Tantangan terbesar orangtua saat pandemi ini adalah menerapkan pola gizi seimbang pada anak. Nggak dipungkiri ya, terlalu lama dirumah aja bikin anak-anak jenuh banget, anak jadi lebih senang bermalas-malasan, sering bermain handphone, menonton TV hal ini ternyata mempengaruhi pola makannya. Tapi syukurnya anak saya nggak terpengaruh sama pola makannya, dia tetap disiplin dan Alhamdulillah dia jadi tambah gemuk dan nggak gampang sakit selama hampir 8 bulan kita dirumah aja. Saya sih berfikir, mungkin kalau disekolah dia terpapar dengan temannya yang flu, batuk, dll jadi gampang tertular virus. Sedangkan ketika dirumah aja hanya udara rumah yang terhirup jadi paru-parunya lebih sehat. Yang saya ingat, Naqib sakit terakhir sebelum pandemi, setelahnya tidak pernah sakit sama sekali.
Walaupun begitu
saya nggak boleh lengah, orangtua jenuh aja jadi gampang badmood apalagi
anak-anak. Ternyata, psikolog Putu P.D Andani, M.Psi bilang kalau pengelolaan
emosi antara orangtua dan anak itu berbeda banget. Kalau orangtua stress,
mungkin bisa berdamai dengan diri sendiri, nah sedangkan bagi anak-anak stress
yang tidak dikelola dengan baik bisa memicu depresi dan menurunkan nafsu makan
pada anak. Hal ini dapat berpengaruh pada penyerapan nutrisi. Padahal anak harus
makan dengan gizi seimbang dengan kondisi emosi yang baik untuk membantu tumbuh
kembangnya. Tugas kita nih para ibu yang harus bertanggung jawab dalam
menyiapkan semuanya. Beruntung, tanggal 30 September 2020 saya dan teman-teman
Danone Blogger Academy juga teman-teman media mengikuti Bicara Gizi membahas
tentang, “Biasakan anak terapkan gizi
seimbang selama dirumah saja” yang menghadirkan 3 narasumber yaitu :
-
dr. Juwalita
Surapsari, M. Gizi, Sp. Gk
-
Putu P.D Andani,
M.Psi
-
Soraya Larasati
Diskusi ini sangat
interaktif banget, bertabur hadiah dan kuis, sayang banget saya ketiduran di
akhir sesi. Tapi syukurnya diskusi interaktif tersebut bisa saya ikuti dengan
baik, ada banyak ilmu-ilmu yang nggak saya ketahui akhirnya saya dapatkan
disini. Pasti penasaran ya apa aja yang dibahas, nih saya rangkum ya kurang
lebihnya ..
Penuhi gizi seimbang dari rumah
Dalam diskusi
singkatnya dr. Juwalita Surapsari, M.Gizi, Sp.GK memberikan nasihat untuk para
ibu agar memberikan variasi makanan untuk anak dirumah, misalnya olahan protein
nabati dari kacang-kacangan seperti olahan soya yang bisa dijadikan alternatif
makanan dalam menu gizi seimbang. Tak ketinggalan, dr. Lita juga memberikan pedoman
gizi seimbang pada masa pandemi covid-19 ini diantaranya :
-
Keanekaragaman pangan
Dalam satu kali makan, isi piring anak (isi piringku)
harus sesuai dengan standar gizi seimbang, dan makanan harus bervariasi misal
ada sayuran, buah-buahan, lauk-pauk, dan makanan pokok. Selain itu harus
dibatasi konsumsi gula, garam dan minyak. Yang terpenting, padukan protein
hewani dan protein nabati dengan nutrisi untuk anak berbasis soya yang
terfortifikasi
-
Aktifitas fisik
Walaupun dirumah aja, jangan terlalu sering liat hp,
lakukan aktifitas fisik di luar rumah, (di halaman) bermain bola, menyiram
tanaman, dan aktifitas seru lainnya yang dapat dilakukan bersama, yang
terpenting jangan mager.
-
Perilaku hidup bersih
Di masa pandemi, sudah tau kan kalau memakai masker,
membiasakan untuk mencuci tangan sebelum makan, setelah bepergian dan saat
memegang benda kotor. Sering menggunting kuku, mandi dan kebiasaan bersih
lainnya adalah hal yang sangat diwajibkan?
-
Mencapai BB normal untuk mencegah masalah gizi,
Karena anak yang mempunyai masalah gizi berpengaruh
pada tumbuh kembangnya. Makannya mengetahui mengenali depresi pada anak itu
penting agar tidak terpengaruh pada pola makan anak.
Artis cantik
Soraya Larasati tak ketinggalan membagikan tips pentingnya, bagaimana mengelola
emosi saat pandemi. Selain menerapkan gaya hidup sehat, ia membiarkan anaknya untuk
bermain di halaman rumah selama beberapa menit sebagai pelampiasan emosi dan
penghilang rasa jenuh. Saat memasak pun menjadi momen yang paling menyenangkan,
karena ia melibatkan anak-anak dalam acara masak memasak, seperti mengenalkan
bentuk, mengenalkan warna, memotong, mengolah makanan dll. Soraya juga
mengenalkan anak dengan sumber nutrisi yang belum pernah ia coba. Biasanya ia
melengkapi nutrisi untuk anak berbasis soya. Karena Soraya tau manfaat protein
nabati sama baiknya seperti manfaat protein hewani
Yang pasti,
kondisi psikis orangtua dan anak akan saling berkaitan. Bagaimanapun juga
stress berkepanjangan akan mempengaruhi perilaku makan anak dirumah. Melibatkan
anak dalam acara memasak makanan untuk keluarga akan melatih perkembangan
kemampuan kognitif, fisik, sosial dan emosional anak. Rasa percaya diri,
mandiri dan kreatif tanpa disadari akan tumbuh dalam diri anak jika orangtua
pandai mengolahnya selama pandemi ini. Semangat ya untuk kita semua J
Selama dirumah aja bapak n emakny juga ikut gemuk :(
ReplyDeleteGmn ngatur gizi anaknya ya ehehe
Memang membiasakan hidup sehat ke anak itu susah-susah gampang. Kadang nurut banget kadang keras kepalanya bikin bundanya kalah. Ya namanya anak kecil nggak bisa dipaksa, otomatis haris muter akal cari cara biar si kecil bisa nurut sama kita. Inisiatif ini itu demi mereka mau menerapkan pola hidup bersih seperti apa yang kita mau. Kalo udah berhasil bujuk leganya nggak bisa diungkapkan.
ReplyDelete