Anu, nggak maksud
nulis yang aneh-aneh kayak gini, tapi sebetulnya manusia pada umumnya perlu
tahu bahwa selingkuh itu bukan hanya tabiat laki-laki saja, perempuan pun bisa
melakukan hal laknat ini, karena kesempatan pun bisa datang pada siapa saja
tidak mengerucut pada gender tertentu. Lalu, jika kalian merasa laki-laki itu
berselingkuh, apakah lawan selingkuhannya itu jin? Setan? Benda mati? :D, sudah
pasti lawan jenis kan, ya bisa aja sih di jaman yang sudah edan banget ini
lawan selingkuhan bisa aja sejenis –naudzubillah min dzalik-, jadi jika memang
benar adanya lawan jenis, berarti yang selingkuh perempuan kan? itu artinya
apa? Perempuan juga bisa selingkuh.
Sebelum perdebatan
semakin panjang dan lama, sebenarnya ini bukan pengalaman gue, gue hanya ingin
ngerangkum banyak hal, kenapa pada akhirnya perempuan juga bisa selingkuh,
padahal perempuan itu dikenal sebagai mahluk yang paling nggak suka selingkuh,
kebanyakan dari kaum ini lebih memilih setia walaupun disakiti berulang kali.
Karena kasus perselingkuhan nyata sekali kelihatan di depan mata pernah gue lihat,
entah itu tetangga, keluarga, teman atau apalah, gue jadi semacam punya
pengalaman tersendiri dalam hal ini. Yang jelas ini aib dan nggak mungkin gue
menceritakan sedetail mungkin siapa-siapa aja orang-orang tersebut.
Mudah-mudahan kita bisa mengambil ibrah dari apa yang gue tulis ini.. dan
jangan sekali-kali kepikiran buat selingkuh ya gaes!
- Kata suami gue,
karena laki-laki nggak punya power dalam keluarga’
Jelas ya, kata pak
ustad, laki-laki itu adalah pemimpin bagi keluarga. Kalau laki-laki sudah nggak
punya power alias takut banget ama istrinya, ya udah bukan perempuan yang
ditindas tapi laki-laki tersebutlah yang ditindas sang istri. Jika istri sudah
lebih dominan dalam keluarga, artinya laki-laki seperti tidak ada harganya lagi
di depan istri. Karena fitrahnya perempuan suka sama laki-laki yang tegas, tapi
mengayomi. Bukan hanya sekedar ngasih duit tapi terlihat bingung bagaimana
caranya mengatur keluarga. Nah laki-laki semacam ini bisa saja ditinggalkan
oleh istrinya, karena si istri ingin mencari pasangan yang lebih bisa mengayomi
dirinya.
- Kata mertua gue,
karena laki-laki nggak punya ‘Hati’
Lo tau nggak apa
yang dimaksud dengan hati? Ini tuh singkatan dan agak tabu gue nyebutinnya.
Jadi Hati sendiri adalah singkatan dari, Harta dan (maaf) Titit. Ini nggak
bermaksud jorok loh ya, tapi memang itulah yang mertua gue bilang.
“Laki-laki kalau
nggak punya harta, perempuan bakalan nggak peduli, karena fitrah lainnya
perempuan ditakdirkan suka dengan uang. Jadi lu bayangin aja kalau laki-laki
nggak bisa cari duit itu gimana si perempuan, dia nggak bisa dandan, beli pulsa
bla..bla..bla?” walaupun sebenernya rada nggak setuju dengan pendapat mertua
gue, karena banyak juga perempuan yang sabar ketika memang kesulitan ekonomi.
Tapi nggak dipungkiri, banyak juga yang kayak gini dan ini banyak terjadi di
sekitar kita, ketika suami sudah tidak bisa lagi cari nafkah, banyak
istri-istri pergi meninggalkan dan mencari laki-laki lain yang lebih bisa
mencukupi kehidupannya. Apalagi kalau bukan memuaskan nafsu duniawi.
Nah, lain halnya
dengan ti***, perempuan pun mempunyai hasrat dan nafsu sama seperti laki-laki,
apa jadinya jika laki-laki nggak bisa lagi melayani istrinya memenuhi nafkah
batin (misalnya laki-laki tersebut berpenyakit, impoten misalnya), istri-istri
yang tidak setia sudah tentu akan mencari suami lain yang bisa memenuhi nafkah
batinnya tersebut. Ini nggak bisa dipungkiri loh ya, banyak perempuan yang
seperti ini, walaupun banyak pula istri-istri yang setia ketika suaminya
berpenyakit.
- Kata psikolog karena
faktor balas dendam
Ga ada orang yang
sabar itu beneran terlihat baik-baik aja, sebenernya dibalik diam dan marah dan
senyuman dia menyimpan amarah yang meletup-meletup tapi bagi orang sabar,
meluapkan amarah itu kayak nggak kelihatan dewasa, jadi kebanyakan dari mereka
ditahan aja kayak kentut. Hanya Nabi Muhammad aja gue rasa yang sabarnya nggak
main-main, lah kita bukan Nabi kan, pasti sebagai manusia biasa istilah ‘sabar
ada batasnya’ itu beneran bukan istilah lagi. Itu tuh kalau sudah nggak
tertahankan lagi bisa meledak kayak gunung es. Makannya kenapa kita sering
banget denger, ‘Hati-hati dengan marahnya orang sabar’
Bisa saja
perempuan selingkuh itu awalnya adalah perempuan baik-baik saja, tapi karena
suaminya terlalu sering menyakiti dengan keseringan selingkuh, lama-lama
kesabaran itu tidak tertahankan lagi, bagai gunung es suatu saat si istri akan
membalasnya dengan selingkuh juga. Walaupun.. walaupun yah, bisa saja si istri
sebenernya nggak suka sama yang diselingkuhi, tapi karena ingin balas dendam
mau cinta apa nggak tetap saja terjadi yang penting dendamnya terbalaskan.
Ngeri yah.. Jangan sampai kita kayak gitu, naudzubillah min dzalik.
- Kalau kata gue sih, ketika
si suami nggak bisa memberikan perhatian lebih
Fitrahnya
perempuan, mereka ingin sekali diperhatikan dengan ekstra oleh suaminya,
ditanya, dibelai, dipeluk dll. Tapi kebanyakan kaum pria memang terkenal cuek
ya, ini tidak bisa dipungkiri. Dari banyaknya obrolan dengan temen-temen gue
yang cowo, sebenernya laki-laki itu cara mengungkapkan perasaannya beda dengan
perempuan, kalau perempuan kan kepinginnya diungkapin gitu ya, nah kebanyakan
laki-laki lebih seneng mengungkapkan perasaannya dengan bentuk yang tak kasat
mata misalnya bekerja, bantuin istri dirumah, beliin makanan kesukaan, tapi
bagi istri-istri yang mandiri ungkapan perasaan itu seolah kurang nampol :D,
mereka lebih ingin perasaan itu ditunjukkan dengan perhatian, bukan hal-hal
yang sifatnya tidak terungkap. Akibat dari ‘miss’ ini banyak perempuan yang
akhirnya merasa suami tidak sayang dengan dirinya dan lebih memilih mencari
kesenangan diluar yang dimana laki-laki idamannya adalah mereka yang lebih peka
dalam hal perasaan.
- Ada lagi yang bilang
karena omongan orang, faktor lingkungan, atau faktor keluarga
Gue pernah denger
ceramah ustad kurang lebih begini, orangtua yang selingkuh, dosanya nanti akan
ditanggung oleh anaknya (semacam balasan dari Allah), jadi kalau ibunya
selingkuh, bisa jadi anaknya juga akan diselingkuhi, loh kok serem banget ya
heuheu.. tapi kok gue kayak ngeliat fakta ini semacam benar adanya, banyak
terjadi di lingkungan gue ketika orangtuanya selingkuh, cerai atau semacamnya,
anaknya pun demikian, mengikuti tabiat orangtuanya, kan horror.
Ada pula karena
faktor lingkungan, jadi si perempuan ini bisa saja wanita baik-baik. Ketika lingkungannya
mendukung dia akan melakukan hal tersebut. Intinya sih karena perempuan kurang
bersyukur, ngeliat lingkungan kaya dia semacam nggak terima dan menyalahkan
suaminya, istri yang nggak sabar kemudian selingkuh, Yah semacam itulah.
Kalau faktor
keluarga mungkin karena keluarganya lebih sering menjelek-jelekkan suaminya
jadi istri semacam merasa tidak beruntung memiliki suami yang demikian,
akhirnya terjadilah perselingkuhan, semacam kepancing omongan orang :D
Btw ini bukan
kisah sinteron ya, tapi yang namanya sinetron pasti akan mengambil cerita dari
kehidupan sehari-hari kan, dan beneran diatas sering banget gue denger, jadi
bukan cerita fiktif yang gue karang-karang sendiri.
Tapi apapun itu,
perselingkuhan itu nggak bisa gue anggap benar walaupun sekalipun korbannya
adalah perempuan yang teraniyaya. Perselingkuhan tetap hal yang menjurus pada
zina, kesenangan duniawi dan tentunya tidak akan diridhoi oleh Allah. Kalaupun
memang merasa terancam, tidak sayang lagi atau tersakiti lebih baik pisahlah
dengan cara yang baik-baik, walaupun cerai juga adalah hal yang paling dibenci
Allah. Semoga rumah tangga kita pun dijauhkan dari hal yang demikian dan kita
semua dalam lindungan Allah dari hal-hal yang diharamkanNya. Aamiin.
emm, jadi setiap perempuan dan wanita membutuhkan perhatian khusus dan cara khusus memperlakukan pasangannya. walau cuek minimal mengatakan good night honey ketika tidur, sudah merupakan perhatian yang lebih
ReplyDeleteBener bgt dah hal itu terjadi jika Allaah mengizinkan. Tipis iman seseorang bsa tercermin dr mudahny godaan.. Jujur sya aj gk percaya adanya persahabatan antara pria dgn wanita yg sdh lama terjalin. Sya merasa hnya sbg sahabat ny sj tdk lebih.. kami sdh Sama2 berkeluarga. Istrinya terlalu sibuk.. suami sya pun sibuk. Tpi sya bru tau klo dirinya mencintai sya dlm diamny.. selalu mengikuti kwn2 sya yg sering komen FB sya di add ny..
ReplyDeleteAgak shock jg tau perasaanny.. sya blokir smw akses chat ny.. Krn sebandel2ny sya.. sya sedih melihat kejadian perselingkuhan kakak pertama sya belasan thun sabaaaar menanti anakny dewasa dan mandiri. Saat anakny sdh bekerja bru mengikuti keinginan anakny untk pisah sj dgn bpkny yg tdk berubah dr dlu..
Dan skrg kakak pertama sya bahagia..