Berbicara tentang alergi, jadi ingat waktu melahirkan Nawa setahun yang lalu. Sehari setelah dilahirkan, pipi Nawa merah-merah, lalu dokter memarahi saya, “Bu, minum susu ya?”
“Iya dok, memangnya kenapa?”
“Ini pipi anaknya ruam-ruam, coba di
stop dulu susunya”, kemudian saya berfikir, apakah ada pengaruhnya ibu yang
meminum susu sapi menimbulkan efek pada anaknya?
Itu cerita kemarin, nah belum lama
ini pada kaki Naqib timbul eksim yang jika digaruk gatal sekali, semakin digaruk
semakin eksimnya menyebar ke seluruh kaki. Apalagi Naqib tipe anak yang tidak
betah dengan yang kotor-kotor, gatal sedikit dia langsung reflek menggaruk. Tidak
sekali-dua kali kita berkunjung ke klinik, sampai habis jutaan untuk menebus
obatnya saja. Sampai saya pun putus asa dibuatnya. Pernah sewaktu-waktu saat
berkunjung ke klinik saya sama dokternya ditanya, “Apa ibu dan bapaknya ada riwayat
alergi seperti asma?” lah, apa hubungannya asma dengan eksim ya? Semua pertanyaan-pertanyaan
yang saya ingin tanyakan pada akhirnya terjawab ketika saya mengikuti Bicara Gizi
pada tanggal 13 Oktober 2021 via zoom dan youtube channel Nutrisi Untuk Bangsa
Dua tahun pertama kehidupan dapat
terganggu jika ada masalah pada saluran cerna, masa emas pada anak dapat diukur
dengan perkembangan fisik optimal yang meliputi tinggi badan dan berat,
perkembangan kognitif meliputi Bahasa, atensi, IQ, perkembangan emosi dan social
yang baik, juga dapat mengontrol emosi, perilaku dan interaksi sosial
Sedangkan masa emas yang tidak
terjaga anak sering mengalami infeksi sehingga kehilangan masa emas. Pada dua
tahun pertama kehidupan ini pula anak juga akan mengalami periode rentan,
karena pada masa ini anak sering sekali terpapar ribuan bakteri dan zat asing,
padahal organ dan fungsi tubuh belum berkembang dan berfungsi secara optimal. Akibatnya
anak jadi mudah sakit dan sering mengalami gangguan fungsional
Mengapa pada bayi, gangguan saluran
cerna sering terjadi. Karena Mukosa atau selaput lendir yang menjadi pelindung
pada saluran cerna bayi belum menutup sempurna, sehingga zat asing dapat dengan
mudah masuk ke saluran cerna, maka dari itu, mengapa anak dilarang makan
sebelum usia 6 bulan, salah satunya karena saluran cernanya masih sangat
rentan. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar dibawah
Saluran cerna yang sehat sangat berpengaruh bagi kondisi kesehatan dan tumbuh kembang optimal anak Pak Arif Mujahidin corporate Communication Director Indonesia mengatakan manusia tumbuh kembangnya dipengaruhi oleh makanan yang masuk ke dalam tubuh, dan makanan tersebut akan diproses oleh saluran cerna, maka dari itu akan berpengaruh ke seluruh tubuh, orangtualah yang bertugas membantu anak mengenali makanannya
dr.Frieda
handayani, SpA(K) Dokter spesialis anak konsultan Gastrohepatologi memberikan cara
membedakan gejala alergi saluran cerna VS Gangguan saluran cerna fungsional. Perlu
diketahui, ada dua jenis gangguan yang umum terjadi pada saluran cerna
bayi/anak yaitu :
1.
Alergi
2.
Gangguan saluran cerna
fungsional/Functional Gastrointestinal Disorder (FGID)
Gangguan
saluran cerna fungsional adalah gejala saluran cerna kronis (terjadi jangka Panjang)
maupun rekuren (terjadi berulang) yang tidak dapat dijelaskan penyebabnya baik
secara struktur maupun biokimia, karena itu bukan kelainan yang terjadi pada
anak ya bund, jenis-jenisnya antara lain : kolik, gumoh, konstipasi, jadi ya
meskipun ibu-ibu ke dokter menanyakan anaknya sering muntah, dokter pasti nggak
akan bisa menjawab hehe.. dokter pasti akan bilang, “Bu, ini saluran cerna anak
belum matang, jadi dia masih beradaptasi” hal inilah yang sering saya dengar Ketika
saya mengeluhkan kondisi bayi saya yang sering gumoh.
Sedangkan
Alergi, adalah suatu reaksi hipersensitivitas yang disebabkan oleh suatu
mekanisme imunitas tertentu. Penyebab alergi (kita biasa mendengar kata allergen)
bisa berbagai hal, dan yang paling sering dikeluhkan anak adalah alergi susu
sapi, biasanya terjadi pada bayi dibawah 6 bulan. Setelah 6 bulan penyebab
alergi bisa didapat dari susu, telur, kacang-kacangan, ikan, bisa juga dari tungau,
debu dll
Alergi
susu sapi paling sering ditemukan di masa kanak-kanak dini, setelah alergi
telur. Ikatan Dokter Indonesia (IDAI) mencatat angka kejadian ASS 2-7,5% dengan
kasus tertinggu terjadi pada usia awal kehidupan. Gejala tercepat muncul
setelah 2 jam meminum susu sapi, jika lambat, gejala akan muncul 2-72 jam
setelah meminum susu sapi.
Nah,
terjawab sudah. Jadi Nawa itu pada usia 0-4 bulan timbul ruam merah di pipi,
dan di tangan. Ruamnya kemerahan, kering dan gatal, sampai diberikan salep
khusus alergi. Setelah 6 bulan ruamnya menghilang. Ini disebabkan saya mengkonsumsi
keju, susu, mentega. Dan anak yang mengalami alergi susu sapi, mengalami lebih
dari satu gejala. Sedangkan pada gangguan saluran cerna fungsional tidak berhubungan
dengan anggota tubuh yang lain, jadi misalnya anaknya gumoh, ya berarti memang
saluran cernanya belum optimal, dan gumoh nggak akan bikin ruam atau yang
lainnya pada tubuh anak, dan sifatnya hanya sementara dan akan membaik. Berbeda
dengan anak yang alergi, gejalanya akan timbul beberapa dalam tubuhnya. Untungnya
setelah ditangani dengan cepat alergi pada Nawa membaik sehingga tidak
mengganggu tumbuh kembangnya.
Turunan
alergi
Jadi
ya, gangguan saluran cerna itu sebenarnya manifestasi alergi dari orangtuanya,
apakah ada riwayat alergi juga atau tidak, juga manifestasi dari alergi makanan.
Nah, kasusnya Naqib, sepertinya dia mengalami alergi, sebab saya dan abahnya
punya riwayat asma, saya pun pernah mengalami eksim juga di kaki, tapi sekarang
sudah menghilang. Tapi dulu kan belum ada internet dll, jadi alergi saya tidak
tertangani dengan baik, karena tidak tau penanganannya. Dan benar sih saya jadi
anak yang pemurung dan kerap di bully.
Gangguan
saluran cerna yang tidak ditangani dengan baik akan membuat alergi berkepanjangan..
Anak yang terkena alergi akan mengganggu tumbuh kembangnya karena ia akan
menjadi pemurung, kurang konsentrasi dan lainnya. Yang lebih berbahaya adalah
jika tidak ditangani secara serius maka, anak akan mengalami malnutrisi yang
berakibat pada masa depannya, seperti stunting, kecerdasan menurun, tidak mau
berinteraksi dan lainnya. Tidak hanya pada anak, orangtua juga akan mengalami
perasaan bersalah, frustasi, stress, kecemasan bahkan depresi. Gejala FGID dan
alergi perlu ditangani dengan segera untuk menjaga kualitas hidup anak dan mendukung
tumbuh kembangnya. Biasanya jika anak alergi susu sapi, orangtua akan
memberikan susu soya yang difortifikasi sebagai sumber nutrisi alternatif, agar
anak yang alergi protein sapi mendapatkan nutrisi seimbang
6
dari 10 ibu tidak mengetahui gejala Alergi pada si kecil, maka dari itu Danone
akan meluncurkan Allergy Tummy Checker, agar ibu-ibu dirumah dapat mendeteksi
gejala dini alergi pada si kecil. Apakah si kecil mengalami gangguan saluran
cerna yang memang disebabkan oleh alergi makanan atau hanya gangguan saluran
cerna biasa. Shiera Maulidya, Gut and Allergy Care Manager Danone Indonesia
menyampaikan saat zoom Bicara Gizi kemarin. Untuk ingin mengakses Allergy Tummy
Checker ini ibu-ibu dapat mengakses www.bebeclub.co.id
dimulai pada tanggal 1 November 2021. Cant wait.. yeaay
Bahaya banget kalau tidak diperhatikan apalagi ke saluran pencernaan yang vital banget buat si kecil, banyak juga kasus alergi susu sapi sekarang.
ReplyDelete