Wednesday, 19 June 2019

Pentingnya Bersuci Dengan Benar Untuk Para perempuan




Disclaimer! Postingan ini untuk mengedukasi, plis baca tulisan dibawah ini jangan banget dianggap tabu, dan jangan dianggap postingan ini untuk menelanjangi para perempuan, secara saya nggak menyebutkan personal loh ya, jadi ya ambil kebaikan dari tulisan ini dan semoga setiap perempuan bisa lebih teliti lagi dalam membersihkan area kewanitaannya.


Asisten rumah tangga saya tiba-tiba nyeletuk, pas baru beberapa hari kerja.
“Kak, celana dalamnya bersih ya”,
“Hah maksudnya bude?”
“Iya, celana dalam kakak bersih banget, nggak kuning-kuning kayak orang-orang gitu. kan banyak yang kuning-kuning celana dalamnya, kotor, bau lagi. Kakak mah enggak, bersih, wangi lagi”
“Ih bude apaan sih jorok deh ngomongnya”
“Iya bener kak, banyak celana dalam yang bude cuciin itu kotor, ih jijik deh bude liatnya”. Jadi rupanya si bude yang kerja dirumah saya ini juga mencuci di tempat lain dan dia seperti jijik melihat celana dalam perempuan yang ia cuci.


Ini nggak banggain diri ya, tapi itulah yang terlontar dari mulut asisten saya dirumah, dan sekali lagi dengan adanya postingan ini saya pengen ngasih tau, agar perempuan lebih memperhatikan lagi kebersihan kewanitaannya, sebagai sesama perempuan tentunya siapa lagi yang memperingatkan sesamanya selain saudaranya sendiri, ya kan? Ini tidak membicarakan aib, kalau aib kan saya nyebut siapa orangnya, tapi ini mohon jadi bahan renungan dan bahan pembelajaran, karena anggota tubuh kita itu adalah anugrah dari Allah. Rawatlah dan jagalah dengan baik. Bukalah pikiran kita untuk mempelajari hal yang lebih sensitif.
Jadi begini sewaktu saya ngekost dengan banyak perempuan, tentu saja pakaian semua diperlihatkan ketika dicuci, banyak teman-teman saya yang menjemur celana dalamnya dengan sangat sembarangan, dan sudah pasti terlihatlah itu bagian dalamnya, saya hanya bisa memandang dengan perasaan geli *jijik tepatnya* karena bagian tengah tepat untuk melindungi bagian ‘Labia Majora’ itu terlihat kotor dan kekuningan, bahkan sudah dicuci berulang kali kain tersebut masih terlihat kotornya. Saya lantas berfikir, ini anunya sekotor apa gitu kok ya celana dalamnya dicuci masih terlihat kotor. Sumpah loh, saya ngebayangin ini aja bergidik ngeri, ternyata ketemu juga dengan celana dalam yang kotor seperti ini.

Kemudian pikiran saya menerawang ke masa lalu..
Dari sejak kecil ibu saya mewanti-wanti, untuk menjaga area kewanitaan dengan sangat telaten, pasalnya area kewanitaan kita sangat berbeda dengan alat kelamin lak-laki, kelamin perempuan bentuknya tertutup dan sangat mudah lembap, sehingga kalau tidak dperhatikan dengan baik akan bermasalah untuk jangka panjang. Saya kerap memperhatikan ibu saya ketika cebok, ketika mandi berdua “Kenapa mami kok kalau cebok lama, berkali-kali disiram dan digosok?” pertanyaan polos anak kecil yang sedang belajar kebersihan kewanitaan
“Karena vagina perempuan itu sering kali berdaki dan kotor. Kalau nggak dibersihkan dengan benar akan menimbulkan bakteri. Bakteri ini kalau dibiarkan pada area kewanitaan akan menimbulkan gatal, ruam-ruam dan penyakit. Itu yang bikin bau vagina” tentu saja ibu saya nggak seformal ini ngomongnya, lol
Akhirnya demi masa depan yang lebih baik, saya mengikuti cara cebok ibu saya, dulu semasa sekolah sempat loh celana saya timbul kekuningan, setelah saya mencoba cebok dengan benar, Alhamdulillah tidak ada lagi noda pada bagian tengah celana.
“Banyak perempuan yang diselingkuhi bahkan dicerai suaminya karena ‘anu’nya bau, ini mami ngasih tau aja, biar kamu ambil pelajarannya, mami nggak nakutin loh ya, tapi mumpung masih jauh dan lama nikahnya, bisa mulai memperhatikan kebersihan kewanitaannya mulai dari sekarang” kemudian selama saya remaja, ibu saya kerap kali mencontohkan bagaimana cara menjaga kebersihan vagina. Seperti merebus daun sirih, menguap vagina dengan ramuan khusus dan memakan daun kemangi. Sebetulnya masih banyak hal lainnya yang dilakukan ibu saya, sangking kebanyakan petuah jadi bingung nyimpen di memori otak wkwk..
Nah coba nih perhatikan celana dalam yang kita pakai, ketika celana dipakai seharian apakah terlihat kotor pada bagian tengah, tepatnya untuk melindungi ‘Labia Majora’? *kalau bingung bagiannya ada dimana ini boleh googling*, lalu kenapa area yang begitu sensitif itu bisa kotor dan berbau?


Ada beberapa penyebab celana dalam kotor, diantaranya :

1.      Pada saat bersuci seenaknya
Pernah liat nggak pada saat masuk kamar mandi umum, ada cewe baru masuk-trus kedengeran pipis-nggak sampai semenit keluar. Pasti bertanya-tanya kan, ini cewe cebok apa nggak sih, kok sebentar banget :D, atau jangan-jangan diri sendiri seperti itu, cebok hanya siram-siram dan menyentuh bagian luar vagina terus pakai celana. Aduh ini sumpah, bisa banget bikin vagina jadi berjamur dan menimbulkan bau yang nggak sedap.
Jadi harus cebok yang kayak gimana sih Nda? Kalau saya, cara menceboknya dengan membersihkan bagian dalam dan bagian luar bibir vagina, kalau perlu pakai antiseptik. Kadang saya merasa kalau vagina itu kan lembab ya, pasti berkeringat dan akhirnya menimbulakn daki, nah daki ini kalau tidak dibersihkan akan menumpuk dan menyebabkan celana menjadi kotor. Bahkan kalau disepelekan akan menjadi jamur. Dulu saya memperhatikan ibu saya setiap habis bersuci, mami selalu membawa handuk kecil setiap ingin pipis, bahkan sampai sekarang tetap dilakukan, mengelap vagina sampai kering sudah menjadi kebiasaan. “Bahaya kalau tidak kering betul ketika memakai celana” kata ibu saya

2.      Bisa jadi itu adalah cairan keputihan
Cairan keputihan itu umumnya berwarna putih kekuningan dan tidak disertai rasa gatal dan bau, seorang wanita wajar mengalami keputihan sebelum masa haid datang karena keputihan berarti mengeluarkan sel mati dan bakteri dari vagina dengan bantuan lendir serviks. Ini normal kok, yang nggak normal ketika keputihan itu warnanya coklat, kuning kehijauan disertai pula dengan darah, bau bahkan rasa gatal. Nah coba perhatikan jenis keputihan ini di celana kalian, jika mendekati warna kuning pekat tandanya kamu mengalami infeksi jamur dan penyakit kelamin lainnya. Untuk itu kembali lagi pada poin nomer 1, bersuci yang benar, jangan asal siram langsung pakai celana, perhatikan juga area sekitar toilet apakah bersih dan layak untuk di pipisin atau nggak.


3.      Darah istihadah yang mengering
Darah istihadah adalah darah yang keluar di masa setelah haid, jadi darah ini keluar dari kemaluan wanita bukan pada waktunya. Kalau darah haid adalah sel telur yang meluruh karena tidak dibuahi, darah istihadah hanyalah darah yang keluar karena pecahnya urat yang ada di sisi rahim. Tidak semua perempuan mengalami ini, tapi tidak semua perempuan memahami sikus ini. darah istihadah biasanya tidak terlalu banyak dan hanya menempel di liang vagina. Pentingnya memperhatikan kebiasaan mencebok vagina dengan sangat detail inilah yang dapat membuat perempuan tau kalau ia mendapat darah istihadah atau tidak. Anu.. mohon maaf kalau pembahasannya terkesan vulgar, tapi sekali lagi tolong jadikan tulisan ini sebagai sarana edukasi temen-temen semua.

4.      Adanya infeksi kelamin
Banyak perempuan yang nggak sadar bahwa alat kelaminnya bisa saja terinfeksi berbagai macam virus, bisa karena celana dalam yang nggak bersih, pipis sembarangan, atau pola hubungan seksual yang tidak benar, misalnya suami menularkan virus kepada istrinya. Infeksi ini bisa menibulkan gatal dan membuat kelamin berbau bahkan menimbulkan warna pada celana.,

Jika kamu mendapati celana dalam yang kamu kenakan meninggalkan noda setelah beberapa jam memakainya, segera ubah kebiasaan bersuci dan  mengenakan pakaian atau buat yang suah menikah tolong tanya suaminya baik-baik apakah suka ‘jajan’ atau tidak. Semoga kita para perempuan diberikan kesehatan dan ilmu pengetahuan yang baik dan suami yang setia. Aamiin…

9 comments :

  1. Wah bener banget tuh Mbak biasanya ada yang di kamar mandi itu cepet banget hehe

    ReplyDelete
  2. Wah bermanfaat banget nih Mbak artikelnya. Saya jadi tahu nih hehe

    ReplyDelete
  3. Hahaha bentar amat di kamar mandi itu ngapain ya. Kan biasanya kalau cewek itu lama ups :D

    ReplyDelete
  4. Wah ternyata kalau cuma disiram aja itu bisa menimbulkan bau yang tidak sedap ya

    ReplyDelete
  5. Penting banget ya memang cara bersuci yang baik itu Mbak. Thanks infonya

    ReplyDelete
  6. Nah iya, mba. Aku juga beberapa kali liat daleman yang lagi dijemur yang tengahnya pada kuning pas lewat depan rumah tetangga.

    Heran juga sih kenapa bisa kuning begitu. Padahal punyaku meskipun udah lama ga ada yang kuning, wkwkwk.

    Alhamdulillah aku juga selalu nerapin keringin dulu sebelum pake celana pas di kamar mandi umum. Risih juga sih kalau masih basah tapi langsung pake celana dalem gitu.

    ReplyDelete
  7. setuju bangek mba manda, perempuan emang harus lebih resik, pantesan pas aq lahiran dan anakku cewek sebagian orang nyeletuk, kalo ngebersihan bagian vital anak cewek ama anak cowok beda, harus lebih telaten

    ReplyDelete
  8. Ih iyaaa ak ya kalau bersihin ya bersih. Sbelum masukin cd ke kamar mandi, aku cuci dulu ulang biar bersih :)

    ReplyDelete
  9. Aku juga biasa bersihkan celana dalam sebelum di masukin mesin cuci, selain karena sering keputihan, juga sering kotor karena keringat di bagian selangkangan.. maklum saya gemuk

    ReplyDelete

Terimakasih sudah meluangkan waktu untuk membaca catatan saya, semoga bermanfaat ya ^^
Mohon komennya jangan pakai link hidup, :)