Pasti udah baca post sebelum ini, kalau belum mending kau baca dulu deh bagaimana kisah ibuku dengan para asistennya. Salah satu asisten yang rada-rada ini bernama Ros, lupa namanya, apa Rosah, apa Rosalinda, apa Ros aja lupa. Yang jelas mpok Ros ini rumahnya dari ujung ke ujung dari rumahku, dia asisten yang datang dan pergi saja, datang pagi pulang sore, seperti itu tiap hari, kerjaannya lumayan banyak dari cuci baju, bantuin masak, nyapu, ngepel sampai nyetrika, oh iya, kadang dia ini nginep karena nggak kuat harus pulang balik. Kadang nginep seminggu sekali, trus pulang pas sore. Dia pertama kali ikut ibuku pas kami tinggal di Galaxy Bekasi. Sedangkan rumahnya di Pondok Ungu Bekasi
Selama ikut dengan
Ibuku, aku nggak pernah ngeh kalau dia ini orangnya jahat banget ternyata,
karena aku nggak pernah menganggap orang yang kenal akrab sama keluarga kita
itu jahat, mereka semua baik, tapi aku lupa, dalamnya hati seseorang nggak ada
yang pernah tau. Btw, ini bukan menggunjing seseorang tapi niatku hanya untuk
memberikan ibroh buat kalian yang mau memilih pembantu agar berhati-hati
sebelum memasukkan orang ke dalam rumah
1. Klepto dan tukang ngambil barang siapa saja
Jadi di rumahku itu ada
celengan amal, celengan itu akan diambil setiap bulan oleh santri-santri
pemilik yayasan, ibaratnya kita itu donatur tetap, kita boleh menabung
seikhlasnya berapa saja. Nah celengan itu kami taruh di ruang tamu biar selalu
ingat untuk bersedekah. Dan setiap bulan sedekah itu di buka didepan donatur
untuk dihitung, nanti dicatat untuk tranparansi saja. Dan kaget dong
ketika penghitungan sedekah, kok sedikit banget batin ibuku padahal masukinnya
sudah banyak. Nah kebetulan kita menghuni kontrakan yang rada angker, waktu
mpok Ros tau dengan polosnya dia bilang, "Mungkin diambil tuyul mi
(manggil ibuku mami)" udah gtu ibuku percaya aja lagi.
Sewaktu kami sudah
pindah rumah dari Gakaxy ke Rawa lumbu kembali (jadi rumah di Rawa lumbu belum
selesai disewa orang, mami baru aja pindah dari Kalimantan, sambil nunggu masa
selesai rumah dikontrakan kami tinggal di Galaxy), mpok Ros setiap pulang dari
belanja di pasar (kebetulan di depan pasar ada Indomaret) bawa barang-barang
dari Indomaret katanya dia dapat kenalan yang baik lalu suka ditraktir. Ibuku
lagi-lagi percaya, soalnya ngomongnya meyakinkan banget, setelah dia keluar
dari rumah ibuku baru cerita kalau dulu ibuku pernah dipanggil ke Indomaret
karena mpok Ros kedapetan mencuri, ibuku disuruh mengganti sejumlah barang yang
hilang, orang Indomaret ingin memproses ke jalur hukum tapi mpo Ros
nangis-nangis akhirnya dipilihlah jalan damai ibuku membayar semua barang yang
diambil, kalau di total semuanya mungkin ada setengah juta.
Nggak cuma itu, sepatu
bola adikku yang harganya hampir sejuta dan baru beli hilang, sepeda bapakku
hilang juga, rupanya ada yang ngambil dan mpo Ros menjualnya. Aku merunut
kejadian kotak amal yang isinya hilang diambil tuyul, ooh ternyata tuyulnya
dia..
Pernah juga ibuku meminjam gajiku sebesar Rp.300.000, dan dikembalikan ibuku
diatas kasur pada hari yang sama. Saat itu Mpo Ros menginap dirumah kami,
biasanya dia tidur sama aku. Tapi pada saat dikembalikan aku tidak melihat
apa-apa diatas kasur dan kami pun berdebat. Ya kan aku tidak melihat apa-apa
disana, tapi ibuku merasa sudah mengembalikan, kami benar-benar bertengkar.
Kami sempat diam-diaman beberapa hari. Aku merasa bersalah ketika tau si Ros
ini tukang klepto, bisa jadi dia yang waktu itu mengambilnya. Jahat banget dia
menyaksikan kami bertengkar tapi merasa tidak terjadi apa-apa. kenapa juga aku
tau hal ini ketika dia sudah keluar dari rumah. Rasanya ingin menjambak
rambutnya
Dan masih banyak hal lainnya yang aku baru tau kalau dia klepto banget setelah
dipecat ibuku.. Astaga rasanya mendidih banget pas tau dia klepto separah itu. Banyak
lainnya yang dia ambil dan dramanya bisa banget ckckck.. kalau main sinetron
cocok banget jadi pemeran antagonis.
2. Ternyata tukang santet
Nggak kusangka, dia
bekerja dirumah ingin menguasai hartaku. Lagi-lagi hal ini kuketahui pas dia
sudah keluar dari rumah, kenapa ibuku tidak pernah mau cerita hal-hal demikian.
Jadi waktu dia sudah mulai ketahuan busuknya seperti mencuri di supermarket, suka
membuka lemari ibuku dan mengambil uang adik-adik, ibuku berniat untuk
memecatnya dan hal ini beliau sampaikan ke sepupuku yang kebetulan saat itu
menginap dirumah, btw waktu itu aku sudah menikah dan ikut suamiku dinas ke
Ambon. Sepupuku memperingatkanya agar jangan berbuat jahat pada keluargaku (mpok
Ros ini) nggak disangka si Ros berkata, "Ibu nggak akan pernah bisa mecat
saya, kan rambutnya sudah saya ikat dengan rambut saya" Whaaat!!
"Pantesan mami itu
kalau mau mecat si Ros kaya yang nggak tega banget, pasti nggak jadi lagi nggak
jadi lagi. Jadi waktu si Ros mami pecat waktu itu mami nggak lihat matanya,
langsung aja mami berhentikan, kasih pesangon suruh pulang" takutnya dia
mengeluarkan peletnya lagi dan mami gagal memecatnya.
Setelahnya mami
dikirimi banyak mahluk halus, beruntung turunan nenek bisa mengobati hal-hal
metafisik, jadi waktu itu datang keponakan mami dari Balikpapan namanya bang
Herry, intinya dia yang menangkal mahluk-mahluk itu untuk tidak bisa masuk ke
dalam rumah. Seperti tidak terima dipecat, mpok Ros mengirim banyak guna-guna
kerumah, mungkin karena cape sendiri tidak digubris ah entahlah bagaimana
kisahnya yang jelas guna-guna itu berangsur pergi. Dan terakhir mpok Ros
kerumah meminta maaf kerumah dan dia terkena gula sehingga matanya buta. Apa
yang dia lakukan akan kembali pada pemiliknya. Aku nggak tau ya ap aini karma
untuknya, yang jelas rasanya kok susah maafin dia.
Nyari pembantu sekarang
ini memang nggak bisa banget dapet yang waras dan bener-bener ikhlas. Mungkin
masih ada tapi satu dari sepuluh jumlahnya. Ini kisahku, waktu pindah dari
Ambon ke Bekasi aku merasa kerepotan mengurus rumah, jadi aku meminta tolong pada
mama mertua untuk dicarikan asisten rumah tangga, dan dapatlah seorang ibu-ibu
yang kupanggil bude, namanya bude Nanda sebab anaknya bernama Nanda aslinya..
Ah tak usahlah kusebut namanya ya kan. Bude Nanda ini orangnya telaten, semua
kerjaannya baik, walaupun kadang aku lebih bersih mengerjakan pekerjaan dia,
jadi kadang kupikir-pikir ngapainlah aku punya pembantu kalau semua bisa
kukerjakan sendirian. Selain itu aku tidak pernah menganggapnya asisten, aku
bersikap sebagaimana dia adalah orangtua, bahkan meminta tolong pun dengan cara
yang paling sopan, kalau ada rezeki lebih kusisihkan diluar gajinya, kalau ada
makanan kuberikan pula untuknya. Pokoknya dia tidak pernah kuanggap sebagai
pembantu. Lalu suatu hari dia meminta berhenti, oh kupikir mungkin karena dia
lelah karena sudah tua. Kuiyakan saja, toh tanpa dia semuanya baik-baik saja,
dan aku bisa mengerjakan semuanya sendirian. Nggak disangka, tidak lama dari
masa bude Nanda meminta berhenti tersiar kabar kalau aku orangnya sangat pelit
dan berita ini sampai ke mertuaku. Mertuaku tidak terima dong kalau anaknya
dikatain pelit, beliau langsung menceritakan semuanya padaku dan langsung
kurunut kejadian ini mengapa bisa seperti ini. Ooh rupanya dia berhenti kerja
karena meminta gaji naik, mungkin dia mengira aku ketergantungan padanya jadi
dia mengancam dengan cara halus. Tak disangka ternyata aku terima saja
permintaannya, ya kan kupikir dia memang pengen berhenti kerja. Salahku dimana
coba? Mungkin dia pengennya aku melas-melas biar dia nggak berhenti lalu
menanyakan, "Bude mau naik gaji?" gitu kali ya pengennya. Tapi sayang
ya aku nggak perduli gertakannya. Eh malah aku yang difitnah, hadehh… bahaya
banget ngadepin manusia kayak gini. Sampai sekarang mungkin dia masih menunggu
kapan aku butuh pembantu tapi tetap aku nggak akan pernah mau punya pembantu.
Bagaimana dengan
kalian, ada cerita menarik seputar memiliki pembantu?
Post a Comment
Terimakasih sudah meluangkan waktu untuk membaca catatan saya, semoga bermanfaat ya ^^
Mohon komennya jangan pakai link hidup, :)