Lagi hot nih hastag #SaveGempi dimana-mana, bahkan sempat
menjadi trending topic, apa sebab? Pasalnya Gisella Anastasia menggugat cerai
Gading Marten. Kaget dong? Ya iyalah, karena pasangan ini digadang-gadang
sebagai family goals banget, nggak
pernah diterpa gossip miring, dan selalu menampilkan hal-hal yang romantis dan
keutuhan keluarga yang sempurna banget di media sosial, bikin netizen baper
pengen segera punya pasangan dan anak yang lucu sejenis Gempi.
Tapi netizen lupa, bahwa yang
namanya media sosial itu tidak mungkin menampilkan hal-hal yang mengecewakan,
apalagi sejenis artis, kalau mereka curhat di medsos tentang pasangan seperti
halnya masyarakat pada umumnya bisa-bisa lambe turah laris manis nyinyir terus,
jadi para artis tersebut mau tidak mau ya menyembunyikan apa yang tidak sedang
terjadi dalam kehidupan mereka. Lah wong, misalnya ada artis yang salah sedikit
netizen komennya langsung pedes kok, misalnya anaknya Krisdayanti dandan agak
dewasa, nggak sedikit netizen langsung nyinyir, “Ih tante-tante banget”, “Kok
tuaan anaknya daripada bundanya”, “Kasian dek kamu dewasa sebelum saatnya”
padahal kan Aurel ini hanya berdandan, ganggu kehidupan orang lain enggak, apalagi
nyinyirin orang. Nah coba bayangin, kalau ada seorang artis sampai melakukan
sesuatu hal yang dimata netizen tuh nggak banget, nyinyirnya sudah kayak apa
coba *bayangkan-bayangkan* jadi mau nggak mau, suka apa tidak suka seorang
artis harus terus dituntut untuk selalu menampilkan sisi bahagia di media
sosial agar keliatan bahagia terus, dan membuat netizen irinya nggak
habis-habis.
Mendadak semua pengen jadi orangtua asuh Gempi |
Tapi kamu perlu tau isi feed itu hanya tipu muslihat
Sebetulnya banyak manusia yang
sadar sih, kalau isi feed media sosial itu sebenernya hanya tipu muslihat,
ketika orang memposting sesuatu post yang kelihatannya bahagia, mana ada yang
tau disisi lain tanpa orang ketahui dia sebetulnya sedang tidak bahagia, bisa
jadi dia habis berantem sama suaminya, atau habis berantem sama anaknya,
tetangganya, keluarganya misal. Dengan memposting foto yang happy-happy mungkin
akan membuat dia sedikit lebih tenang karena foto bahagia ternyata bisa
menyembuhkan luka hatinya, misalnya. Atau ada orang yang lagi post meme, “Don’t
Worry be happy” gambar icon smile gede yang lucu dan ngegemesin, mungkin bagi
sebagian orang yang lihat dia lagi kasih wejangan buat orang yang sedih, mana
tau sebenernya yang post sebenernya juga lagi sedih.
Sebetulnya ini kita sadari banget
loh, secara yang liat feed orang yang bahagia tersebut pasti punya media sosial
juga kan, jadi ketika kita lihat orang mem-post sebuah tulisan-foto-video yang
bener-bener happy sebetulnya kita tau orang tersebut bisa jadi tidak benar-benar
happy atau beneran happy, karena kita pun melakukan hal demikian juga pada feed
media sosial kita. So, orang lain itu adalah gambaran diri kita, jadi kenapa
musti kaget kalau misalnya Gisel dan Gading bercerai, toh kita juga kalau
misalnya lagi bête nggak mungkin kan mem-post ke-betean kita di media sosial?
Kecuali kita emang muka badak dan bukan public
figure :p
Jangan lupakan ini
Di media sosial pun nggak semua
yang kamu lihat itu fakta. Pernah denger nggak seorang selebgram rela berhutang
demi feed Instagram yang bagus? Tanpa banyak orang ketahui dia rela berhutang
utuk jalan-jalan ke luar negri, makan di resto mewah, liburan menyenangkan,
tidur di hotel berbintang demi menaikkan harga dirinya sebagai media sosial.
Pernah denger juga nggak
seseorang menghabiskan piknik dengan kesia-siaan hanya agar foto-foto di
Instagramnya bagus sampe bikin temen pikniknya bête karena dia take berulang kali di tempat yang sama. Sampai-sampai
diliburan sekian kalinya dia nggak akan pernah diajak lagi karena terlalu
merepotkan teman-temannya dan menghancurkan waktu yang sudah di schedule. Ngeri banget ya berarti
pencitraan orang yang ingin dilihat hanya demi like dan komen di media sosial.
pasti pengen nampilin ini kan di medsos, ga mungkin kan nampilin kisah yang lagi berantem? |
Ini pun terjadi pada kamu yang
melihat feed media sosial tersebut sebenarnya, kamu akan memilih foto yang
paling bagus untuk kamu tampilkan di media sosial kan, ngaku? Ya saya juga gitu
kok. Seperti sudah kecanduan, kalau dapat like sedikit rasanya sedih, malu dan
dianggap nggak tenar, sebaliknya kalau like banyak dan komen bertubi-tubi
rasanya puas sudah post sebuah foto tanpa orang tau ada kejadian apa
dibaliknya. Bahkan nggak sedikit orang yang beli followers, juga like. Apa coba
manfaatnya? Mending juga buat beli beras ye kan :D/ Ini nggak ada bedanya kayak
orang yang nyontek di ulangan, nggak pede dengan nilai sendiri dan kalau dapat
nilai bagus senang, lalu seperti kecanduan, orang yang nyontek akan mengulangi
kejadian serupa di keesokan harinya. Dan ajaibnya, meskipun hanya tipu muslihat
banyak orang yang dibuat baper hanya gara-gara liat feed media sosial, sama
saya juga gitu, padahal sadar se-sadar-sadarnya bisa jadi itu bukan hal yang
menyenangkan ketika orang mempostnya. Alam bawah sadar kita ternyata sudah
tersetting beda.
Tapi kadang saya sadar kok, kalau
saya dan yang si tukang posting pasti jaraknya kayak langit dan bumi, dia
banyak duit saya engga, dia ngutang saya ngga *eh hehe, nah, ada beberapa tips
yang saya lakukan *dan berusaha keluar dari alam bawah sadar* ketika melihat
postingan orang lain di media sosial biar nggak baper-baper banget. Diantaranya
:
1.
Menganggap orang yang posting adalah awan sedangkan saya
adalah langit
Ya, strata manusia itu kan beda-beda, nggak bisa
disamain. Misalnya kita iri ngeliat feed orang yang lagi liburan ke Paris tapi
kita hanya bisa liburan ke Mall ya jangan ngiri. Mungkin dia kaya tujuh
turunan, sedangkan kita mau menuju kaya aja belum. :p
2.
Berdoa semoga suatu saat bisa pergi ke lokasi yang
diimpikan, jika melihat feed tentang jalan-jalan, atau berdoa semoga bisa
membeli barang yang diimpikan seperti yang dipunya orang tersebut
Kalau lagi liat feed orang yang seneng-seneng gitu, saya
suka berdoa, mudah-mudahan saya bisa kesana suatu hari nanti, atau mudah-mudahan
bisa makan enak kayak dia, atau punya barang sejenis yang dipakai, jika saya
menginginkan barang tersebut. Tapi jika nggak kepingin-kepingin banget ya udah
biasa aja liat post tersebut.
3.
Menganggap dunia ini adalah sementara, besok juga mati
Kalau liat feed orang seneng-seneng terus, berusaha
banget jangan sampai iri hati, bahaya banget kalau sampai iri hati, bisa-bisa
saya kayak selebgram itu, ngutang demi isi feed yang keren. Kalau sudah iri
saya buru-buru ingat, dunia ini hanyalah kesenangan sementara, isinya menipu,
yang harus kita banyakin adalah amal bukan harta. Serius susah untuk menerapkan
mindset seperti ini, karena godaan setan pasti akan selalu datang. Tapi kalau
dilatih, Insya Allah bisa.
4.
Menganggap dunia ini tipu muslihat begitupun feed media
sosial
Karena saya nggak tau ada kejadian apa ketika orang
memposting sebuah berita, pada akhirnya saya hanya menganggap itu tipu
muslihat, berusaha senang padahal nggak seneng-seneng banget :D atau berusaha
memposting sesuatu padahal dibelakangnya bertentangan, who knows ya? Dengan cara bersu’udzon seperti ini ada manfaatnya
juga, saya jadi nggak gampang iri hati sama yang posting berita tersebut. Tapi
nggak bagusnya saya jadi su’udzon terus hehe.. :D
5.
Menganggap nasib orang berbeda-beda
Ya, kalau orang bisa makan enak dan posting bagus, apa
pantes kita pengen kayak diposisi orang tersebut. Kayaknya mimpi gitu ya hehe..
tapi tenang gengs, roda itu berputar. Mungkin hari ini kamu iri, bisa jadi
suatu saat kamu yang membuat iri orang lain.
6.
Jadilah diri sendiri
Ketika kita dihadapkan pada media sosial yang tidak
sesuai dengan kemampuan kita, janganlah berusaha ingin seperti mereka yang ada
dibaliknya, jadilah diri sendiri dengan kamu yang apa adanya. Misalnya biar
pengen tenar juga beli like, followers dsb ngikut orang. Misalnya orang post
foto A, karena nggak punya kamera sebaik A kamu edit-edit sampai keliatan
norak.
Selain omongan tetangga yang
kadang pedes, kalau diperhatikan media sosial itu kadang lebih pedes dari
omongan tetangga. Sebab antar manusia yang satu dengan yang lainnya tidak
berjumpa, jadi mereka bebas mengungkapkan apa saja dibaliknya. Jadi, anggaplah
media sosial hanyalah sekedar hiburan, selamat berakhir pekan ^^
Demi memuaskan rasa penasaran dengan viralnya kasus artis ini, aku mampir dong ke IG nya. Ih komennya para nitijen yang maha benar itu ngeri...
ReplyDeleteHahha bener bgt, beli followers biar bahagia ya kasiaaan, pede aja lagi toh tiap org pasti punya zona perjuangan masing2 dan sah aja liatin yg bagus drpd yg jelek nanti dibully asal jgn feeds penuh kepura2an, gosip mama gempi baru tahu lho
ReplyDeleteFyi aku suka. Baca blog mba tp suka susah komen hiks
ReplyDeleteAku aja kaget baca berita itu
ReplyDeleteDalem ati mbatin gisel kurang cantik apaaaa
Sedih
Semoga yg trbaik wes
Itu aj doaku