Wednesday, 19 August 2020

Hati-Hati Perempuan Juga Bisa Selingkuh




Anu, nggak maksud nulis yang aneh-aneh kayak gini, tapi sebetulnya manusia pada umumnya perlu tahu bahwa selingkuh itu bukan hanya tabiat laki-laki saja, perempuan pun bisa melakukan hal laknat ini, karena kesempatan pun bisa datang pada siapa saja tidak mengerucut pada gender tertentu. Lalu, jika kalian merasa laki-laki itu berselingkuh, apakah lawan selingkuhannya itu jin? Setan? Benda mati? :D, sudah pasti lawan jenis kan, ya bisa aja sih di jaman yang sudah edan banget ini lawan selingkuhan bisa aja sejenis –naudzubillah min dzalik-, jadi jika memang benar adanya lawan jenis, berarti yang selingkuh perempuan kan? itu artinya apa? Perempuan juga bisa selingkuh.


Sebelum perdebatan semakin panjang dan lama, sebenarnya ini bukan pengalaman gue, gue hanya ingin ngerangkum banyak hal, kenapa pada akhirnya perempuan juga bisa selingkuh, padahal perempuan itu dikenal sebagai mahluk yang paling nggak suka selingkuh, kebanyakan dari kaum ini lebih memilih setia walaupun disakiti berulang kali. Karena kasus perselingkuhan nyata sekali kelihatan di depan mata pernah gue lihat, entah itu tetangga, keluarga, teman atau apalah, gue jadi semacam punya pengalaman tersendiri dalam hal ini. Yang jelas ini aib dan nggak mungkin gue menceritakan sedetail mungkin siapa-siapa aja orang-orang tersebut. Mudah-mudahan kita bisa mengambil ibrah dari apa yang gue tulis ini.. dan jangan sekali-kali kepikiran buat selingkuh ya gaes!

  1. Kata suami gue, karena laki-laki nggak punya power dalam keluarga’
Jelas ya, kata pak ustad, laki-laki itu adalah pemimpin bagi keluarga. Kalau laki-laki sudah nggak punya power alias takut banget ama istrinya, ya udah bukan perempuan yang ditindas tapi laki-laki tersebutlah yang ditindas sang istri. Jika istri sudah lebih dominan dalam keluarga, artinya laki-laki seperti tidak ada harganya lagi di depan istri. Karena fitrahnya perempuan suka sama laki-laki yang tegas, tapi mengayomi. Bukan hanya sekedar ngasih duit tapi terlihat bingung bagaimana caranya mengatur keluarga. Nah laki-laki semacam ini bisa saja ditinggalkan oleh istrinya, karena si istri ingin mencari pasangan yang lebih bisa mengayomi dirinya.

  1. Kata mertua gue, karena laki-laki nggak punya ‘Hati’
Lo tau nggak apa yang dimaksud dengan hati? Ini tuh singkatan dan agak tabu gue nyebutinnya. Jadi Hati sendiri adalah singkatan dari, Harta dan (maaf) Titit. Ini nggak bermaksud jorok loh ya, tapi memang itulah yang mertua gue bilang.
“Laki-laki kalau nggak punya harta, perempuan bakalan nggak peduli, karena fitrah lainnya perempuan ditakdirkan suka dengan uang. Jadi lu bayangin aja kalau laki-laki nggak bisa cari duit itu gimana si perempuan, dia nggak bisa dandan, beli pulsa bla..bla..bla?” walaupun sebenernya rada nggak setuju dengan pendapat mertua gue, karena banyak juga perempuan yang sabar ketika memang kesulitan ekonomi. Tapi nggak dipungkiri, banyak juga yang kayak gini dan ini banyak terjadi di sekitar kita, ketika suami sudah tidak bisa lagi cari nafkah, banyak istri-istri pergi meninggalkan dan mencari laki-laki lain yang lebih bisa mencukupi kehidupannya. Apalagi kalau bukan memuaskan nafsu duniawi.
Nah, lain halnya dengan ti***, perempuan pun mempunyai hasrat dan nafsu sama seperti laki-laki, apa jadinya jika laki-laki nggak bisa lagi melayani istrinya memenuhi nafkah batin (misalnya laki-laki tersebut berpenyakit, impoten misalnya), istri-istri yang tidak setia sudah tentu akan mencari suami lain yang bisa memenuhi nafkah batinnya tersebut. Ini nggak bisa dipungkiri loh ya, banyak perempuan yang seperti ini, walaupun banyak pula istri-istri yang setia ketika suaminya berpenyakit.

  1. Kata psikolog karena faktor balas dendam
Ga ada orang yang sabar itu beneran terlihat baik-baik aja, sebenernya dibalik diam dan marah dan senyuman dia menyimpan amarah yang meletup-meletup tapi bagi orang sabar, meluapkan amarah itu kayak nggak kelihatan dewasa, jadi kebanyakan dari mereka ditahan aja kayak kentut. Hanya Nabi Muhammad aja gue rasa yang sabarnya nggak main-main, lah kita bukan Nabi kan, pasti sebagai manusia biasa istilah ‘sabar ada batasnya’ itu beneran bukan istilah lagi. Itu tuh kalau sudah nggak tertahankan lagi bisa meledak kayak gunung es. Makannya kenapa kita sering banget denger, ‘Hati-hati dengan marahnya orang sabar’
Bisa saja perempuan selingkuh itu awalnya adalah perempuan baik-baik saja, tapi karena suaminya terlalu sering menyakiti dengan keseringan selingkuh, lama-lama kesabaran itu tidak tertahankan lagi, bagai gunung es suatu saat si istri akan membalasnya dengan selingkuh juga. Walaupun.. walaupun yah, bisa saja si istri sebenernya nggak suka sama yang diselingkuhi, tapi karena ingin balas dendam mau cinta apa nggak tetap saja terjadi yang penting dendamnya terbalaskan. Ngeri yah.. Jangan sampai kita kayak gitu, naudzubillah min dzalik.

  1. Kalau kata gue sih, ketika si suami nggak bisa memberikan perhatian lebih
Fitrahnya perempuan, mereka ingin sekali diperhatikan dengan ekstra oleh suaminya, ditanya, dibelai, dipeluk dll. Tapi kebanyakan kaum pria memang terkenal cuek ya, ini tidak bisa dipungkiri. Dari banyaknya obrolan dengan temen-temen gue yang cowo, sebenernya laki-laki itu cara mengungkapkan perasaannya beda dengan perempuan, kalau perempuan kan kepinginnya diungkapin gitu ya, nah kebanyakan laki-laki lebih seneng mengungkapkan perasaannya dengan bentuk yang tak kasat mata misalnya bekerja, bantuin istri dirumah, beliin makanan kesukaan, tapi bagi istri-istri yang mandiri ungkapan perasaan itu seolah kurang nampol :D, mereka lebih ingin perasaan itu ditunjukkan dengan perhatian, bukan hal-hal yang sifatnya tidak terungkap. Akibat dari ‘miss’ ini banyak perempuan yang akhirnya merasa suami tidak sayang dengan dirinya dan lebih memilih mencari kesenangan diluar yang dimana laki-laki idamannya adalah mereka yang lebih peka dalam hal perasaan.

  1. Ada lagi yang bilang karena omongan orang, faktor lingkungan, atau faktor keluarga
Gue pernah denger ceramah ustad kurang lebih begini, orangtua yang selingkuh, dosanya nanti akan ditanggung oleh anaknya (semacam balasan dari Allah), jadi kalau ibunya selingkuh, bisa jadi anaknya juga akan diselingkuhi, loh kok serem banget ya heuheu.. tapi kok gue kayak ngeliat fakta ini semacam benar adanya, banyak terjadi di lingkungan gue ketika orangtuanya selingkuh, cerai atau semacamnya, anaknya pun demikian, mengikuti tabiat orangtuanya, kan horror.
Ada pula karena faktor lingkungan, jadi si perempuan ini bisa saja wanita baik-baik. Ketika lingkungannya mendukung dia akan melakukan hal tersebut. Intinya sih karena perempuan kurang bersyukur, ngeliat lingkungan kaya dia semacam nggak terima dan menyalahkan suaminya, istri yang nggak sabar kemudian selingkuh, Yah semacam itulah.
Kalau faktor keluarga mungkin karena keluarganya lebih sering menjelek-jelekkan suaminya jadi istri semacam merasa tidak beruntung memiliki suami yang demikian, akhirnya terjadilah perselingkuhan, semacam kepancing omongan orang :D
Btw ini bukan kisah sinteron ya, tapi yang namanya sinetron pasti akan mengambil cerita dari kehidupan sehari-hari kan, dan beneran diatas sering banget gue denger, jadi bukan cerita fiktif yang gue karang-karang sendiri.
Tapi apapun itu, perselingkuhan itu nggak bisa gue anggap benar walaupun sekalipun korbannya adalah perempuan yang teraniyaya. Perselingkuhan tetap hal yang menjurus pada zina, kesenangan duniawi dan tentunya tidak akan diridhoi oleh Allah. Kalaupun memang merasa terancam, tidak sayang lagi atau tersakiti lebih baik pisahlah dengan cara yang baik-baik, walaupun cerai juga adalah hal yang paling dibenci Allah. Semoga rumah tangga kita pun dijauhkan dari hal yang demikian dan kita semua dalam lindungan Allah dari hal-hal yang diharamkanNya. Aamiin.










2 comments :

  1. emm, jadi setiap perempuan dan wanita membutuhkan perhatian khusus dan cara khusus memperlakukan pasangannya. walau cuek minimal mengatakan good night honey ketika tidur, sudah merupakan perhatian yang lebih

    ReplyDelete
  2. Bener bgt dah hal itu terjadi jika Allaah mengizinkan. Tipis iman seseorang bsa tercermin dr mudahny godaan.. Jujur sya aj gk percaya adanya persahabatan antara pria dgn wanita yg sdh lama terjalin. Sya merasa hnya sbg sahabat ny sj tdk lebih.. kami sdh Sama2 berkeluarga. Istrinya terlalu sibuk.. suami sya pun sibuk. Tpi sya bru tau klo dirinya mencintai sya dlm diamny.. selalu mengikuti kwn2 sya yg sering komen FB sya di add ny..
    Agak shock jg tau perasaanny.. sya blokir smw akses chat ny.. Krn sebandel2ny sya.. sya sedih melihat kejadian perselingkuhan kakak pertama sya belasan thun sabaaaar menanti anakny dewasa dan mandiri. Saat anakny sdh bekerja bru mengikuti keinginan anakny untk pisah sj dgn bpkny yg tdk berubah dr dlu..
    Dan skrg kakak pertama sya bahagia..

    ReplyDelete

Terimakasih sudah meluangkan waktu untuk membaca catatan saya, semoga bermanfaat ya ^^
Mohon komennya jangan pakai link hidup, :)