Sudah garisan Tuhan manusia akan mengalami fase hidup dan mati, kematian dan kelahiran adalah dua hal yang sangat misteri, tidak ada yang tau pastinya kapan kita akan terlahir di dunia dan kapan akan kita mati.
Selain mati, hal misteri lainnya adalah kapan kita mendapat jodoh dan kapan kita mendapat rezeki. Betul-betul misteri sekali ya. Perkara kematian, memang kita tidak tau kapan kita akan berpulang, Allah merahasiakan ini agar kita bisa mempersiapkan segala sesuatunya dengan amal soleh. Ya atuh kalau dikasih tau kapan kita mati, manusia di dunia ini nggak ada yang bener, pengennye seneng-seneng, ntar deket-deket mau ajal taubatan nasuha. Enak dong kayak gitu, neraka nggak ada yang nempatin, maka dari itu, kematian adalah hal yang ghaib, dan nggak ada mahluk hidup di dunia ini yang kekal abadi, semuanya akan menemui ajalnya cepat atau lambat, dan cara matinya pun nggak ada yang tau juga, apakah ketabrak mobil, kesetrum, selesai main judi, selesai zina, selesai ngaji, pas sujud, sakit, atau dalam keadaan sehat tau-tau mati, nggak ada yang tau pokoknya, yang jelas kata baginda Nabi, kalau kita mau mati dalam keadaan baik, berbuatlah yang baik-baik, nanti mati kita akan dalam keadaan baik. Btw, ada juga orang yang tau kapan dia akan mati, yakni terpidana mati. Hmm..
Nah ngomong-ngomong soal mati, pernah
nggak kepikiran bagaimana kondisi kita mati nanti, pasti banyak yang mikirin
soal ini, tapi pernah nggak kepikiran, “Nanti kalau gue mati bakalan ngerepotin
orang nggak ya?” sudah pasti akan merepotkan banyak orang, tapi kita bisa meminimalisir
keadaan ini, dan mempersiapkannya, eh kok bisa? Ya bisa saja asalkan kamu tidak
:
- Punya hutang sama
orang lain
Sudah
pernah dengar kan kalau hutang itu dibawa mati? Dari Ibnu Umar, Rasulullah shallallahu alaihi
wa sallam bersabda, "Barangsiapa yang mati dalam keadaan masih memiliki
hutang satu dinar atau satu dirham, maka hutang tersebut akan dilunasi dengan
kebaikannya (di hari kiamat nanti) karena di sana (di akhirat) tidak ada lagi
dinar dan dirham." (HR. Ibnu Majah ). Ibnu Majah juga membawakan hadits ini
pada Bab "Peringatan keras mengenai hutang." Bahaya banget nggak sih kalau
kamu punya hutang sama orang lain terus tiba-tiba kamu mati. Mau ngelunasinnya
juga gimana, di dalam kubur, nggak bisa transfer apalagi cari duit. Yang ngelunasin
paling nggak ya keluarga kamu, merepotkan sekali ya.. coba bayangin, kalau kamu
punya hutang, terus keluarga kamu dalam keadaan
sekarat. Ya ampuuun...sudah ditinggal selamanya, dikasih hutang lagi. Sungguh tega
sekali kamu. Warisan yang menegangkan, ketika orang beneran dapat warisan berupa
harta, masak kita meninggalkan warisan berupa hutang. Kan nggak lucu. Sebagaimana
Syaikh Ibnu ‘Utsaimin rohimahulloh. Beliau pernah mengatakan,
“Apabila kamu mempunyai kewajiban hutang pada
seseorang dan kamu merasa belum melunasi dan merasa hutang tersebut masih ada
sampai orang yang menghutangi mengambil haknya, dan apabila orang yang memberi
hutang tadi telah meninggal, maka hutang tersebut diberikan pada ahli
warisnya.” Makannya kenapa, kalau ada orang yang
meninggal, saudaranya bakalan woro-woro, “Adakah si fulan punya hutang? Kalau ada
tolong kasih tau berapa nominalnya?” itu dilunasin sama saudara kamu biar
kamunya nggak punya beban di akhirat. Jadi biar nggak punya hutang gimana? Jangan
kelamaan minjem, atau ya nggak usah ngutang. Begitu simpelnya, kalau bukan
untuk kebutuhan hidup yang sangat urgent, lebih baik jangan berhutang deh. Takut
saat berhutang meninggal sebelum melunasi.
- Siapkan kain kafan
Ealah, kedengerannya kok hororya. Tapi serius, ada banyak
orang yang mempersiapkan matinya tidak hanya dengan memperbanyak amal shalih,
tapi kebutuhannya nanti saat mati. Konon katanya, dulu nenek saya sudah
mempersiapkan kain kafan jauh-jauh hari sebelum beliau meninggal, “Buat
persiapan” katanya, sebab orang yang meninggal itu pasti akan memerlukan banyak
keperluan, seperti kain kafan, keranda, bunga-bungaan, entah apalagi ya.. nah
beberapa hal tersebut kan nggak mungkin kita beli sendiri, ih kocak banget..
itu tuh nggak sama kayak kita harus mempersiapkan Ujian Nasional, dimana
peralatannya kita harus beli sendiri. Lah ini, kita sudah terbujur kaku masak
iya beli kain kafan sendiri. Emang keliatannya gokil sih, “Mau beli kain kafan
bang”
“Buat siapa?”
“Buat gue” gokil sih, yang jual juga pasti bakalan
shock, dikira kamu mayat hidup wkwk.. Tapi inget aja, kita semua bakalan mati. Yah
walaupun ini kayak semacam hal yang nggak lazim, tapi nggak ada salahnya beli
dari sekarang. Nggak buat kita, bisa buat orang yang membutuhkan. Kain kafan
itu mahal loh ya, jangan dikira murah. Lumayan membantu kalau kita punya banyak
dirumah, toh kain kafan yang dibutuhkan semua orang ukurannya juga sama. Jadi,
nggak ada salahnya beli dari sekarang.
- Siapkan Tanah Kuburan
Eh kamu tau nggak sih, kalau kita mati, tanah yang
menjadi bakal kita dikubur itu kudu sewa. Makannya kenapa disebut rumah masa
depan, ya selayaknya rumah, tanah kuburan juga di ‘kontrakin’. Kalau orang yang
meninggal itu nggak sanggup bayar biaya sewa setiap tahunnya, siap-siap aja
mayatnya ditumpuk dengan mayat orang lain. Jangan dikira tanah kuburan itu
nggak ada harganya, kalau nggak mau bayar ya, bikin kuburan didepan rumah,
dengan catatan, tanahnya tanah keluarga. Seperti orang-orang di desa, banyak
yang bikin kuburan di depan rumahnya. Tanah pemakaman milik pemerintah lebih murah
dibanding swasta, tidak sampai 500 ribu per tiga tahun. Tapi kan tetap bayar
juga huhuhu…
Tersebutlah
San Diego Hills, tanah kuburan mewah, konon katanya tanah-tanah disana sudah
dibeli sama orang-orang yang masih pada hidup sebagai persiapan rumah masa
depan mereka. Jadi ketika si penyewa meninggal, sudah tidak merepotkan lagi
orang yang masih hidup.
Btw,
kalian tau nggak, berapa biaya yang dikeluarkan orang yang sudah meninggal
untuk mengurusi administrasinya? Kurang lebih 4 juta bahkan lebih, biaya itu meliputi
kavling tanah, jasa gali-tutup kubur, tenda, kursi, dan papan nama dari
kayu. Nominal yang tidak sedikit buat orang yang berduka, tiba-tiba harus
mengurus semuanya sendirian. Sedih dan memberatkan pasti.
Nah,
setelah membaca postingan diatas, kepikiran nggak kalau kita mati gimana repotnya
orang-orang yang mengurusi jenazah kita. Mungkin ada benarnya kata pak
ustad, jadi manusia jangan sombong, toh nanti saat mati juga orang lain yang
ngurusin kita. Nggak ada yang kita bawa mati, semua harta, keturunan tidak
ada yang ikut. Mudah-mudahan kita bisa mempersiapkan bekal kematian dengan
sebaik-baiknya. Aamiin..
Ini sih yang sering jadi kegundahanku, saat mati nanti pasti merepotkan orang lain terutama keluarga. Memang solusinya berjaga-jaga mulai sekarang. Hemm apalagi masalah utang berasa sudah mati tapi masih menjadi beban keluarga. Jadi, ada baiknya diselesaikan segera masalah utang.
ReplyDeletebener, utang itu bahkan akan dibawa sampai mati
DeleteAku jadi ingat papa mama mertua Nda. Papa pernah ngomong sama kami, doanya tiap abis sholat, salahsatunya, jika nanti sudah tiba waktunya papa berpulang, dia hanya ingin tidak menyusahkan keluarganya dalam hal apapun. Dan masyaallah papa mama samasekali ga nyusahin 🥲.. arti nyusahin di sini selain tidak meninggalkan utang, tapi juga papa pengennya ga lama2 jadi beban keluarga kalo sakit. Dan papa itu meninggal Krn jatuh, trus kena ke ginjalnya, hanya dalam 7 hari di rawat, akhirnya meninggal Krn kena serangan jantung. Dan kubur pun papa udh siapin, hrs 1 liang Ama adeknya Raka yg udh duluan meninggal dr kecil Krn jantung. Mama juga gitu, kena COVID 2020 lalu, hanya 5 hari LGS collapse, trus meninggal. Ga ada sedikitpun mereka menyusahkan keluarga.
ReplyDeleteDan aku juga pengen kayak gitu. Seandainya aku berpulang nanti, berharap bgt ga sakit terlalu lama, supaya keluarga ga repot Ama biaya dll nya.. itu yg salah satu aku minta dlm doa. Kalo hutang, sebisa mungkin kami ga berhutang. Pake CC itu LGS bayar. Ada sih cicilan, tapi pake asuransi semuanya, supaya kalo ada apa2nya, keluarga ga susah melunasi.
Masya Allah ya mba, semoga kita bisa meninggal dalam keadaan yang baik dan tdk menyusahkan orang lain
DeleteSaya suka artikelnya, dan saya jadi kepikiran selama ini saya belum mempersiapkan apa2 untuk keperluan kematian saya kelak hahaa. Kok, mbak belum ada postingan terbaru ya? ditunggu ya. Terimakasih. Jangan lupa kalau sempat mampir ke blog saya.
ReplyDeletenah loh, ayo mulai persiapkan hehe
DeletePernah sekali dan sering berpikir begitu, makanya ya kalau bisa sih gak ninggalin masalah gitu.
ReplyDelete