu ingat barang yang ia punya dirumah, dan barang yang dipinjam
temannya, ajarkan pula kalau pinjam barang orang jangan lama-lama, tidak baik
kan minjam barang orang lama, takut orang yang dipinjami nggak ikhlas atau
rusak.
4.
Membersihkan badan 3x sehari, menggosok gigi
Terkadang anak suka malas mandi,
membersihkan badan, gosok gigi, cuci kaki, bahkan kalau anak nggak mau mandi
dibiarin aja. Duh, bun.. yang namanya kebiasaan itu kan dimulai dari sejak
kecil, kalau anak dari kecil aja sudah dibiasakan jorok, bagaimana besarnya?
Misalnya, anak nggak mau mandi sore, ya udah dibiarin aja sampai malam, sampai
dia mau mandi, lama-lama anak menganggap kalau membersihkan badan itu nggak
penting. Sama halnya dengan membersihkan anggota tubuh yang lain seperti
menggosok gigi, keramas, menggunting kuku, pentingnya kita mengajarkan
kebersihan pada anak, jika anak hidup sendiri nantinya dia akan terbiasa rapi
dan wangi.
Apa bahaya? :
kalau anak dibiasakan jorok dari kecil, saat dirumah orang dia akan berbuat
semaunya juga, misal sebelum makan nggak mau cuci tangan, atau masuk rumah
orang tidak menggosok kaki di keset karena terbiasa kakinya kotor, atau karena
terbiasa kukunya panjang, nggak dipotong-potong akan dirawat sampai menghitam. Besarnya
dia akan tumbuh jadi manusia yang jorok dan dijauhi teman-temannya.
Solusi : lagi-lagi
memang harus dari orangtua yang mengajarkan semuanya pada anak, kalau anak
nggak mau mandi bisa lebih tegas lagi dalam bersikap, atau setiap seminggu
sekali periksa kuku-kuping anak untuk dibersihkan. Anak yang terbiasa rapi akan
merasa menjaga kebersihan itu penting
5.
Manajemen waktu
Anak-anak kadang sulit diatur dan
kepingin hidup semaunya sendiri, misalnya nggak mau mandi, nggak mau makan,
nggak mau belajar dan menganggap orangtua adalah musuh terbesar bagi anak.
Sebagai orangtua ini adalah tantangan terbesar menghadapi anak. Biasanya kalau
anak sulit diatur seperti ini emak-bapak dirumah bakalan ngapain? Dibiarin aja
apa anak dipaksa untuk melakukan aktifitasnya?
Apa bahaya? : ya,
kalau dari kecil anak dibiarkan ga punya aturan hidup misalnya nggak mau makan
atau nggak mau mandi atau nggak mau belajar aja nggak diomelin, nanti saat
dewasa dia akan bersikap semaunya sendiri, hidup nggak punya planning, hari
berlalu ya gitu aja, anak jadi semacam nggak punya tantangan hidup, padahal
anak yang sukses terlahir dari kebiasaan hidupnya yang memiliki aturan dan
kedisiplinan dalam hidupnya
Solusi :
emak-bapak dirumah harus punya jadwal agar anak terbiasa melakukan aktifitasnya
sesuai aturan, misalnya di hari minggu habis shalat subuh boleh tidur lagi,
lalu bangun tidur dan sarapan, walaupun anak habis sarapan malas mandi boleh
nonton sebentar tapi jangan lupa dikasih waktu agar anak tidak kebablasan
nonton dan nggak mandi sampai siang. Nonton di hari minggu pun harus dibatasi,
selebihnya buat aktifitas yang menyenangkan, misal anak diizinkan main dengan
teman-temannya tapi ingatkan juga jangan lupa pulang untuk makan siang. Atau
saat anak membuka ponsel, anak harus dibatasi nontonnya, jangan dibiarkan terus
menerus, selain tidak bagus untuk otaknya, anak jadi lupa waktu.
6.
Ibadah
Bagi umat
islam, anak-anak memang wajib shalat ketika umur 7 tahun, namun kalau tidak
dibiasakan dari kecil, bagaimana anak akan terbiasa shalat? Banyak orangtua
yang beranggapan, “Nanti aja ah ngajarin anak shalat, kan dia belum wajib
shalat ini” lah, bu-pak, jangankan anak kecil, orang dewasa aja kadang dengar
azan shalatnya ntar-ntar apalagi yang masih kecil nggak langsung diajarkan.
Trus nanti kalau anak sudah gede baru dipaksa shalat gitu? yang ada orangtua
bakalan berantem terus sama anak, apalagi pas shalat subuh. Ya kan?
Apa bahaya? : ya
kayak beberapa manusia, denger azan nganggepnya hanya sekedar panggilan, nggak
langsung shalat :D atau karena nggak dibiasakan ngaji atau berzikir anak masa
bodo aja gitu menghadapi hari-harinya.
Solusi : terkadang
kita menginginkan anak yang shalih dan shalihah, tapi kalau anak nggak
dibiasakan beribadah sejak kecil misal diajak ke masjid atau dibiasakan ke
gereja sejak kecil ya dia nggak akan merasa ibadah itu wajib, semua itu berawal
dari kegigihan orangtua bukan dalam mendidik anak-anaknya
Ajarkan anak untuk selalu bersikap baik pada orang |
7.
Berkata baik dan
menghargai orang
Ada 3 kata ajaib yang harus
dikenalkan pada anak, ‘Maaf,
Terimakasih, dan Tolong’ jika anak sudah menguasai 3 kata ajaib ini, anak-anak
akan terbiasa menghargai orang dan berkata baik. Anak juga harus terbiasa
menghargai orang, menghormati yang lebih tua, membantu orang jika melihat orang
dalam kesulitan. Akhlak-akhlak yang baik harus ditanamkan sedini mungkin jika
ayah-bunda dirumah menginginkan anak yang baik.
Apa bahaya : kalau
anak tidak terbiasa mengucapkan 3 kata ajaib, misalnya dikasih sesuatu
benda/barang/makanan oleh orang lain ya langsung diambil aja. Jika berbuat
salah, ogah minta maaf. Dan kalau butuh sesuatu, nggak akan pernah ada kata
tolong. Atau kalau misalnya melihat sesuatu yang tidak wajar di jalan,
dibiarkan saja, anak jadi mudah mencemooh dan tidak timbul rasa empati dalam
dirinya
Solusi : orangtua
bisa mencontohkan 3 perkataan ini dalam percakapan sehari-hari dan mengajarkannya
pada anak. Orangtua juga bisa mencontohkan cara menimbulkan empati pada orang
lain dan mencontohkannya pada anak.
8.
Biasakan izin jika ingin sesuatu
Anak-anak harus dibiasakan untuk
berani mengungkapkan apa keinginannya pada orangtua, keluarga, teman dan
orang-orang disekitarnya. Apapun resikonya anak harus diajarkan, misalnya dia
ingin pinjam mainan, anak harus berani mengungkapkan keinginannya untuk
meminjam barang, diberi atau tidak ajarkan anak untuk tidak cepat kecewa.
Apa bahaya? : Jika
anak tidak diajarkan hal demikian, jika saat bertamu atau berkunjung ke rumah
keluarga dia melihat ada barang yang diinginkan, anak akan mengambil begitu
saja tanpa izin terlebih dahulu atau memakai barang tanpa seizing yang punya.
Bahaya banget ini maaah, anak jadi sangat tidak beretika.
Solusi : harus ada
ketegasan dari orangtua jika anak ingin meminjam barang milik teman atau
saudaranya, biasakan anak berkata langsung dan jangan diwakilkan. Orangtua juga
harus mengajarkan pada anak sikap terbaik pada teman sebayanya jika
menginginkan sesuatu
Dalam mendidik anak memang harus
ada campur tangan kedua orangtua, orangtua harus bekerja sama jika menginginkan
anak yang mereka harapkan dalam kedisiplinan, jika orangtua saja menganggap
mendidik anak tidak dimulai dari usia dini, maka hasilnya akan nihil
mendapatkan anak yang disiplin. Orangtua juga harus banyak mencontohkan
bagaimana mereka harus bersikap pada oranglain jika ingin dicontoh oleh
anak-anak mereka.
Mak-pak, nggak ada proses yang
instan, mie aja kudu direbus dulu baru bisa dimakan, apalagi anak :D
*dirangkum dari berbagai sumber dan pengalaman penulis
nah yang merapihkan mainan anakku tuh ya kayak yg disiksa e mba wkwkwk padahal aku cuman bilang "hayo bereskan" diulang2 doang dan kebiasaan ini emg harus dari skrg setuju nti ketika besar sulit untuk ga naroh sembarangan terbukti sama suami yg masyaAlloh bikin elus dada makanya aku bawel banget ke anak.
ReplyDeleteurusan solat juga aku ngomel luar biasa meski katanya kan anakku masih cilik :p klo ga dr skrg y kapan y mba?
kalo aku : beres2in kalo habis dipakai
ReplyDeleteanak2 : ya ma
aku : ayo beresin kalo mama beresin nanti gak tau lagi ditaruh dimana ribut lagi
anak2 : kelak bae ma (nanti aja ma)
aku : (karena udah kesel sementara mata udah gak betah lihat berantakan rumah diberesin sendiri dah)
keesokan harinya...
anak2 : ma baju aku yg disini kemarin dimano ma?
aku : entah...(karena udah lupa juga taruh dimana pas beres2 kemarin)
Nomor 1 bener banget. Kalo gak diajarkan dari kecil tentang mengelola uang, pas gedenya jadi borooooos banget. Pengalaman pribadi ❤️
ReplyDeletePoin no 5 manajemen waktu itu ya sungguh beratttt kalo dijalankan hahahaha kadang ada waktu2 badan ga fit tapi anak ngajak main trus, giliran diblg mau tidur eh dijwabin kan blom wktu nya tidur hihihi
ReplyDeleteDasar anak2 ada aja tingkah dan celetukannya