Siapa suruh datang ke Ambon..
siapa suruh datang ke Ambon.. siapa suruh datang ke Ambon :D, ya namanya juga
kota nggak kena macet, jadi kemana-mana was-wes-wos, udah gitu lokasi wisatanya
jauh-jauh lagi kan? Duh yang sabar ya, kalau pantatmu tepos selama di jalan :D,
jika kemarin sudah jalan-jalan di hari pertama, nah sekarang jalan-jalan di
hari kedua, silahkan baca-baca dulu, ada apa aja di Ambon hari ini, kali kamu jadi
nggak kepingin pulang gara-gara main ke mari.
Hari kedua
Sebelumnya, udah baca kan part
pertama? Kalau belum, boleh klik
tautan yang ini biar nggak kaget, kok
ini tulisan tau-tau udah hari ke dua aja sih? Sekarang saya tanya dulu, kalian
mau kemana? Yang jelas, bangunlah pagi-pagi biar bisa keliling Ambon lebih
banyak lagi. Setelah shalat subuh, coba olahraga di lapangan Merdeka, disana
ada Landmark kota Ambon dan Tugu Pattimura, lumayan jauh sih dari penginapan,
tapi kalau nggak mau cape bisa kesana naik becak kok *itupun kalau becak sudah
ada xixixi.. atau naik angkot sajalah yah, sudah beroperasi kok jam segitu.
Anggaplah jam 6 kamu sudah
selesai mandi, sarapan ya dan bersiap untuk pergi lagi. Ayo semangat!
06.00 – 06.15 : Naik
angkot menuju lapangan Merdeka
06.15 - 07.30 :
Dari penginapan, cukup naik becak ke arah jalan A.Y. Patty, setelah jalan itu
akan ada sebuah lapangan besar di kanan jalan. Kamu bisa turun di kiri jalan
dan mampir sebentar di Gong Perdamaian,
gong ini sebagai pertanda bahwa konflik di Maluku telah selesai dan semuanya
damai.
foto bareng mama, waktu jenguk anaknya yang tinggal di Ambon |
Dari Gong Perdamaian itu kita bisa lihat ada pom bensin di sebelahnya,
nah di sebelah pom bensin ada tembok besar kan ya? Itu dulunya Benteng New Victoria, kamu boleh masuk
ke sana asal izin dulu sama orang yang jaga di pintu gerbang, karena bekas
benteng tersebut sekarang jadi markas TNI dan perumahan TNI, rada njilmet sih kalau mau masuk kesana,
karena nggak sembarang orang boleh masuk. Mau masuk untuk sekedar berfoto aja
izinnya berlapis-lapis haha.. tapi yang sabar, Insya Allah boleh masuk kok J
foto gini aja dipelototin banyak tentara loh :D |
Benteng itu sekarang nggak berupa
benteng lagi tapi kalau mau keliling dan melihat sisa-sisa peninggalan masih
banyak disana. Di Benteng ini pun ada banker tempat Kapitten Pattimura di eksekusi
oleh Belanda, tapi sayang kita nggak boleh tau lokasinya dimana, karena
dirahasiakan. Setelahnya kamu boleh menyebrang dan menemukan sebuah patung
gagah seorang pahlawan, dialah Kapitten Pattimura, dibawah Monumen Perjuangan Kapitten
Pattimura ini kita bisa lihat diorama perjuangan beliau dari mulai
penyerangan di Saparua sampai hukum gantung di Ambon. Jangan lupa pula untuk foto-foto
di landmark kota Ambon betuliskan ‘Ambon Manise’ dengan ukuran besar di Lapangan
Merdeka, moga-moga sih pas kamu disana nggak ada yang lagi olahraga,
soalnya kalo pas olahraga bisa dipastikan tulisan Ambon Manise bakalan
ketutupan sama orang yang hilir mudik lewat, bahkan dari jauh sudah kayak orang
lagi ngumpul macam semut.
Tugu Pattimura |
Nah itu landmark kota Ambon yang lagi di kerumunin anak-anak sekolah wkwk |
07.30 – 08.30 : Perjalanan
menuju pantai pintu kota di Nusaniwe
08.30 – 09.30 : Kali
ini kita akan menuju ke pantai lagi, tepatnya Pantai Pintu Kota di
Nusaniwe, Pantai Pintu Kota ini merupakan sebuah objek wisata pantai yang
dipenuhi batuan karang, jangan berharap nemu pasir putih disini ya, nggak ada
men :D. Di sini ada sebuah karang berbentuk goa. Dulunya karang tersebut
merupakan karang utuh, namun karena seringnya terkena hempasan air laut maka
karang tersebut lama-lama terkikis dan akhirnya membentuk sebuah lubang. Kita
bisa menyaksikan pesona Laut Banda dari kejauhan, karena masih pagi air laut
masih surut berfoto di depan pintu goa pun masih bisa. Kalau sudah siang, di
depan goa itu air semua, udah nggak asyik lagi buat foto-foto
dibelakang saya itu laut Banda |
09.30 – 09.50 : Perjalanan
menuju pantai Latu Halat
09.50 – 10.30 : Sampai
di Pantai
Latu halat kita bsa beristrahat sebentar sambil minum es kelapa,
diiringi angin sepoi-sepoi, sebenarnya pantai ini masih satu kawasan dengan
pantai Pintu kota, karena Latu Halat tidak memiliki pasir sama seperti Pantai Pintu Kota jadi yang terlihat hanya karang-karang besar. Sebetulnya sama aja
sih semua pantai di Ambon, yang membedakan hanya warna laut dan suasananya aja.
kenapa foto ini kurus? ini foto waktu saya belum melahirkan Naqib :D |
10.30 – 11.00 :
Perjalanan menuju Museum Siwa Lima
11.00 – 12.00 : Ini
Museum yang berisi peninggalan benda-benda bersejarah di Maluku, kamu bisa
melihat berbagai macam diorama ketika Maluku diserang Belanda sampai bagaimana
masyarakat Maluku bertahan hidup dengan kekayaan alam disekitarnya. Terdapat
pula benda-benda khas Maluku, ikan-ikan yang hidup di perairan Maluku dan
lainnya. Ada dua Museum disini. lihatnya bisa pelan-pelan dan dibaca
pelan-pelan keterangan yang ada di dindingnya, soalnya kalau buru-buru nggak meresapi kalau kamu sedang berada di
Maluku haha.. jangan kaget kalau isinya hanya seputar laut.. laut dan laut, ya
karena memang itulah kekayaan alam yang terdapat di Maluku. Disini juga
terdapat patung Pattimura versi heroik hehe.. tapi sayang museum ini kurang
peminat, kalau bukan karena kunjungan sekolah, tempat ini sulit sekali ramai.
sepi banget kan? |
12.00 – 12.05 : cukup
lima menit naik mobil, ayo makan siang di Agniya café dan Resto
12.05 – 13.30 : Sepulangnya
dari Museum Siwa Lima, coba mampir di resto berjiwa muda dan sangat
instagramable ini. Resto yang terletak dipinggir pantai ini kalau malam
menyediakan live musik, ada pula penyewaan boat untuk berkeliling dan melihat
keindahan Laut Banda. Dari segi menu memang bukan masakan Maluku yang tersaji,
tapi lumayanlah untuk mengisi perut keroncongan dan mengisi feed Instagram kamu
dengan foto-foto keren. Beneran keren banget tempatnya, nagih kesini, apalagi kalau
cuaca cerah, foto-foto di rooftopnya oke punya gengs! Sempetin shalat dzuhur
juga ya, ada mushala kok di bagian atas, lebih baik di jamak ya, karena
perjalanan masih panjang.
pas ke sini pas musim hujan, jadi liat aja suasananya syahdu bin mendung |
13.30 – 14.30 :
Perjalanan menuju Desa Waai Maluku tengah
14.30 – 15.30 : Nah
waktu masih cukup nih, hayo melihat belut raksasa (Belut Morea). Jika biasanya belut yang
kamu pegang hanya berukuran 30 cm, sekarang saatnya melihat belut yang
panjanganya 3 meter bahkan lebih. Disini kita bisa melihat belut-belut yag
bersembunyi dan hanya bisa keluar jika dipanggil dengan sebutir telur oleh
pawang khusus. Dijamin kalau ke sini kamu akan ternganga-nganga, karena si
pawang memperlakukan belutnya bak anak sendiri, diajak ngobrol dan dielus-elus
:D
Hiyyy gede banget yaaaa |
15.30 – 16.15 :
Menuju Jembatan Merah Putih di Galala
16.15 – 17.00 :
Mumpung masih sore, dan matahari masih ada, nggak ada salahnya foto-foto di
JMP, ini adalah jembatan terpanjang se-Indonesia Timur, view dari sini bagus
banget, kamu bisa foto dari segala posisi. Dulu waktu jembatan ini belum
dibangun untuk menuju bandara jalannya harus memutar dan memakan waktu hampir 1
jam lebih, sekarang setelah ada jembatan ini, menuju bandara cukup memakan
waktu kurang lebih setengah jam saja, nanti malem bisa balik lagi untuk melihat
lampu aneka warna yang kelap-kelip menghiasi jembatan, buat foto-foto keren
banget
17.00 – 17.20 :
Menuju penginapan, mandi, ngemil-ngemil, shalat maghrib boleh lah ya…
19.00 : Makan
malam di Rumah Makan Dedes
19.00 – 20.00 :
Cukup menyebrang jalan saja kamu bisa menikmati aneka jenis ikan yang diolah
sesuai selera (bakar, goreng) dan
disantap pakai 5 macam sambal, kalau pengen makan papeda juga bisa disini
gengs.
5 macam sambal yang ada di Dedes, semuanya enaaaak |
20.00 – 20.30 :
Menuju JMP lagi
20.30 : Silahkan
foto-foto sepuasnya disini, rasakan sensasi foto di malam hari dengan lampu
kelap-kelip aneka warna, cantik dan menarik loh
Ketika kembali ke hotel, jangan
lupa untuk packing, karena besok sudah waktunya kita check out pagi-pagi dan
kembali ke Jakarta. Gimana hari ini, lelah? Hahaha.. tapi seru kan
perjalanannya?
Hari ini sudah kemana?
·
Gong Perdamaian
·
Benteng New Victoria
·
Monumen Perjuangan
Kapiten Pattimura
·
Lapangan Merdeka
melihat landmark AMBON MANISE
·
Pantai Pintu Kota
·
Pantai Latu Halat
·
Museum Siwa Lima
·
Lihat Belut Morea di
desa Waai
·
Foto-foto di JMP
Hari esok ada lagi jalan-jalan
yang nggak kalah serunya. Tunggu di post selanjutnya ya gengs!
Jadi pengen ke Ambon...nyicipin sambelnya sembari menikmati indahnya laut Banda
ReplyDeleteMmm.. jangankan mbak, saya aja kepingin :)
DeleteSemoga suatu saat aku bisa main juga ke Ambon :) Aaamiin
ReplyDeleteAamiiiiin.. moga terkabul ya kak..
DeleteSaya belum pernah Ke AMbon, kalau lihat foto dan makanannya, rasanya saya ingin jalan jalan kesana. Tapi hepengnya ngak ada,,, :) apa mesti jalan kaki,hehheeh..
ReplyDeleteBoleh jalan kaki kalau sanggup duit dan tenaganya :D
DeleteSeru banget :D
ReplyDeleteIya dong :p
Deletesebanyak itu tempat wisata bisa dlm sehari yaaaa :o. sesuatu yg mustahal di jakarta wkwkwkwkw... macetnya ga kuat. haduuuh aku jd pgn banget ke ambon. hari kedua ini lbh seru mba. pgn liat morea ama pantai pintu kotanyaa ;)
ReplyDeleteDi Jakarta bisa dalam sehari kalau tarik garis lurus dari Museum Nasional ke Kota Tua, banyak tempat wisata kan di sana :D
DeletemaasyaAllah, jembatan merah putih udah jadi ya, mbak?
ReplyDeletesaya terakhir ke sana jembatan itu belum nyambung karena masih berpolemik pembangunannya dengan TNI.
udaaaah... bagus kan jadinya? :D
Deletebanyak yes mba destinasi wisatanya jadi kapan nih mba MAnda ajakin aku ke Ambon hahaha kalau ke Bekasi mah jangan hahaha
ReplyDeleteayo nabung mam, nanti kita ke Ambon bareng :D
Deleteboleh dicoba nih kalau ke Ambon nanti
ReplyDeleteboleh lah ya...
Deletedeket-deket ya lokasinya, tapi kalau aku gak yakin bisa mengunjungi semuanya dalam sehari. kurang lama waktu di setiap spotnya hihihi... tapi boleh juga kalau waktunya terbatas...
ReplyDeletedeket kalau di peta, kalau di jalanin ya jauuuuh mba
Delete