Ini pertanyaan yang sering banget ditanyain ke saya, “Kok ikutan kerja, emang duit dari suami kurang” padahal tau nggak sebelumnya dia nanya apa? “Lulusan S1 dirumah aja?” eh maksud lu tuh gua kudu ngapain sih sebenernya, coba tolong jelaskan Verguso. Jadi emang ya, perempuan yang sekolah tinggi, dirumah aja salah, kerja juga salah, kalian mau tau salahnya dimana? Pasti sudah banyak yang tau, nah buat yang nggak tau sini merapat. Jadi, kalau lulusan perguruan tinggi apalagi Sarjana itu pasti bakalan ditanyain setelah lulus sama orang-orang, “Eh mbak yu, sudah sarjana ya? Sudah kerja belum?” nah kalau belum pasti ditanyain dah tu merepeeet.. males juga repetannya itu dijabarin. Terus akan jadi masalah bagi orang-orang misalnya dia sudah menikah, “Mbakyu kok ikutan kerja, emang duit dari suami kurang?”,
misalnya dia sudah punya
anak, “Kok mamanya kerja sih, anaknya ama siapa? Nggak diasuh sendiri, titipin
orangtua? Ya ampun kasian banget orangtuanya dititipin anak, yang seharusnya
sudah menikmati masa tua, masak masih ngasuh anak, harusnya itu kamu yang
ngasuh orangtua” dah panjang tuh ya repetannya, saya rasa pasti banyak nih
embak-embak diluar sana yang dapat pertanyaan kayak gini, ya kan..ya kan..?
Nah itu pertanyaan buat
embak-embak yang bekerja diluar, trus misalnya dia sudah menikah, dan berhenti
bekerja, dan full time dirumah aja mengurus rumah, anak dan suami ada lagi nih
pertanyaannya, “Loh mbak, kuliah tinggi-tinggi kok dirumah aja? Apa nggak
sayang ijazahnya?” serba salah kan lu jadi perempuan, bahkan temen saya aja ada
yang merutuki nasibnya, “Kenapa sih gue jadi perempuan, yang kesempatannya
nggak setara dengan laki-laki” emang kadang mulut-mulut orang itu bikin kita
jadi nggak bersyukur sama hidup.
Sini saya kasih tau,
emang kita hidup di dunia ini yah nggak akan bisa menghindari mulut-mulut dari
orang-orang seperti itu, karena menurut Al-Qur’an pun orang-orang demikian
nggak akan pernah punah seperti layaknya dinosaurus, dalam Al-Qur’an
orang-orang julid bisa disamakan dengan orang-orang yang suka berghibah, tapi
ada makna lain dari kata julid itu sendiri, dalam KBBI julid diartikan orang
yang iri, dengki dan suka ikut campur urusan orang lain. Tapi perasaan iri,
dengki dll itu bisa berubah haluan kalau si orang ini bertemu dengan orang yang
sekufu membenci sumber, maka akan jadilah itu ghibah, “Eh si A kan cuma kerja
dirumah, kesian bener romannya, mana sarjana”, atau “Si A kerja ya, anaknya
emaknya yang ngurus tau nggak, kan kesian bener harusnya udah santai-santai eh
ini malah kesialan ngurus cucu” orang-orang semacam itu nggak akan pernah bisa
kita hindari loh bun, semakin diladenin semakin jadi semangatnya buat
menggunjing kita, kalo saya digituin, saya sih diem aja. Ntar juga dibales sama
Allah, begitu prinsip saya, walaupun pada akhirnya nangis gerung-gerung dipojokan
karena nggak terima wakaka..
Dalam Al-Quran dijelaskan
: Artinya: Hai orang-orang yang beriman, jauhilah
kebanyakan berprasangka (kecurigaan), karena sebagian dari berprasangka itu
dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan
satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging
saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan
bertakwalah kepada Allah Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha
Penyayang.
Loh ya, dia makan bangkai
kita loh, sudahlah jijik toh, yang penting kita nggak makan bangkainya
dia.
Jadi apa yang harus saya lakukan? |
Kamu harus
bisa menjawab pertanyaan orang itu hehe.. penjelasan panjangnya seperti ini. Jadi, nggak
selamanya perempuan yang bekerja itu, duit suaminya kurang. Ada yang namanya
passion, dan itu nggak bisa disamain dengan bekerja yang sekedar mengharap
gaji. Kan kalau orang bekerja di kantor, dia memang diniatkan untuk mencari
uang. Tapi kalau bekerja dari rumah belum tentu dia mengharapkan gaji,
baginya gaji itu bonus, sedangkan bisa menjalankan passion itu privilege Contoh nih,
ada ibu-ibu yang hobbynya bikin kue mulu, tiada hari tanpa bikin kue,
daripada passionnya sia-sia bagaimana kalau karyanya dijual. Kamu tau nggak
sih hobby apa yang menyenangkan? Yaitu hobby yang menghasilkan. Karena apa?
Kalau ada yang beli usahanya, berarti orang suka dengan apa yang dia kerjakan,
tandanya hobbynya bermanfaat. Tanda orang suka atau tidak itulah yang menjadi
acuannya dalam berkarya, biasanya kalau ada yang suka dengan usahanya, dia
akan meningkatkan skill dengan ikutan banyak pelatihan agar semakin mahir dan
lihai, orang tersebut akan mencapai kepuasan jika yang beli puas dengan
karyanya dan suka banget, sukanya bukan sekedar nyenengin orang ya, tapi
sukanya beneran dari hati. Orang yang suka dengan karyanya akan membuat dia
ketagihan melakukan karya berulang-ulang, makannya kenapa ada suami yang
kerja, terus istrinya sibuk melakukan hal lain yang menghasilkan uang,
ketahuilah dia sedang ketagihan membuat orang lain puas. Dan kepuasan yang
lain akan semakin menjadi-jadi jika dia bisa membantu keluarga misalnya, jika
si pak suami sedang kesulitan ekonomi. –- Ya sama nih
kayak saya, saya hobbynya nulis, apa saja pengen ditulis, kadang mikir, orang
suka nggak sih sama tulisan saya? Untuk mengujinya ya saya menjual tulisan
saya, kalau banyak yang baca berarti memang tulisan saya bagus, apalagi kalau
ada yang merasa tulisan saya bermanfaat untuk mereka, itu tuh lebih dari
sekedar uang bagi saya, beneran ketagihan bikinnya, “Ya kalau gitu tulisannya
gratisin aja, kalau emang pingin memberi manfaat pada orang lain”, nggak gitu
juga ya Julaeha, memangnya mengerjakan ini semua nggak butuh waktu dan
tenaga, begadang, nyiapin cemilan. Bla..bla..bla.. bagi saya gaji itu reward
atas semua jerih payah yang telah saya lakukan. Ada tulisan saya yang
digratiskan untuk dibaca, seperti yang saya tulis di blog ini, ini gratis loh
saya nggak pasang adsense :p, ada pula yang memang saya jual seperti review
barang, atau orang titip link. Ya masak sih saya terima gitu aja, ntar yang
kaya makin kaya (karena iklannya abadi di blog saya), yang nulis kelelahan
nggak dapat apa-apa. Ada lagi nih,
jadi nggak semua perempuan bekerja itu duitnya balik lagi ke diri sendiri,
jangan lupa jika dia masih punya orangtua, adik-adik yang masih
kuliah/sekolah dan hanya dia yang diharap-harapkan, perempuan itu nggak
mungkin minta melulu ke suami yang notabene duitnya buat kebutuhan
sehari-hari, maka jalan satu-satunya bagi si perempuan adalah bekerja. Makannya,
kita nggak pernah tau kan dapur orang bagaimana, jadi sekali lagi nggak
selamanya perempuan bekerja duit suaminya kurang ya Julaeha.. Ada pula
perempuan yang emang sukanya kerja, energinya banyak, walaupun duitnya sudah
banyak dia akan merasa bete kalau nggak kerja, daripada stress mending dia mengeluarkan
energi yang berlebih itu, jadi ya perempuan satu dengan yang lainnya memang
nggak bisa disamain. Trus kalau orang tanya, jawaban
singkatnya gimana? Coba suruh
baca tulisan ini wakaka.. ya udah diemin aja, seperti yang saya bilang tadi,
manusia sejenis itu nggak akan bisa punah, mati satu eh ketemu lagi yang
lain, yang lain mati ada lagi. Udahlah,
diemin aja, kalau ada yang tanya, ya bilang aja.. “Duit suami emang nggak
kurang, tapi masak hidup saya nggak bermanfaat buat orang lain, duit saya
lebih kan saya bisa infaq, sedekah dll.. termasuk kalau anda mau pinjem duit
karena kurang, boleh saya infaqin” eh ya Allah nggak mungkin sih ya ngomong
gitu, ya udahlah diemin aja. Nanti juga akan datang masanya orang-orang yang
suka julidin kita akan diem karena cape, ya nggak? |
semangat berkarya terus ya mbaaa..berkarya juga sama dengan healing, dan menggunakan waktu sebaik-baiknya dan mengurangi julid ke orang hehe
ReplyDeleteBener banget, Mbak. Lulusan S1 di rumah aja salah, tapi pas kerja juga salah karena sudah ada dari suami. Serba salah kalau dengerinn omongan orang.
ReplyDeletePas aku mutusin resign, banyak sih kolega kantor yg awalnya nanya, dapet tawaran di bank mana? Krn mereka pikir aku kluar dari HSBC Krn dapat offer baru dari bank lain. Pas mereka tahu aku memang kepengin resign dan santai di rumah pada kaget :D. Bbrp ada sih yg mastiin, "ga nyesel?" "Yakin lu kiat di rumah aja?"
ReplyDeleteTapi Krn aku tahu mereka ga ada maksud julid, jadi aku msh ngejawab baik2 :). Untungnya ga ada sih yg nanya julid gitu. Kalo ada, aku pastiin di aku block dari segala macam kontakku man hahahaha.