Wednesday, 12 December 2018

Menyesalkah Saya?




32 tahun saya hidup di dunia, bukan berarti tanpa halangan dan tanpa kendala menghadapi banyak hal yang terjadi di dunia. Dalam hidup tidak semuanya terfikirkan dalam benak saya ingin melakukan apa..apa..dan apa, semuanya baru saya sesali ketika waktu sudah bergulir dan saya menyadari waktu itu sangat berharga dan saya ingin mengulangi waktu tersebut dengan kegiatan yang belum sempat saya lakukan, sedih pasti, tapi nggak boleh terus-terusan sedih, yang terpenting saat ini saya harus terus menjalani hidup dan melakukan hal pembanding agar penyesalan saya tidak berlarut-larut, dan saya rasa semuanya belum terlambat, intinya saya harus terus punya semangat dan jangan menyerah.



Kenapa saya menyesal?
1.     Mungkin saat itu saya terlalu membuang-buang waktu sehingga saya lupa ada beberapa hal yang bisa saya kerjakan tapi tidak saya kerjakan, saya terlalu terlena, sehingga waktu bergulir begitu cepat lalau meninggalkan saya dengan segenap penyesalan
2.    Mungkin saat itu saya terlalu menganggap, hidup terlalu lama. Padahal hidup ini sangatlah singkat, kita harus bisa memilah dan memilih mana pekerjaan yang pantas dilakukan dan tidak dilakukan, ketika satu persatu orang terdekat pergi meninggalkan saya, barulah saya sadar hidup hanya sementara.
3.    Mungkin saya tidak menyadari akan ketetapan Allah bahwa sesuatu itu sudah digariskan Allah dan kita tidak perlu mengkhawatirkannya sesuatu yang belum terjadi yang perlu kita lakukan adalah jangan mudah putus asa dan terus berusaha melakukan hal yang kita inginkan tersebut
4.  Mungkin saya tidak teralu serius dalam menjalani hidup, semangat kurang dan gampang menyerah *baca aja malas*



Setelah menyadari beberapa hal yang tidak wajar itulah saya menyimpulkan, selama saya hidup ternyata banyak sekali hal-hal yang terlewatkan begitu saja, dan inilah beberapa hal yang saya sesalkan selama hidup.

1.      Saya menyesal pernah pacaran!
Semua sudah terjadi, ada beberapa nama cowok yang pernah hadir dalam hidup saya *ini serius* yah namanya orang memang nggak punya masa lalu? Memangnya manusia begitu lahir langsung hijrah, jangan pernah liat orang dari masa depannya saja dong, liat dia pernah melakukan apa di masa lalu sebagai pembelajaran. *emosi*
Setelah saya menikah, saya baru menyadari bahwa dialah satu-satunya orang yang terbaik yang Allah kasih untuk saya yaitu suami saya, lalu kenapa saya harus pacaran kalau nggak jodoh *bego kan?*. Buang-buang waktu, uang, tenaga, baper-baperan pas diputusin, yaelaaaah.. seandainya saja saya sadar bahwa waktu yang penting itu berharga untuk memikirkan hal yang lebih bermanfaat mungkin saya sudah jadi orang sukses sekarang. Jadi buat adek-adek yang jomblo dan masih sekolah, ga papa jomblo, kalau perlu jomblo saja terus sampai waktu menikahmu tiba, isi dengan kegiatan yang lebih bermanfaat, pacarmu itu cuma bikin hidupmu terbengkalai dengan kesia-siaan, kecuali kalau status pacarmu hanya sekedar status dan kalian sibuk masing-masing mengisi waktu, ya sana pacaran. Tapi anak jaman sekarang mana ada yang kayak gini kan, :D
Sama si paksu ini nggak perlu waktu lama untuk kenal eh saya langsung dilamar, yang pacaran bertahun-tahun malah nggak jodoh. Byuh… menyesal nggak saya? Sungguh sangat menyesal. Makannya saya tidak mau menyia-nyiakan kesempatan dengan paksu ini, untuk membalas semua kebegoan saya di masa lalu.


2.      Saya menyesal tidak belajar sungguh-sungguh semasa sekolah
Sewaktu sekolah dulu saya tidak begitu serius dalam belajar, mungkin karena saya tidak terlalu pintar jadi ya pasrah saja sama nilai. Seandainya saya bisa lebih serius mungkin prestasi saya membanggakan dan saya bisa sekolah di negri pada saat kuliah, tapi pada saat kuliah saya mulai tekun, ya Alhamdulillah IPK saya baik walaupun nggak masuk nilai cumelaude tapi saya cukup bangga. Untuk membalas semua kesalahan di masa lalu saya kemudian bekerja dengan sangat serius saat ini, mendedikasikan prestasi saya menjadi blogger. Saya belajar setiap hari menjadi blogger yang bisa terus berprestasi, membuat  pikiran orang-orang yang pernah merendahkan saya semasa sekolah kemudian berfikir, “Padahal dulu si Manda nggak pinter di sekolah, tapi hebat ya dia sekarang”


3.      Saya menyesal tidak memulai traveling dari dulu
Haha.. yang ini sih konyol. Tapi ada benarnya juga, kenapa nggak serius traveling dari dulu, kalau ternyata para traveler itu ceritanya paling diminati di blog. Tapi saya bersyukur sih punya kesadaran traveling dari sekarang selagi badan masih kuat dan pikiran masih plong, dan yang penting saya sudah punya senjata sekarang yaitu bog dan kamera :D
Coba saja dulu saya mulai traveling, sudah nggak punya foto, belum punya blog, apa yang mau diceritain, ya paling inget-inget beberapa saja. Ternyata penyesalan di masa lalu nggak selamanya buruk :D


Namun, semua itu menurut saya tidak ada yang perlu disesali, berbenah dan bangkit, mulailah menjadi yang terbaik, anggaplah bagian masa lalu adalah pembelajaran, toh saya sekarang sudah mendapati kehidupan yang baik, bagian hidup yang tersisa ini hanya perlu banyak disyukuri dan lebih disemangati, yeaaay…

Post a Comment

Terimakasih sudah meluangkan waktu untuk membaca catatan saya, semoga bermanfaat ya ^^
Mohon komennya jangan pakai link hidup, :)