Disclaimer! Postingan ini untuk mengedukasi, plis baca
tulisan dibawah ini jangan banget dianggap tabu, dan jangan dianggap postingan
ini untuk menelanjangi para perempuan, secara saya nggak menyebutkan personal
loh ya, jadi ya ambil kebaikan dari tulisan ini dan semoga setiap perempuan
bisa lebih teliti lagi dalam membersihkan area kewanitaannya.
Asisten rumah tangga saya
tiba-tiba nyeletuk, pas baru beberapa hari kerja.
“Kak, celana dalamnya bersih ya”,
“Hah maksudnya bude?”
“Iya, celana dalam kakak bersih
banget, nggak kuning-kuning kayak orang-orang gitu. kan banyak yang
kuning-kuning celana dalamnya, kotor, bau lagi. Kakak mah enggak, bersih, wangi
lagi”
“Ih bude apaan sih jorok deh
ngomongnya”
“Iya bener kak, banyak celana
dalam yang bude cuciin itu kotor, ih jijik deh bude liatnya”. Jadi rupanya si
bude yang kerja dirumah saya ini juga mencuci di tempat lain dan dia seperti
jijik melihat celana dalam perempuan yang ia cuci.
Ini nggak banggain diri ya, tapi
itulah yang terlontar dari mulut asisten saya dirumah, dan sekali lagi dengan
adanya postingan ini saya pengen ngasih tau, agar perempuan lebih memperhatikan
lagi kebersihan kewanitaannya, sebagai sesama perempuan tentunya siapa lagi
yang memperingatkan sesamanya selain saudaranya sendiri, ya kan? Ini tidak
membicarakan aib, kalau aib kan saya nyebut siapa orangnya, tapi ini mohon jadi
bahan renungan dan bahan pembelajaran, karena anggota tubuh kita itu adalah
anugrah dari Allah. Rawatlah dan jagalah dengan baik. Bukalah pikiran kita
untuk mempelajari hal yang lebih sensitif.
Jadi begini sewaktu saya ngekost
dengan banyak perempuan, tentu saja pakaian semua diperlihatkan ketika dicuci,
banyak teman-teman saya yang menjemur celana dalamnya dengan sangat
sembarangan, dan sudah pasti terlihatlah itu bagian dalamnya, saya hanya bisa
memandang dengan perasaan geli *jijik tepatnya* karena bagian tengah tepat
untuk melindungi bagian ‘Labia Majora’
itu terlihat kotor dan kekuningan, bahkan sudah dicuci berulang kali kain tersebut
masih terlihat kotornya. Saya lantas berfikir, ini anunya sekotor apa gitu kok
ya celana dalamnya dicuci masih terlihat kotor. Sumpah loh, saya ngebayangin
ini aja bergidik ngeri, ternyata ketemu juga dengan celana dalam yang kotor
seperti ini.
Kemudian pikiran saya menerawang ke masa lalu..
Dari sejak kecil ibu saya
mewanti-wanti, untuk menjaga area kewanitaan dengan sangat telaten, pasalnya
area kewanitaan kita sangat berbeda dengan alat kelamin lak-laki, kelamin
perempuan bentuknya tertutup dan sangat mudah lembap, sehingga kalau tidak
dperhatikan dengan baik akan bermasalah untuk jangka panjang. Saya kerap
memperhatikan ibu saya ketika cebok, ketika mandi berdua “Kenapa mami kok kalau
cebok lama, berkali-kali disiram dan digosok?” pertanyaan polos anak kecil yang
sedang belajar kebersihan kewanitaan
“Karena vagina perempuan itu
sering kali berdaki dan kotor. Kalau nggak dibersihkan dengan benar akan
menimbulkan bakteri. Bakteri ini kalau dibiarkan pada area kewanitaan akan
menimbulkan gatal, ruam-ruam dan penyakit. Itu yang bikin bau vagina” tentu
saja ibu saya nggak seformal ini ngomongnya, lol
Akhirnya demi masa depan yang
lebih baik, saya mengikuti cara cebok ibu saya, dulu semasa sekolah sempat loh
celana saya timbul kekuningan, setelah saya mencoba cebok dengan benar,
Alhamdulillah tidak ada lagi noda pada bagian tengah celana.
“Banyak perempuan yang
diselingkuhi bahkan dicerai suaminya karena ‘anu’nya bau, ini mami ngasih tau
aja, biar kamu ambil pelajarannya, mami nggak nakutin loh ya, tapi mumpung
masih jauh dan lama nikahnya, bisa mulai memperhatikan kebersihan kewanitaannya
mulai dari sekarang” kemudian selama saya remaja, ibu saya kerap kali mencontohkan
bagaimana cara menjaga kebersihan vagina. Seperti merebus daun sirih, menguap
vagina dengan ramuan khusus dan memakan daun kemangi. Sebetulnya masih banyak
hal lainnya yang dilakukan ibu saya, sangking kebanyakan petuah jadi bingung
nyimpen di memori otak wkwk..
Nah coba nih perhatikan celana
dalam yang kita pakai, ketika celana dipakai seharian apakah terlihat kotor
pada bagian tengah, tepatnya untuk melindungi ‘Labia Majora’? *kalau bingung
bagiannya ada dimana ini boleh googling*, lalu kenapa area yang begitu sensitif
itu bisa kotor dan berbau?
Ada beberapa penyebab celana dalam kotor, diantaranya :
1.
Pada saat bersuci seenaknya
Pernah liat nggak pada saat masuk
kamar mandi umum, ada cewe baru masuk-trus kedengeran pipis-nggak sampai
semenit keluar. Pasti bertanya-tanya kan, ini cewe cebok apa nggak sih, kok
sebentar banget :D, atau jangan-jangan diri sendiri seperti itu, cebok hanya
siram-siram dan menyentuh bagian luar vagina terus pakai celana. Aduh ini
sumpah, bisa banget bikin vagina jadi berjamur dan menimbulkan bau yang nggak
sedap.
Jadi harus cebok yang kayak
gimana sih Nda? Kalau saya, cara menceboknya dengan membersihkan bagian dalam
dan bagian luar bibir vagina, kalau perlu pakai antiseptik. Kadang saya merasa
kalau vagina itu kan lembab ya, pasti berkeringat dan akhirnya menimbulakn
daki, nah daki ini kalau tidak dibersihkan akan menumpuk dan menyebabkan celana
menjadi kotor. Bahkan kalau disepelekan akan menjadi jamur. Dulu saya
memperhatikan ibu saya setiap habis bersuci, mami selalu membawa handuk kecil
setiap ingin pipis, bahkan sampai sekarang tetap dilakukan, mengelap vagina
sampai kering sudah menjadi kebiasaan. “Bahaya kalau tidak kering betul ketika
memakai celana” kata ibu saya
2.
Bisa jadi itu adalah cairan keputihan
Cairan keputihan itu umumnya
berwarna putih kekuningan dan tidak disertai rasa gatal dan bau, seorang wanita
wajar mengalami keputihan sebelum masa haid datang karena keputihan berarti
mengeluarkan sel mati dan bakteri dari vagina dengan bantuan lendir serviks.
Ini normal kok, yang nggak normal ketika keputihan itu warnanya coklat, kuning
kehijauan disertai pula dengan darah, bau bahkan rasa gatal. Nah coba
perhatikan jenis keputihan ini di celana kalian, jika mendekati warna kuning
pekat tandanya kamu mengalami infeksi jamur dan penyakit kelamin lainnya. Untuk
itu kembali lagi pada poin nomer 1, bersuci yang benar, jangan asal siram
langsung pakai celana, perhatikan juga area sekitar toilet apakah bersih dan
layak untuk di pipisin atau nggak.
3.
Darah istihadah yang mengering
Darah istihadah adalah darah yang
keluar di masa setelah haid, jadi darah ini keluar dari kemaluan wanita bukan
pada waktunya. Kalau darah haid adalah sel telur yang meluruh karena tidak
dibuahi, darah istihadah hanyalah darah yang keluar karena pecahnya urat yang
ada di sisi rahim. Tidak semua perempuan mengalami ini, tapi tidak semua
perempuan memahami sikus ini. darah istihadah biasanya tidak terlalu banyak dan
hanya menempel di liang vagina. Pentingnya memperhatikan kebiasaan mencebok
vagina dengan sangat detail inilah yang dapat membuat perempuan tau kalau ia
mendapat darah istihadah atau tidak. Anu.. mohon maaf kalau pembahasannya
terkesan vulgar, tapi sekali lagi tolong jadikan tulisan ini sebagai sarana
edukasi temen-temen semua.
4.
Adanya infeksi kelamin
Banyak perempuan yang nggak sadar
bahwa alat kelaminnya bisa saja terinfeksi berbagai macam virus, bisa karena
celana dalam yang nggak bersih, pipis sembarangan, atau pola hubungan seksual
yang tidak benar, misalnya suami menularkan virus kepada istrinya. Infeksi ini
bisa menibulkan gatal dan membuat kelamin berbau bahkan menimbulkan warna pada
celana.,
Jika kamu mendapati celana dalam
yang kamu kenakan meninggalkan noda setelah beberapa jam memakainya, segera
ubah kebiasaan bersuci dan mengenakan
pakaian atau buat yang suah menikah tolong tanya suaminya baik-baik apakah suka
‘jajan’ atau tidak. Semoga kita para perempuan diberikan kesehatan dan ilmu
pengetahuan yang baik dan suami yang setia. Aamiin…
Wah bener banget tuh Mbak biasanya ada yang di kamar mandi itu cepet banget hehe
ReplyDeleteWah bermanfaat banget nih Mbak artikelnya. Saya jadi tahu nih hehe
ReplyDeleteHahaha bentar amat di kamar mandi itu ngapain ya. Kan biasanya kalau cewek itu lama ups :D
ReplyDeleteWah ternyata kalau cuma disiram aja itu bisa menimbulkan bau yang tidak sedap ya
ReplyDeletePenting banget ya memang cara bersuci yang baik itu Mbak. Thanks infonya
ReplyDeleteNah iya, mba. Aku juga beberapa kali liat daleman yang lagi dijemur yang tengahnya pada kuning pas lewat depan rumah tetangga.
ReplyDeleteHeran juga sih kenapa bisa kuning begitu. Padahal punyaku meskipun udah lama ga ada yang kuning, wkwkwk.
Alhamdulillah aku juga selalu nerapin keringin dulu sebelum pake celana pas di kamar mandi umum. Risih juga sih kalau masih basah tapi langsung pake celana dalem gitu.
setuju bangek mba manda, perempuan emang harus lebih resik, pantesan pas aq lahiran dan anakku cewek sebagian orang nyeletuk, kalo ngebersihan bagian vital anak cewek ama anak cowok beda, harus lebih telaten
ReplyDeleteIh iyaaa ak ya kalau bersihin ya bersih. Sbelum masukin cd ke kamar mandi, aku cuci dulu ulang biar bersih :)
ReplyDeleteAku juga biasa bersihkan celana dalam sebelum di masukin mesin cuci, selain karena sering keputihan, juga sering kotor karena keringat di bagian selangkangan.. maklum saya gemuk
ReplyDelete