“Bu,
bulan depan ada family gathering kantor”
“Dimana?”
“Di
Taman Safari”
“Wah
asyik dong, ikut bah”
Tapi
di tengah perjalanan, suami maju mundur mau ajak kami sekeluarga, masalahnya itu
kan acaranya di puncak, nah tau sendiri kan bagaimana puncak itu bikin sistem
buka-tutup, sangat menyebalkan sekali menunggu sampai ada jalur yang dibuka dan
ditutup. Nunggunya itu loh nggak kuat. Ya sudahlah kalau nggak diajak mah nggak
apa-apa, jaga rumah deh.
One Month Later
Nggak
tau kenapa, Naqib tiba-tiba kepingin nginap di hotel, jadi 2 minggu sebelum
berangkat, Naqib itu bilang gini, “Bu, rasanya Naqib kok bosan ya dirumah”
“Emang
Naqib mau apa?”
“Rasa-rasanya
Naqib kepingin nginap di hotel deh bu” doeeeng, nah ini pula yang menjadi cikal
bakal akhirnya kita sekeluarga diajak ke puncak, padahal sebelumnya suami sudah
bilang, “Nanti perginya gimana ya bu, masalahnya ini kan acaranya di puncak,
tau kan kalau puncak itu terkenal sama sistem buka tutupnya. Bingung abah,
kalau misalnya acaranya di Bogor aja sih nggak masalah, ini di puncak gitu loh”
dan suami pun maju mundur syantik sampai akhirnya si anak merengek pengen
nginap di hotel (ini padahal saya belum cerita kalau abahnya ada acara di puncak
:D), akhirnya daripada kelamaan nunggu ‘kapan nginap di hotel’, dipilihlah
hotel di puncak sebagai solusi
Ya sudah..
Yeaaay,
jadilah kami sekeluarga pergi ke puncak, tapi perginya sehari sebelum acara
kantor, kalau perginya hari sabtu, nanti kena sistem buka tutup repot kejebak
macet di jalan. Oh ya, sebelumnya ada drama ingin pilih beberapa hotel di
puncak, tapi akhirnya suami mengusulkan, “Gimana kalau nginep di Safari Garden
bu?”, eh pas suami pulang kantor, dia bilang lagi, “Jadi acaranya kan di Safari
Lodge bu, teman-teman pada nginap disana. Jadi kalau misalnya kita nginep
disana kayaknya lebih untung, nggak pindah-pindah lagi” okelah, terserah mau
nginap dimana, bagi emak-emak diajak jalan juga udah surga rasanya :D
welcome |
Selepas
makan siang dan shalat jum’at kami menuju puncak, puncak agak macet sih di beberapa titik, tapi Alhamdulillah sampai di
puncak nggak terlalu sore, pergi jam 1 sampai di puncak jam setengah 4. Setelah
check in, kami langsung menuju kamar, menaruh barang, shalat ashar dan leyeh-leyeh
sebentar, menjelang sore saya mengajak Naqib dan abahnya untuk jalan-jalan
melihat-lihat ada apa saja di seputar Safari Lodge ini. Brr.. dingin.
foto sama Om-om :p |
Hotel dengan konsep alam
Berada
di sebelah kanan sebelum pintu masuk Taman Safari, Safari Lodge memberikan
kamar dengan beberapa pilihan, seperti Hotel, Caravan, Tree House dan
Bungallow. 3 kamar terakhir berada di luar hotel, berada di antara pepohonan
rimbun, danau, fasilitas sport dan resto. Kami sekeluarga menginap di hotel
karena anggota keluarganya tidak begitu banyak, nah yang bawa keluarga lebih
dari 4 orang, menginapnya kalau nggak di Caravan ya di Bungallow, sementara
Tree House letaknya agak begitu jauh dari 3 lokasi penginapan tadi, dan Tree
House kayaknya buat bos-bos kantor he..
penginapan model caravan |
Kalau dilihat agak-agak spooky kamar-kamar
yang dikelilingi pepohonan tadi, sementara pohonnya rimbun-rimbun banget,
ditambah dengan suara-suara binatang malam, berasa kayak lagi jurit malam kalau
jalan pas malam-malam. Eh btw, di hotel pun saya merasakan hawa-hawa mistis, masak
nih ya pas lagi tidur malam ada yang teriak di muka saya, Wraaaaaa.. gitu,
sampai saya terbangun, lalu tengah malam saya merasakan seperti ada yang hilir
mudik ramai di depan kasur tanpa sosok, untung saya nggak takut, biasa aja sih
:D
Bungallow ada di bukit-bukit itu |
Sebagaimana
penginapan di puncak, kamar-kamar di Safari Lodge nggak pakai AC, tau kan ya
udara puncak itu kayak gimana, dinginnya masya Allah, jadi walaupun nggak pakai
AC tetep aja menggigil, sampai-sampai Naqib nggak betah menginap di sini karena
terlalu dingin. Sangking dinginnya, saya sampai hobby mandi, mandi air panas
gaes :D
kamarnya ala-ala hutan :D |
toiletriesnya unyuk banget kan.. gemeees |
Tema-tema
Safari juga bisa dilihat setiap mata memandang, di kamar sendiri saya melihat
lukisan Singa sedang menjilat anaknya, sedangkan list bedcover seperti dibuat
dari kulit harimau, toiletriesnya sendiri covernya panda, ih gemes.. pada
bagian lobby pun saya bisa banyak melihat hewan-hewan yang diawetkan, seperti
Cendrawasih, Kanguru dan beberapa binatang lainnya. Dinding caravan sendiri
dilukis dengan sedemikian rupa dengan gambar-gambar hewan.
Fasilitas
Selain
beberapa kamar dengan konsep alam, ada danau buatan dengan puluhan burung pelikan
yang hilir mudik dengan kawanannya, ada juga bebek dan entok. Ih beneran
memanjakan mata banget, ada Café Caravan yang berada di samping danau, tapi pas
saya kesana tutup, sepertinya menunya bukan menu-menu berat. Fasilitas olahraga
ada arena bulutangkis, bilyar, kolam renang dan jogging area itu sih yang saya
lihat, tapi sayang banget itu kolam renang jarang banget ada yang mau berenang,
ya atuh, siapa yang mau nyebur di
tengah udara dingin, LOL.. ada juga ruang meeting, area bermain anak dan ruang
pertemuan, Wifinya nggak begitu kenceng, standar saya dalam menentukan Wifi
kenceng apa nggak ketika dipakai download film, kalau nggak bisa gerak wifinya
ya biasa aja, kalau download dalam kedipan mata tandanya wifinya kencang. Receptionisnya dan semua staff hotel
juga sangat ramah banget, nilainya 9
area bulu tangkis |
kolam renang |
Pesan menu kamar
Ya
seperti biasa, untuk menentukan kualitas hotel saya harus mencicipi menu
kamarnya sebelum sarapan dengan menu prasmanan, malam itu saya memesan salad,
suami memesan nasi goreng kambing dan Naqib memesan spaghetti. Masing-masing
saya cicipi, menu nasi gorengnya, enak, tapi kurang garam, salad dengan isian
paprika, tomat ceri, selada air. Kubis,
timun dengan saus Thausand island sebagai dressingnya, enaaak, sausnya
berlimpah banget dan sayurnya sangat segar dengan taburan keju juga
*bayangin-bayangin*, dan spaghetti Naqib, sengaja saya pesan bolognese karena
Naqib lebih suka rasa yang ini dibandingkan carbonara, dan spaghettinya
sumpaaaah enak banget, dagingnya berlimpah dan saya minta ekstra keju
dikabulkan :D ada tambahan Garlic Bread pulak yang endeus, nilainya 9,5 deh :D
Sarapan
Waktu
hari pertama sarapan, saya hanya makan soto daging, omelet, sandwich udah gitu
aja, sedangkan Naqib makan nasi goreng, karena saat itu ada family gathering
dari instansi lain dan semua pesertanya sarapan di situ, rameeeee banget, saya
jadi malas makan kalau terlalu ramai dan jujur ngak bisa menikmati T_T. Hari
kedua karena sebal dengan hari pertama, selepas mandi dan packing saya langsung ngacir aja ke ruang sarapan, duduk manis
sambil ngeliatin pegawai hilir mudik mempersiapkan sarapan, lah bodo amat belum
siap, daripada nggak bisa foto-foto dan menikmati makanannya. Untungnya hari
kedua nggak ada yang gathering di sana, dan resto hanya dikuasai sama keluarga
besar kantor suami dan beberapa tamu, saat inilah saya bisa mencoba semua menu
yeaay… mulai dari bubur ayam, salad, spaghetti, aaah semuanya enaaaak.. yang
saya sayangkan menunya nggak berubah, kirain berubah hihi. Kalau dinilai semua
makanannya nilainya 9, pelayannya banyak dan ramah, jadi piring kotor cepat
diambil.
Saya
puas banget menginap di Safari Lodge walaupun kedinginan, next kalau ada acara
keluarga, saya rekomendasikan tempat ini aja ah dan saya kepingin menginap di
sini lagi. Oh ya, kalau menginap di Safari Lodge kamu bakalan dapat ticket
masuk Taman Safari setengah harga loh, dan berlaku buat dua hari, hemat banget
hari kedua hanya bayar parkir aja. Nah ini solusi buat yang nggak puas ke Taman
Safari bisa nginap di sini ya…
Safari lodge
Jalan
Kapten Harun Kabir No.724, Cisarua, Puncak
Jawa
Barat, Indonesia 16750
Post a Comment
Terimakasih sudah meluangkan waktu untuk membaca catatan saya, semoga bermanfaat ya ^^
Mohon komennya jangan pakai link hidup, :)