2 Tahun sudah beta tinggal di
Bekasi, kota kelahiran beta. Sebagaimana 2 musim di Indonesia di akhir-akhir tahun adalah waktunya musim
hujan. Kalau mengingat musim hujan di barat yang mengikuti pola hujan di
Indonesia beta jadi ingat waktu tinggal di Ambon, dimana akhir tahun justru
cuaca sangat terik, kalaupun hujan, hujannya itu nggak mengikuti rytme hujan
seperti di Barat dan Tengah yang sangat deras dan yang sudah sewajarnya musim hujan. Pada saat cuaca terik, hujan yang turun
hanya sambil lalu, byuuur… ya sudah selesai. Kalau di Barat mungkin bisa hujan
seharian dengan guntur menggelegar membahana bikin jantung copot.
Tapi kamu perlu tau, hujan di Ambon itu ngeri
Ketika Barat sudah mulai masuk
musim kemarau, Ambon akan mulai masuk musim hujan. Tapi yang beta ingat, musim
hujan di Ambon itu nggak pakai guntur heboh kayak di Barat yang kadang bikin
kita mengira-ngira, ‘Kayaknya ada orang kesambet petir deh’ sangking kencengnya,
di Ambon waktunya turun hujan ditandai dengan cuaca mendung, lama-lama langit
hitam, nggak lama hujan turun. Guntur itu jarang banget kedengeran di Ambon. Kalaupun
ada nggak sesering yang beta dengar waktu tinggal di Barat.
Tapi kalian percaya nggak, di Ambon
itu frekuensi turun hujannya menggila, pernah 2x 24 jam hujan turun nggak pakai
jeda, dan itu tuh dereeees banget, kalaupun ada jeda ya hujannya tetep turun
tapi nggak sederas frekuensi sebelumnya. Sangking derasnya hujan di Ambon,
nyalain TV dengan volume 40 aja bisa nggak kedengeran, nah bayangkan betapa
derasnya hujan yang turun di Ambon saat itu. Naqib tuh sampai trauma banget
denger suara hujan, bahkan dulu ketika masuk musim hujan Naqib bisa nangis
kejer setiap hari karena hujan di Ambon beneran menyeramkan. Selain hujan yang
tanpa jeda, angin berhembus sangat menyeramkan, menghantam atap-atap rumah
dengan suara yang gludak-gluduk mengerikan. Pernah beta sendirian dirumah saat
itu dan Naqib belum lahir, suami dinas pula. Akhirnya daripada ketakutan, beta
mengungsi kerumah tetangga yang suaminya sama-sama dinas.
Kalau dibilang, Ambon nggak akan
bisa banjir, karena air hujan akan langsung turun ke laut, tapi nyatanya,
pernah di tahun 2014-2015 kalau nggak
salah, Ambon banjir dan itu parah banget, orang-orang yang tinggal di
perbukitan sampai makan mie tiap hari. Kebayangkan betapa derasnya hujan yang
turun saat itu. Untungnya di tahun itu beta lagi tinggal di Bekasi, karena bapaknya
Naqib sedang kuliah selama setahun di Makassar. Melihat debit air yang turun
sangat mengerikan ketika tinggal di Ambon, sebetulnya Ambon berpotensi banjir
setiap hari, tapi syukurnya di Ambon masih banyak pohon, coba Ambon seperti
Jakarta, mungkin banjirnya sudah bermeter-meter menenggelamkan perumahan. Hujan
deras 1 jam aja Jakarta Banjir (nggak usah Jakarta, coba lihat Bekasi deh),
gimana yang kayak Ambon seharian hujan turun deras tanpa jeda. Ngeri…!
foto ini diambil selepas hujan turun, aspalnya aja masih basah :D |
Dinginnya nggak nahan
Cuaca di Ambon itu kalau udah
masuk musim hujan, dinginnya melebihi puncak, pernah waktu itu saat masih
tinggal di kontrakan yang pertama, air hujan sampai masuk dan ngerembes ke
dalam kamar, kamar jadi kayak kebanjiran. Kemudian lemari-lemari ditumbuhi
jamur sangking lembabnya udara saat itu, bahkan ada jamur bertangkai tumbuh di
dalam rumah. Ya ampuuun.. beta panen jamur setiap hari :D, jadi sudah terbayang
bagaimana situasi hujan saat di Ambon dan betapa dinginnya Ambon kalau sudah
masuk musim hujan?
Air jadi banyak
Tapi yang beta ingat, di Ambon
itu susah air. Di daerah tertentu ada air yang ngalirnya nggak setiap hari, ada
yang 2x sehari, 3x sehari bahkan ada
yang seminggu sekali. Dengan turunnya hujan, tentu saja kita terbantu. Kalau
musim hujan tiba, ember-ember suka beta taruh di depan rumah untuk menampung
air-air hujan yang turun, dan itu airnya jerniiiiiih sekali. Kalau buat mandi
sejuk, berasa mandi dari air pegunungan. Kalau dipakai keramas pun airnya nggak
lengket. Airnya bersih banget pokoknya.
Dan kondisi hujan turun
berhari-hari tanpa jeda itu terjadi selama nyaris sebulan, nah nanti dibulan
kedua hujan akan tetap turun tapi frekuensinya berkurang, tidak sederas dibulan
pertama. Oh ya, kondisi hujan kayak gini berbahaya banget untuk perumahan yang
berada di atas bukit, soalnya akan menyebabkan longsor. Iya, di Ambon itu
sering banget terjadi longsor karena nggak sanggup menahan debit air yang
berada di perbukitan. Pernah terjadi longsor di dekat rumah dan menewaskan satu
orang, karena rumahnya tepat dibawah bukit, rumahnya ketutup tanah gitu.
Di bulan ketiga matahari sudah
sering muncul tapi hujan tetap turun tiap hari, tapi ada kalanya frekuensi
hujan turun tetep menyeramkan dan ajaibnya setelahnya bisa panas terik. Btw, kondisi
hujan kayak gini akan menimbulkan frekuensi nyala air lebih cepat dan lebih
banyak, ini sungguh menguntungkan bagi orang-orang yang tinggal di daerah
kesulitan air.
tapi kalau sudah masuk musim kemarau, langit di Ambon itu cerah, biru, dan bersih banget. Indah pokoknya |
Sebetulnya, cuaca terbalik dengan
kondisi di barat gini sih membuat beta berysukur. Coba saja ya, misalnya barat
musim panas dan masyarakat ngeluh hujan, mereka kepingin banget ada hujan, di
Timur tiap hari hujan dan frekuensinya tanpa jeda, dingin dan sejuk. Nanti,
ketika Barat hujan tiap hari, Timur mulai musim panas kan ya, ketika
orang-orang di Barat nggak bisa kemana-mana, orang-orang di Timur mulai
foto-foto di pantai dengan latar yang cantik dan mempesona, sungguh bikin
orang-orang di Barat ngiri kan. Tapi bagi beta, hujan selalu menimbulkan aroma
romantis di Ambon, mendungnya, dinginnya selalu beta rindu. Apalagi sambil
dengar lagu-lagu dari musisi lokal Ambon yang mellow-melow, yakin tambah
syahdu. Nah kamu, apa nggak kepingin ngerasain musim hujan di Ambon? Romantis loh
:D
Jadi tahu...ternyata beda to antara hujan di Indonesia bagian barat sama Indonesia Timur.
ReplyDeleteBelum pernah ke Indonesia Timur..Makasih mba, minimal udah pernah dicritain. Siapa tahu...suatu saat sampe Ambon
blm prh ksana, pdhl adekku pernah, mamaku malah prnh tinggal di ambon pas kecil. sepupuku yg dlu tinggalnya di ambon lama, trus pindah ke bali, ga prnh bisa move on dr ambon.. buat dia ambon yg tercantik.. makanya kalo udh dgr dia cerita ambon, mana pake logat ambon yg ga bisa hilang pdhl dia udh lama pindah dr sana, aku jd pgn banget bisa ke ambon :)
ReplyDeleteMbak, pantainya biru & jernih banget gitu ya, indah banget
ReplyDelete