Wednesday, 6 November 2024

Mengapa Hanya Gula Yang Menjadi Kambing Hitam?

 



Di sebuah akun media sosial, seseorang memberitahu bahaya kandungan susu kental manis. Dengan presentase sekian..sekian yang kalau dikonsumsi dalam jangka panjang bisa menyebabkan diabetes. Sebentar.. sebentar, apa influencer yang menggembor-gemborkan bahaya SKM ini nggak tau, kalau pada tahun 80an ibu-ibu di seluruh Indonesia menganggap SKM adalah susu? ini serius loh, kalian tau nggak sih, dulu waktu saya masih sekolah setiap pagi terhidang SKM berteman dengan roti atau nasi dengan telor atau apalah sajian yang ada di meja yang penting saat itu perut terisi, karena ibu saya melarang saya pergi sekolah kalau belum sarapan, dan kalau SKM itu tidak manis atau rasanya hambar, saya menambahkannya lagi biar terasa lebih lezat :D, apakah saya terkena diabetes? 

Alhamdulillah enggak, sampai umur mau 40, saya rutin mengecek gula darah setiap setengah tahun sekali dan hasilnya selalu normal. Sampai umur segini pun saya juga suka sekali makan coklat dan makanan manis lainnya, bukannya takabur ya (hanya taklari :P) tapi sampai saat ini aman-aman saja. Mengkonsumsi gula nggak langsung ujug-ujug kena diabetes woe.. 

Kalau mau ditanya temen-temen sebaya pun hasilnya sama, mereka kerap mengkonsumsi SKM setiap pagi, SKM itu enak banget tau hahaha... manis dan gurih apalagi dicampur teh, roti, es krim, buah-buahan, pudding, itu serius seenak itu...(aduh mati deh saya ini kalau ada influencer yang no sugar-sugar club :D semua perkataannya dibantah). Maafin orang-orang jaman dulu ya, soalnya ilmu pengetahuannya nggak berkembang kayak sekarang ini. orang jaman dulu taunya diabetes itu sebatas kebanyakan mengkonsumsi gula pasir, bukan gula yang terdapat pada snack, minuman dll. Dan produsen-produsen penghasil makanan manis yang kalian boycot itu sudah nongol dari dulu, bahkan bisa jadi sebelum kalian lahir, kami dan bapak ibu duluan yang mengkonsumsi, jadi kalau kalian menyalahkan produsen karena bikin produk yang gulanya over banget, ya ampun tolong banget kayak pahlawan kesiangan tau nggak, ngomel-ngomelin produk yang sudah duluan lahir dibanding yang ngomelin :D :D

SKM hanya contoh, masih banyak makanan manis,  tinggi kalori lainnya yang sebenernya nggak apa-apa dikonsumsi asal jangan berlebihan dan para influencer ini menjadikan satu contoh makanan saja seolah haram dan sangat berbahaya dikonsumsi. Padahal itu loh, seblak, bakso, mie ayam, coklat dubai bahkan dan banyak makanan fomo lainnya yang kalian rela antri berjam-jam punya kadar gula tinggi dan kalian merasa aman? Nggak hanya merasa aman, kadang orang mengkonsumsinya nggak kenal waktu, kadang beli pagi, siang jajan lagi, sore lagi, gitu aja terus tiap hari dikonsumsi masyarakat banyak. Dan makanan-makanan fomo ini nggak ada influencer yang menggembor-gemborkan bahwa semuanya berbahaya, hanya karena FOMO dan kekinian. What the.. Sungguh larangan yang tidak apple to apple. :D

Tapi kenapa anak jaman sekarang lebih rentan terkena diabetes padahal yang dikonsumsi sama aja.

Anak-anak sekarang pada mager-mager banget soalnya, dikit-dikit rebahan, dikit-dikit nongkrong, lebih banyak duduknya daripada geraknya deh. Tau kan? Berkembangnya teknologi bikin anak-anak lebih banyak duduk menatap layar handphone. Semenjak didalam handphone semua hal bisa dilakukan dalam sekali duduk, seperti menonton, mendengarkan musik, melakukan banyak pekerjaan, nggak hanya anak-anak, orang dewasa pun jadi pada malas melakukan aktifitas. Coba lihat deh, sebenernya yang banyak kena diabetes nggak hanya anak-anak, tapi orang dewasa pun banyak banget yang kena diabetes. semua itu karena mereka kurang banget gerak. Kurang gerak ini bisa banget menyebabkan diabetes tipe 2, karena saat tubuh kurang aktif, otot tubuh tidak dapat memanfaatkan glukosa secara optimal. Akibatnya kadar gula darah cenderung meningkat, nah kalau dilakukan berhari-hari, gula dan lemak akan menumpuk maka bisa menyebabkan diabetes. Selain kurang gerak, di jaman sekarang tuh mulai banyak bermunculan makanan-makanan yang tinggi kalori dan tinggi gula, nyadar nggak sih sekarang ini bersaing beberapa jenis café, coffee shop, pastry and cake, belum lagi minuman kekinian yang nggak ngerti deh gulanya seberapa, walaupun ada yang less sugar tapi tetep aja dalam sebuah minuman pasti kandungan kalorinya tinggi, kayak susu, boba, soda, dll, itu baru sekali minum, belum ngemilnya, dalam sehari kita 3x makan, misalkan salah satunya adalah cemilan, maka bagaimana makanan kita yang 3x itu, sehat kah? Makanan olahan rumah yang dimasak kah (real food) atau makanan siap saji yang seringnya dikonsumsi di resto-resto? (Fast food) yang tinggi kalori, lemak, garam, dan gula. Misalnya dalam sehari kita mengkonsumsi makanan lebih dari 2000 kalori aja dan males gerak, beeh.. wasaallam.. Nah, saya dirumah, walaupun emak menyajikan SKM pas sarapan, tapi emak saya selalu menyajikan makanan real food, jarang sekali kita makan-makanan olahan apalagi jajan.

 

Jadi salah produsen apa konsumen?

Jadi,kalau dibilang salah produsen, bisa jadi, mungkin produsen terlalu over gula atau garam, tapi pengolahan semua makanan pasti sudah melewati uji BPOM (badan pengawas obat dan makanan) dong, sebungkus makanan yang sudah di uji BPOM nggak mungkin dapet izin edar kalau membahayakan manusia, berarti nggak sepenuhnya salah produsen kalau sudah dapat izin edar. Dan banyak banget makanan yang dulu sering kita konsumsi sekarang sangat-sangat dihujat. ”Loh dulu kan informasi nggak kayak sekarang, menyebarnya cepat sekali”, emangnya jaman dulu nggak ada TV, koran, majalah? bayangin betapa percayanya kita sama ikan pari yang katanya dikutuk sebagai anak durhaka dan itu menyebarnya cepat sekali. Kalau memang jaman dulu santer berita diabetes, pasti informasinya akan sampai pula ditelinga orangtua kami, sayangnya saya belum pernah dengar, jaman kita kecil dulu diabetes meningkat tajam seperti sekarang ini.

Dibilang salah konsumen, ya..iya juga,  sekarang dimana jaman sudah berkembang pesat, nggak ada salahnya meneliti kandungan sebuah produk sebelum dikonsumsi. Misalkan dalam sehari, kamu sudah minum kopi sachet, dalam sebuah kopi itu misalnya kandungan gulanya 12 gram, nah tinggal hitung deh, misalnya sehari sudah minum kopi, setelahnya jangan lanjut lagi ngemil donat, snack, nugget,sosis dll.. makanlah yang ibu kamu masak dirumah. Dan perbanyak minum air putih, jangan lupa juga olahraga.

 

Anak jaman dulu loh, banyak minum gula tapi nggak kenapa-napa.. kamu tau sebabnya?

Karena kami nggak bisa diam. Plisss geraklah nak seheboh anak-anak 90an, pagi jalan kaki ke sekolah, olahraga main kasti, istirahat main gobak sodor, pulang sekolah pun jalan kaki rame-rame sama temen sekolah, sore main basket sambil ngerumpi, dan seharian itu kita gerak terus nggak ada berhentinya. Itu saja ya… itu saja, kalau hari minggu dapat jatah nonton kartun seharian di TV orangtua sudah julid banget, “Males-malesan terus kapan olahraganya?” kata-kata ini kemudian saya cerna pas besar, kata para coach, olahraga dianjurkan 3x seminggu, sedangkan saya gerak terus tiap hari, olahraga tidak mesti khusus seperti silat, basket dll.. Main gobak sodor aja itu sebenernya sudah olahraga, main lompat tali juga olahraga, pulang sekolah jalan kaki pun termasuk olahraga dan saya melakukannya setiap hari, lalu kata orangtua saya, saya termasuk anak yang pemalas. Bagaimana mereka melihat anak-anak sekarang, mungkin dikatakan mumi hidup. Ya Allah seandainya bisa Kembali ke jaman dulu akan saya bantah semuanya :D

Nah belum lagi ketika jajan, anak-anak jaman dulu nggak pernah memikirkan kandungan gula, kalori apalagi garam, bener-bener  kacau nggak karu-karuan di sekolah, kadang beli rambut nenek, es cekek, mie gemas, blm lagi klo laper jajan mie Sakura, tau nggak, mie Sakura diapain? Mentah-mentah dimakan, iya.. diremes dicampurin bumbu, dimakan mentah-mentah, itu tuh beeh… micinnya sedap bener, anak sekarang apa ada yang melakukan itu. Saya rasa nggak ada yang berani segila kita.

Kalau diinget-inget jaman dulu beneran separah itu saya mengkonsumsi gula, garam dan lemak tinggi dalam bentuk jajanan ckckck… tapi jangan lupa, dari pagi sampe sore gerak terus, minum air putih dan makan real food tiap hari :p

 

Btw, saya  keturunan diabetes

Mungkin kalian berfikir, ah paling si Manda keluarganya aman, makannya gula darahnya normal terus. Eits… jangan salah keluarga saya dari garis ibu ada keturunan diabetes, nenek, mama (kakak ibu) meninggal sebab diabetes. Dan kamu tau, diabetes dapat diturunkan. Tapi jangan ngerasa aman kalau dari garis ayah-ibu nggak ada riwayat diabetes, karena diabetes juga dapat menyerang orang yang punya gaya hidup tidak sehat.

Ternyata aktifitas tubuh saat kecil itu penyelamat hidup saya sampe sekarang mau 40. Nah semenjak ada ponsel pun, saya nggak mengurangi aktifitas tubuh dengan mager-mageran, semenjak menikah saya berusaha mengerjakan semuanya sendirian, biar gerak ini badan, saya tetap makan real food, sesekali aja jajan, juga minum 2 liter sehari. 

Jadi ibu-ibu klo anaknya nggak bisa diem, biarin aja, biarin rumah berantakan, biarin jangan diomelin, karena itulah penyelamat hidupnya.. jangan dimarahin. Ajak anak main ke playground seminggu sekali, biarin loncat-loncat, lari-larian, biar kebakar semua gula dalam tubuhnya dan berubah jadi energi. 

 

Jadi stop gula atau jangan?

Gila aja stop gula! Kalian percaya stop gula nggak bikin diabetes? Iya sih nggak bikin diabetes emang, tapi menimbulkan penyakit baru yaitu Hipoglikemia, Hipoglikemia adalah kondisi di mana kadar gula darah (glukosa) dalam tubuh turun di bawah batas normal, dan biasanya di bawah 70. Glukosa adalah makanan otak, bagaimana pun tubuh membutuhkan gula sebagai sumber energi utama.

Menurut saya, bukan stop gula yah, tapi konsumsinya yang harus dibatasi. Jadi hey kalian para influencer sebelum mengedukasi search dulu ya kak sebaiknya.. Pakai kata-kata membatasi bukan menyetop. Alih-alih mencegah diabetes malah menimbulkan penyakit baru. Harusnya kalian sebagai influencer membangun awareness, katakan saja, konsumsi gula nggak apa-apa, tapi dibatasi, jangan lupa juga bergerak, makan real food dan jangan kebanyakan jajan, begitu..

 

Untuk kalian yang ketakutan sama gula, please jangan takut mengkonsumsinya, selama batas ambang normal untuk dikonsumsi.

 

 



Post a Comment

Terimakasih sudah meluangkan waktu untuk membaca catatan saya, semoga bermanfaat ya ^^
Mohon komennya jangan pakai link hidup, :)