Thursday, 25 November 2021

Tidak Ada Ibu Yang Ingin Anaknya Terlahir Prematur

 



 

Semua ibu (yang resmi menikah) di dunia ini pasti sudah memiliki ancang-ancang ketika mengetahui dirinya sedang mengandung. Entah itu menyiapkan nutrisi, kondisi dan situasi. Namun dalam perjalanannya, persiapan itu kadang tidak sejalan dengan keinginan awal, ada kalanya seorang ibu tidak siap pada masa kehamilannya sehingga anak terlahir tidak cukup bulan, atau prematur.

 

Istilah prematur kemudian diganti dengan preterm oleh para dokter obygn yang diartikan dengan kelahiran kurang dari 37 minggu. Pada tahun 2010 menurut data WHO lebih dari 1 dari 10 diseluruh dunia anak lahir preterm sebanyak 15 juta, dan > 1 juta meninggal karena prematuritas. Preterm terjadi sama seperti ibu-ibu yang melahirkan cukup bulan, dengan ditandai kontraksi, flek-flek, ketuban pecah atau pembukaan mulut Rahim. Yang menyedihkan Indonesia berada di posisi ke 5 yang menyumbang kelahiran preterm 675.700/tahun, sedih banget ya..

 

Mengapa ibu bisa melahirkan preterm?

Ada banyak faktor yang menyebabkan anak dapat terlahir preterm, yang jelas ini bukan unsur kesengajaan, ya masak sih ada ibu yang ingin anaknya terlahir tidak cukup bulan. Tulisan yang berwarna merah, resiko kelahiran preterm yang tidak bisa dimodifikasi, yang diartikan jika memang ibu tersebut (menurut dokter) beresiko melahirkan preterm, sudah tidak dapat dicegah lagi. Beberapa diantaranya adalah :

    1. Sering terjadi pendarahan (kelainan vascular), pada trimester 1 atau sering terjadi pada trimester 3. Pendarahan sendiri bisa disebabkan oleh plasenta previa (plasenta menutupi jalan lahir
    2. Stress, bukan hanya ibunya yang stress, tetapi anak juga bisa stress
    3. Kelainan serviks, serviksnya cenderung pendek
    4. Infeksi
    5. Memiliki penyakit degeneratif seperti hipertensi, diabetes, asma, anemia dll
    6. Ibu melahirkan diusia ekstrim, misalnya kurang dari 20 tahun atau lebih dari 40 tahun
    7. Jarak kehamilan yang terlalu dekat (< 18 bulan), karena merawat anak itu butuh tenaga ya bund, misalnya hamil lagi kan lelah sekali, ibu yang Lelah akan berdampak buruk bagi kehamilannya. Jadi pakailah kontrasepsi untuk mengatur jaraknya.
    8. Masalah selama kehamilan, preeklamsia, pendarahan terus, infeksi
    9. Obesitas Terlalu gemuk nggak bisa, terlalu kurus juga bahaya untuk ibu hamil
    10. Kekurangan micronutrients yang diartikan kekurangan vitamin, yang mencakup, Vitamin A, B6, B12, D, Folat, Pufa, Zinc, Selenium, Kalsium, Besi, magnesium.
    11. dll

 


Bisakah kelahiran preterm dimodifikasi?

Menurut Dr. dr. Rima Irwinda, SPOG(K) – Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi Konsultan Fetomaternal pada webminar Bicara Gizi pada tanggal 17 November 2021 dengan tema “Tantangan & Penanganan Kesehatan Bagi Ibu dan Anak Kelahiran Prematur” yang diselenggarakan oleh Danone Specialized Nutrition Indonesia kelahiran preterm dapat dimodifikasi, jika :

    1. Ibu bisa meminimalisir stress, jadi misalnya hamil coba lakukan hal-hal yang menyenangkan, mendengarkan musik, membaca, nonton film kesukaan, karena itu akan memicu hormon yang baik pula. Ingat loh, ibu stress anak juga stress
    2. Hindarkan merokok, minum alkohol atau mengkonsumsi obat yang tidak sesuai petunjuk dokter, bilangin juga ayahnya ya bund jangan merokok. Kasian adenya.
    3. Mempersiapkan nutrisi seimbang, jangan ogah makan sayur+buah+daging-dagingan yang dimasak matang, ikan juga ya bund. Memang semua itu selama hamil nggak enak, tapi ingat aja si dedek butuh itu semua. Kesian kalau tidak dipenuhi kebutuhannya. Kadang kesel sama ibu yang pengennya makan yang dilarang dokter tapi beranggapan yang penting anaknya sehat, duh ga gitu ya bund. Plis jangan jadi ibu egois yang mementingkan mulut saja, tapi pentingkan pula anak yang anda kandung. Karena masa depan anak dimulai dari pemenuhan nutrisi dari dalam perut. Makanan bergizi seimbang pula yang dibutuhkan untuk mecegah anemia. Oh ya, jika ingin merencanakan pemberian ASI ekslusif sebaiknya mulai makan-makanan bergizi, karena ASI tidak akan keluar jika ibunya malas makan sayur+buah
    4. Jangan makan yang terlalu asin jugauntuk mencegah preeklamsia, atau kelebihan manisnya untuk menghindari obesitas. Tau nggak sih, ibu hamil doyan banget mie instan, itu kadar garamnya tinggi banget loh. Waktu saya hamil, saya nggak pernah menyentuh mie, Alhamdulillah tekanan darah always normal. Btw, saya pernah mensurvey ibu-ibu yang terkena preeklamsia, ternyata penyumbang terbesar kenaikan tekanan darah adalah dikarenakan mereka suka jajan sembarangan dan kerap mengkonsumsi mie instan. Jeng..jeng..
    5. Atur pula jarak kehamilan. Banyak pula ibu-ibu yang beranggapan, “Nggak apa-apa sekalian cape” ealah ngurus anak satu aja cape banget loh bund, jika hamil lagi stressnya apa nggak mempengaruhi anak dalam kandungan?
    6. Infeksi genital, (persiapan hamil bisa diobati)

Nah ini semua bisa dimodifikasi saat pasien belum hamil, minimal 3 bulan sebelum kehamilan. Karena kehamilan tidak bisa diprediksi kapan datangnya, jika memang berniat menambah anak ada baiknya anda mencoba untuk mulai berlatih memodifikasi diri agar kehamilan yang terjadi sehat dan anak lahir cukup bulan.

 


Selain hal-hal diatas, coba fikirkan hal-hal berikut jika anak terlahir preterm.

1.      Ibu yang mengalami kelahiran preterm merasakan cemas berlebih, bisa dikarenakan dia tidak bisa bertemu dengan anaknya pasca persalinan (mungkin anaknya masuk nicu atau lainnya), cemas lainnya bisa karena, bingung harus melakukan apa Ketika anak pulang, karena anak yang terlahir preterm pasti membutuhkan penanganan khusus

2.      Depresi, secara emosional, ibu yang mengalami kelahiran preterm akan diliputi perasaan bersalah, tidak ada ibu yang ingin melahirkan kurang bulan, pasti semua ingin lahir tepat pada waktunya. Ibu yang depresi bisa mengurangi bonding terhadap anaknya, dibutuhan peran keluarga untuk menenangkan pasien

3.      Ibu-ibu yang mengalami kehamilan preterm dikemudian hari resiko untuk terjadi kelainan kardiovaskular, diabetes dan kanker akan lebih besar

 

Dr. dr. Putri Maharani TM, SpA(K) – Dokter Spesialis Anak Konsultan Perinatologi dan Neonatalogi, jika kita ingin menciptakan generasi berkualitas perlu sebuah niatan khusus, seperti yang saya bilang diatas. Jika memang merencanakan menambah momongan atau memiliki anak yang terlahir cukup bulan, diperlukan usaha dari ibunya, misal jika berat berlebih maka diperlukan diet, baru program hamil, jangan mengkonsumsi obat tanpa resep dokter, minum soda, merokok, tidak mau makan vitamin dokter+sayur+buah, meminimalisir stress, mengatur jarak kehamilan dll, hal tersebut adalah bentuk ikhtiar menciptakan anak terlahir cukup bulan

 

Nah bunda-bunda perlu tau nih, apa yang diakibatkan jika anak terlahir premature?

  1. Retinopathy yang diartikan gangguan penglihatan
  2. Gangguan pendengaran
  3. Pendarahan yang dipembuluh otak (tapi tidak semua anak premature mengalami ini)
  4. Anemia
  5. Gangguan saluran cerna
  6. Osteopenia of prematurity (kompisisi tulang yang belum sempurna)

 

Yang dikhawatirkan jika anak terlahir preterm jangka pendek dan jangka panjang :

  1. Gagal tumbuh, pentingnya orangtua terus memantau tumbuh kembang anak. Yang perlu dipantau adalah tinggi bertambah dan berat bertambah
  2. Sindrom metabolic, jika kenaikan berat badan terjadi secara drastic, dikhwatirkan anak akan mengalami penyakit jantung, diabetes melitus, hipertensi, dislipidemia (kolestrol atau lemak yang tidak normal di dalam darah) di kemudian hari
  3. Komplikasi pada anak, masalah pernapasan (sindrom distress pernapasan)
  4. Masalah minum (necrotizing enterocolitis)
  5. Pendarahan intraventikular
  6. Aliran darah jantung abnormal
  7. Jangka panjangnya jika anak terlahir preterm beresiko lebih besar untuk terjadinya cerebral palsy, development delay (gangguan perkembangan), gangguan belajar. Pada masa remaja, memiliki resiko 17x lebih besar terjadinya gagal jantung, dibanding anak yang terlahir cukup bulan
  8. Riwayat alergi yang diturunkan orangtua akan lebih besar

 

Anak-anak yang terlahir preterm membutuhan biaya cukup banyak, tidak selesai sampai disitu, setelah mereka keluar dari NICU, dibutuhkan rutin kontrol untuk pantau tumbuh kembang anak. Maka, untuk mendapatkan hasil yang baik diperlukan ikhtiar yang kuat agar keinginan tercapai. Mungkin kita perlu berlelah-lelah memakan buah dan sayur, meminimalisir asupan yang dilarang dokter, menghindari stress dll, jika suatu hari anak terlahir cukup bulan, itulah usaha keras yang pantas kita dapatkan.

Post a Comment

Terimakasih sudah meluangkan waktu untuk membaca catatan saya, semoga bermanfaat ya ^^
Mohon komennya jangan pakai link hidup, :)