Hari ini, walaupun
tidak bertatap muka secara nyata kami dipertemukan secara virtual melalui
aplikasi zoom. Dimana, Danone mengadakan virtual gathering untuk membahas
‘Pentingnya Deteksi Risiko Alergi dan Asupan Nutrisi Yang Tepat Untuk Cegah
Alergi Sejak Dini’ ini materi yang sangat saya butuhkan banget, mengingat Naqib
timbul eksim di kulitnya beberapa tahun terakhir.
Pembicara pertama
yang hadir yakni, Prof. DR. Budi Setiabudiawan, dr., SpA(k),M.Kes seorang
konsultan alergi dan imunologi anak memaparkan banyak hal. Alergi adalah suatu
respon dalam tubuh seseorang yang tidak dapat mengenali bahan yang sebetulnya
tidak berbahaya bagi orang lain. Jadi misalnya saya makan telur nggak apa-apa
nih, tapi si B makan telur bisa gatal-gatal, nah itu namanya alergi. Bedanya
sama Alergen adalah bahan yang mencetuskan terjadinya alergi, ini sih bisa
berupa makanan ataupun sesuatu yang terhirup, misal debu, tungau, polusi dll.
Ternyata, menurut
WHO penduduk dunia yang mengalami alergi
adalah sebanyak 30-40%. Alergi terbesar kedua setelah telur pada anak-anak di
Asia disebabkan oleh protein susu sapi. Ini menarik sekali loh, soalnya Naqib
nggak alergi keduanya, setiap hari dia mengkonsumsi 2 makanan ini, walaupun
obatnya habis eksimnya nggak timbul, saya
kan jadi bertanya-tanya, apa dong penyebab timbulnya alergi anak saya?
Selain dari makanan, perhatikan ini
Ternyata nggak
hanya makanan yang menjadi penyebab timbul alergi pada anak, menurut Prof. Dr.
Budi ada beberapa penyebab anak timbul alergi misalnya :
- Anak
yang dilahirkan secara section memicu alergi pada anak menjadi lebih tinggi,
karena kelahiran section menyebabkan penundaan perkembangan bakteri baik
dalam usus, sedangkan anak yang dilahirkan normal tingkat alerginya
rendah. Karena kelahiran normal akan membuat saluran cerna anak akan
optimal karena adanya probiotik
- Riwayat
alergi pada keluarga, jadi semakin tinggi kedua orangtua mengalami alergi,
anaknya bisa menjadi penerus riwayat orangtuanya
- Asap
rokok dan polusi udara, tau kan kalau asap rokok ini membahayakan dan
dapat menyebabkan asma dan gangguan pernapasan.
- Mungkin
di rumah kurang terjaga kebersihan, sebaiknya ibu-ibu perhatikan
kebersihan rumah ya, ini sebagai upaya pencegahan alergi
Agar anak tidak
mudah alergi, maka orangtua memang harus sekuat tenaga memberikan yang terbaik
untuk anak. Kita bisa kok sebenarnya mencegah alergi sejak dini pada anak,
dengan nutrisi alergi misalnya :
- Pemberian
ASI ekslusif, jika ibu tidak keluar ASI, ibu bisa menggunakan susu formula
yang menggunakan suplemen prebiotik dan probiotik. Kalau sudah ASI ya
nggak usah karena ASI sudah mencakup keduanya
- Kata
Prof Budi, saat ibu mengandung jangan stress. Karena stress pemicu alergi
- Ibu
hamil jangan pantang makan, karena akan berpengaruh pada janin. Konon ibu
yang memiliki pantangan makan akan memicu timbulnya alergi. Karena anak
jadi tidak mengenali jenis makanan. Tapi ya nggak sembarang makan juga,
tetap perhatikan kesehatannya.
- Usahakan
lahir secara normal, tapi kehendak Tuhan tidak ada yang bisa menduga ya.
- Perhatikan
juga nutrisi pada anak
Lalu mengapa kita
sebagai orangtua harus sekuat tenaga mengupayakan pentingnya cegah alergi? Menarik
nih, karena di sesi yang kedua ada mbak Putu Andani, M.Psi, Psikolog dari
TigaGenerasi dan mbak Chacha Thaib, sosok ibu dengan anak alergi. Mereka berbagi
tips dan pengalaman seputar alergi. Karena kalau tidak ditangani alergi pada
anak ini akan menimbulkan banyak sebab, diantaranya :
- Kesehatan
Penyakit alergi yang serius bisa menyebabkan gangguan
kesehatan, misalnya asma. Yang seharusnya anak bisa tidur malam jadi tidak
tidur sebab dia terbangun terus, kalau anak kurang tidur ini akan berpengaruh
pada kesehatannya. Tidak hanya perkembangan kognitifnya yang terganggu, akan
timbul masalah lain seperti obesitas, hipertensi atau sakit jantung
- Gangguan Tumbuh
Kembang
Alergi kok bisa bikin pertumbuhan anak terlambat,
kenapa? Soalnya disaat tubuhnya bisa
menerima makanan yang mendapat nutrisi baik, eh ini malah harus menghindari
makanan-makanan yang nilai gizinya baik. Misalnya aja udang, udang itu kan
proteinnya bagus banget ya, tapi kalau anak alergi seafood dia nggak dapat
nutrisi dari udang itu sendiri. Wah sayang sekali ya. Untungnya Naqib nggak
alergi seafood sih.
- Ekonomi.
Sebagaimana orang yang sakit ya harus ke dokter kan,
apalagi kalau penyakitnya kambuh, kalau tidak segera ditangani akan menimbulkan
masalah serius. Walaupun hanya penyakit kulit misal, kalau rutin ke dokter,
biaya berobatnya lumayan banget. Belum biaya perjalanan, biaya obat dll yang
seharusnya tidak kita keluarkan untuk berobat jadi ada anggaran tersendiri.
Jadi alergi ini tidak bisa dianggap sepele yah.
- Psikologi
Misalnya Naqib nih, pada kakinya timbul eksim,
otomatis kan dia jadi minder, bahkan saudara sendiri kadang suka nyeletuk, “Ya
ampun ganteng-ganteng kakinya korengan” sebenernya si sodara ini kan becanda
yah, tapi bagi Naqib itu suatu perkataan yang menyakitkan banget, ini pengaruh
ke psikologinya loh, jadi dia kadang suka minder kalau nggak pakai celana
panjang nggak mau pergi
Dari pemaparan
Prof Budi tadi saya jadi sedikit paham, mungkin Naqib timbul alergi karena saya
ada pantang makan-makanan tertentu selama hamil, atau mungkin karena saya punya
riwayat asma, semua ini masih dugaan sih, karena saya belum mengecek secara
pasti apa penyebab alergi yang ditimbulkan pada Naqib. Nah sekarang bunda-bunda
dirumah bisa semakin mengenali nih, kenapa anak punya riwayat alergi, karena
telah hadir Allergy Risk Screener yang
dipersembahkan oleh Nutriclub, tinggal isi keluhan yang dirasakan saja, setelah
hasilnya keluar, lalu bisa dibawa pada dokter spesialis anak untuk ditangani
lebih lanjut.
Post a Comment
Terimakasih sudah meluangkan waktu untuk membaca catatan saya, semoga bermanfaat ya ^^
Mohon komennya jangan pakai link hidup, :)